Membunuh Jarak Pemain dan Penonton -->
close
Pojok Seni
12 March 2019, 3/12/2019 01:35:00 AM WIB
Terbaru 2019-03-11T18:35:32Z
Artikelteater

Membunuh Jarak Pemain dan Penonton

Advertisement

pojokseni.com - Untuk menjadi sebuah "teater" maka ada satu syarat yang benar-benar tak bisa ditawar, yakni ada batas (yang tegas) antara penonton dan pemain. Pementasan drama realis mengenal konsep 4 dinding, dengan dinding ilusi ke-4 menjadi batas penegas antara penonton dengan pemain.

Terlebih, pemain menggunakan teknik akting representasional yang tidak akan memperdulikan penonton, dan seakan-akan tidak ditonton. Tentunya, batasnya jelas dan tegas. Sesekali ada penonton yang berteriak, tertawa berlebihan dan sebagainya untuk mencoba menerobos dinding ke-4, toh para aktor juga tidak akan ambil peduli.

Pemain dan penonton memiliki batasan, pemain tak bisa membaur dengan penonton, begitu juga dengan penonton yang tak bisa menerobos masuk ke "ruang" pemain. Tentunya, apabila itu dihapuskan, maka mungkin tidak akan ada teater modern, atau tidak akan ada teater profesional. Hal ini berbeda dengan beberapa teater tradisional yang membebaskan saja dan batas antara penonton dan pemain. Meski demikian, masih sangat tegas perbedaan mana pemain dan mana penonton, yang berarti garis batas masih begitu tegas.

Baca juga: 4 Jenis Penonton Teater, Kamu Masuk yang Mana?

Namun, bagaimana bila ada grup teater yang mencoba untuk menghilangkan batas-batas itu? Teater Garasi misalnya dalam salah satu pertunjukannya mencoba untuk membaurkan penonton dan pemain dalam satu struktur ruang. Penonton lepas dari patok kartesian yang sudah sejak lama dilekatkan ke diri mereka. Berubah fungsi menjadi subyek di ruang pertunjukan, memiliki arti penting dan berubah menjadi properti pertunjukan.


Nyatanya, tidak serta merta menghilangkan batas itu, meski tidak tegas lagi. Hanya saja, teater memang bukan lagi sebuah pertunjukan bagi penonton, tapi berubah menjadi pengalaman atau intuisi.

Alhasil, hadir sebuah istilah "penonton aktif" yang lebih merubah penonton menjadi publik dalam sebuah pertunjukan publik. Maka jarak yang sebelumnya ada dan terbentang antara penonton dan pemain seperti terlepas atau terpangkas menjadi sangat dekat.

Tapi, penonton tak mungkin hilang dari pertunjukan, sebagaimana pemain. Berbaurnya pemain dengan penonton dalam jarak yang sangat dekat, sebenarnya menegaskan batas yang baru, bukan menghilangkan batas itu. Batas antara penonton dengan pemain tak akan pernah hilang. Bahkan sampai ke dalam fikiran penonton, ia masih menyadari ada jarak antara dia dengan pemain. (ai/pojokseni)

Ads