Versatile Actor: Aktor yang Berhasil Membawa Puluhan Peran dengan Sama Baiknya -->
close
Pojok Seni
23 February 2021, 2/23/2021 02:00:00 AM WIB
Terbaru 2021-02-22T19:00:05Z
Materi Teater

Versatile Actor: Aktor yang Berhasil Membawa Puluhan Peran dengan Sama Baiknya

Advertisement

ilustrasi pertunjukan teater
 

pojokseni.comVersatile actor atau kalau di dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai Aktor Serbabisa adalah salah satu dari hasil akhir dari pelatihan metode akting dalam seni peran. Istilah versatile actor yang mulanya dikenal di Amerika ini ditujukan pada seorang aktor yang mampu memerankan puluhan peran dengan sama baiknya. Padahal, peran-peran tersebut sangat berbeda karakter, watak, sifat dan pembawaan fisiknya.


Tentunya, aktor yang mampu menjadi versatile actor ini adalah (meminjam terminologi Stanislavsky) "aktor yang tercerahkan". Ini merupakan salah satu bentuk paripurna dari proses latihan dan pengabdian seorang aktor pada seni peran dan panggung. Aktor jenis ini, berbeda dengan "aktor kodian" yang akan sama saja dalam puluhan peran yang dibawakannya. (Baca; Enam jenis aktor menurut Stanislavsky)


Aktor yang tercerahkan akan dengan rela mengorbankan dirinya untuk setiap peran yang diberikan padanya. Mulai dari fisiologis, psikologis sampai sosiologis karakter tersebut tidak luput dari pengamatannya. Aktor satu ini akan mempelajari dengan sungguh-sungguh berbagai metode keaktoran, juga terus melatih tubuh, stamina serta kemampuan vokalnya dengan baik.


Dimulai dengan Observasi dan Pengamatan


Vertisile actor, sebelum akhirnya berhasil dengan berbagai peran yang bisa ia bawakan, ia memulainya dengan observasi dan pengamatan. Bisa jadi ia melihat orang yang ada di dekatnya apabila karakternya cocok dengan peran yang akan dibawakan. Atau juga mengimajinasikan karakter tersebut, apabila sulit ditemukan contohnya di dunia nyata.


Namun, karakter yang dimaksud tersebut mesti sesuai dengan apa yang diinginkan cerita. Maka vertisile actor akan terus menambah pengetahuannya agar mampu menganalisis teks dengan baik. Dari analisis tersebut, ia akan berhasil mendapatkan bangunan fisik dan psikis dari karakter yang ia inginkan.


Dari analisis teks, serta pengamatan dan observasi, selanjutnya masuk ke fase menggerakkan tubuh karakter yang sudah dibangun. Total ada 4 step kerja aktor yang mesti dilakukan. Untuk lebih jelasnya baca artikel ini: 4 Step Kerja Aktor yang Mesti Dilakukan untuk Menubuhkan Karakter dengan Sempurna


Mengikuti Prinsip Pelatihan Aktor Sebelum ke Naskah


Jauh sebelum ke naskah (rehearsal), aktor akan memulai latihan-latihan dasar. Berbagai jenis latihan dasar mulai dari melatih nafas, vokal, kelenturan dan kekuatan tubuh akan dilakukannya dengan baik dan rutin.


Beberapa jenis latihan lainnya misalnya melatih kekuatan posisi (positioning), imajinasi dan gestur. Aktor juga mesti cerdas, karena membaca naskah dilakukan dengan komprehensif.


Masih banyak juga hal lain yang dilatih sesuai prinsip pelatihan keaktoran. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel ini: Prinsip Pelatihan Aktor Menurut Stanislavsky.


Selain itu, aktor juga sangat baik dengan proses pembacaan, dan menghafal untuk berikutnya menyajikan naskah drama. Sedangkan naskah drama rata-rata akan sangat panjang, apalagi rata-rata naskah Yunani Klasik, juga naskah klasik era Elizabethan.


Mungkin artikel ini akan penting untuk dibaca: Cara Menghafal Naskah Drama Panjang dengan Baik untuk Aktor Pemula


Berbagai Jenis Metode Akting yang Kerap Digunakan Vertisile Aktor


Ada beberapa jenis metode akting yang dikembangkan di Amerika, sebagai lanjutan dari metode akting sebelumnya, antara lain metode Richard Bolelavsky dan Konstantin Stanislavsky.


Untuk pementasan teater realis, ada  empat metode akting yang paling terkenal antara lain metode Lee Strisberg, metode Stella Adler, metode Uta Hagen dan Metode Meisner. Tentunya, Anda bisa juga memilih mana yang paling tepat untuk Anda. Untuk berbagai metode akting, Anda bisa lihat di sini: Artikel PojokSeni Kategori Metode Akting


Juga masih banyak metode lainnya yang dikembangkan Eugene Barba, Grotovsky, dan sebagainya untuk pementasan post-realis. Terpenting, seperti disinggung sebelumnya, vertisile actor bisa disebut juga sebagai pencapaian artistik tertinggi bagi seorang aktor. Tentunya, proses latihan yang tidak sedikit diperlukan untuk mencapai kemampuan tersebut. 

Ads