Industri Kerajinan Tangan, Sektor Potensial Masa Depan Indonesia -->
close
Pojok Seni
10 August 2018, 8/10/2018 10:45:00 AM WIB
Terbaru 2018-08-10T03:45:19Z
ArtikelSeni

Industri Kerajinan Tangan, Sektor Potensial Masa Depan Indonesia

Advertisement

PojokSeni.com - Tahun 2014 silam, sebuah pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia bertajuk Inacraft secara mengejutkan menarik ratusan ribu pengunjung. Pameran selama 5 hari tersebut bahkan menghasilkan total penjualan mencapai Rp 115,7 Miliar! Tahun 2015, pameran serupa menghasilkan lebih banyak stand pameran, peserta, dan tentunya pengunjung. Di tahun berikutnya, puluhan ribu pengunjung datang di setiap harinya, dengan total pengunjung mencapai lebih dari 166 ribu orang. Total penjualan mencapai angka Rp121,6 Miliar.

Bagaimana dua tahun terakhir? Angkanya kembali mengejutkan. Tahun 2017 misalnya, 5 hari pameran Inacraft yang digelar di JCC Jakarta menghadirkan ribuan stand dan lagi-lagi menghasilkan total penjualan mencapai ratusan miliar. Jumlah tersebut meningkat lagi pada pameran Inacraft 2018, dengan sekitar 1.700 wirausahawan yang berada di sekitar 1.400 stand pameran. Data yang didapat pojokseni.com,  total belasan miliar rupiah diraup perhari dalam pameran tersebut.

Artinya, sektor industri kerajinan tangan Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Dari pamerannya saja sudah ada total penjualan mencapai ratusan miliar, jumlah itu tidak termasuk pengusaha yang tidak ikut pameran, yang bahkan masih ratusan ribu lagi jumlahnya. Ada yang berjualan diam di tempat saja, tanpa promosi berlebihan dan ada juga yang memanfaatkan e-commerce dan lewat penjualan daring (online).

Apa saja jenis barang yang dihasilkan? Bermacam-macam. Mulai dari produk fashion, kuliner, perlengkapan rumah tangga, hiasan, perhiasan, sampai barang-barang mewah. Bahan-bahan yang digunakan juga barang-barang yang didapatkan di tanah air, bahkan beberapa di antaranya memilih daur ulang bahan bekas.

Dari botol-botol bekas, baik plastik maupun kaca, ada yang dibuat menjadi boneka, celengan, hiasan sampai karya seni yang memukau. Limbah kertas dan kayu juga menjadi salah satu bahan baku utama, yang berubah menjadi karya seni bernilai tinggi.

Bulan Kemerdekaan, Saatnya Lepas Dari Penjajahan Ekonomi



Keberhasilan sektor ekonomi kerajinan tangan (handycraft) memberikan satu cahaya terang bagi perekonomian Indonesia. Dalam tekanan ekonomi, saat berbagai negara menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar, masyarakat kreatif kita juga memilih untuk keluar dari "penjajahan" tersebut.

Kita lihat bagaimana berbagai produk dari luar negeri yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat kita, baik lewat penjualan real maupun online. Tentunya, bicara tentang produk negara lain, seperti kendaraan, elektronik dan sebagainya, Indonesia sudah lama "terjajah" dengan produk-produk asal Jepang, Korea dan tentunya, Tiongkok. Menggunakan produk asal Jepang dan Korea misalnya, tentunya memiliki nilai gengsi lebih tinggi, ketimbang produk elektronik Indonesia, itu menjadi ciri belanja kebanyakan warga Indonesia.

Produk kerajinan tangan juga bernasib setali tiga uang. Ketika K-Pop menjamah Indonesia, seketika itu juga budaya-budaya dari semenanjung Korea ikut menjajah Indonesia. Bayangkan saja, "dream catcher" asal Korea, masih lebih diburu ketimbang souvenir wayang misalnya, khususnya bagi anak muda.

Uniknya, wayang justru menjadi kejaran utama bagi berbagai negeri luar Indonesia, termasuk Korea!

Point-point yang Perlu Dibenahi Agar Sektor Industri Kreatif Mampu Bersaing



Ada berbagai point yang perlu dikembangkan dan mendapat perhatian untuk peningkatan usaha kreatif ini. Ini 7 point yang penting untuk pengembangan ekonomi kreatif, di antaranya:


  1.  Sumber daya manusia kreatif
  2.  Kelembagaan, 
  3.  Sumber daya pendukung, 
  4.  Industri, 
  5.  Infrastruktur dan teknologi, 
  6.  Pemasaran,  
  7.  Pembiayaan. 


Membenahi 7 point tersebut tentunya sekarang masih cukup sulit, bila para pelaku usaha masih sulit menemukan pasar yang besar. Namun, bila para pelaku usaha ini terus berinovasi, dan memunculkan ide-ide yang segar, maka bukan tidak mungkin bahwa sektor ekonomi kreatif menjadi sangat menjanjikan.

Infrastruktur dan teknologi (poin ke-5), serta sumber daya kreatif (poin pertama) menjadi dua hal yang masih paling kecil dan sulit ditemukan. Hal ini tentunya sangat merugikan, karena point pembiayaan (poin ke-7) sebenarnya sudah cukup besar peluangnya. Point sumber daya pendukung juga cukup besar, bahkan memanfaatkan limbah. Industri dan pemasaran (poin ke-4 dan ke-6) juga musti menjadi perhatian penting, begitu juga kelembagaan, agar setiap usaha menjadi tercatat dan lebih mudah melakukan koordinasi.

Bagaimana dengan pemasaran? Sebenarnya masih perlu mendapat perhatian, namun bukan hanya dari pemerintah, tapi justru dari para konsumen dan pelaku bisnis itu sendiri. Dengan berkembangnya teknologi, tentunya para pelaku bisnis bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan bisnis.

Untuk penjualan online misalnya, ada situs Qlapa yang bisa diakses untuk menjual dan membeli produk kerajinan tangan asli Indonesia. Kenapa PojokSeni merekomendasikan Qlapa? Penyebabnya adalah karena Qlapa mengusung misi untuk menjadi rumahnya dari produk kerajinan tangan (handmade) Indonesia. Setiap produk handmade yang dijual sudah dikurasi dengan ketat dan baik.

Untuk pembeli, keuntungannya adalah hanya produk yang berkualitas baik saja yang akan mereka dapatkan. Sedangkan untuk penjual, tentunya akan terus mengeluarkan produk yang berkualitas agar dapat lolos dari tahap kurasi dan dipasarkan di seluruh Indonesia. Tentunya, produk handmade asli Indonesia yang terjual di sini unik, menarik, berbeda dan berkualitas tinggi.


PojokSeni pernah mereview salah satu produknya yang bagi PojokSeni sangat menarik dan unik, yakni Gelang Produk Lokal Berbahan Unik, Dari Bahan Kulit Ikan Nila, Tertarik Punya?

Hasil kerja para pengrajin, seniman dan usahawan dapat Anda lihat di Qlapa. Menurut PojokSeni, ini juga menjadi salah satu upaya untuk melawan arus produk impor yang menghimpit para pengusaha asli Indonesia, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Apalagi, saat ini Mall dan supermarket tidak memberi ruang yang luas untuk produk-produk hasil kerajinan tangan ini.

Jadi, melihat bagaimana fakta yang terjadi di lapangan, tentunya produk-produk asli Indonesia berwujud kerajinan tangan ini bisa dipertimbangkan menjadi sektor andalan ekonomi Indonesia di masa depan. Hasil kerajinan, barang seni dan sebagainya tidak hanya menjadi nilai jual bagi pengusaha, tapi juga bagi bangsa Indonesia. Nah, bagaimana dukungan Anda pada peningkatan ekonomi Indonesia? Sudahkah Anda menggunakan produk asli Indonesia sekarang? Mari manfaatkan momentum hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73 ini sebagai momentum #merdekaprodukindonesia (**)

Ads