Mengingat Kembali Usmar Ismail: Bapak Perfilman Indonesia yang Sempat "Ditipu" Produser Italia -->
close
Pojok Seni
17 June 2018, 6/17/2018 03:48:00 AM WIB
Terbaru 2018-06-16T20:48:38Z
ArtikelSejarah

Mengingat Kembali Usmar Ismail: Bapak Perfilman Indonesia yang Sempat "Ditipu" Produser Italia

Advertisement
Usmar Ismail


Oleh : Adhyra Irianto

PojokSeni.com - Beberapa waktu yang lalu, saya dan rekan-rekan dari Sanggar Teater Senyawa Curup memilih naskah bertajuk "Ayahku Pulang" karya Usmar Ismail. Karya almarhum saya pilih mengingat beliau adalah tokoh besar di negeri ini, sineas terbaik di eranya juga bapak perfilman Indonesia.

Fakta Menarik Usmar Ismail


Bicara tentang Usmar Ismail, tentunya kita tidak bisa melupakan tiga hal terpenting tentang beliau; film Darah dan Doa, Kelab Malam Miraca Sky dan film Pedjuang.

- Film Darah dan Doa bukan film pertama Usmar Ismail


Kita mulai ulas satu persatu, mulai dari film Darah dan Doa. Film yang rilis tahun 1950 dianggap sebagai film Indonesia pertama. Sebab, film yang merupakan adaptasi dari cerpen karya Sitor Situmorang tersebut melibatkan seluruh kru dan artis dari Indonesia. Oleh karena itu, hari pertama syuting film tersebut dijadikan hari Film Nasional.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata Darah dan Doa bukan film pertama yang dibuat oleh beliau? Yah, dari beberapa sumber disebutkan bahwa film pertama besutan Usmar Ismail berjudul Harta Karun dan selanjutnya film berjudul Tjitra.

- Miraca Sky adalah kelab malam pertama di Indonesia


Tentang Miraca Sky, itu adalah nama dari sebuah kelab malam yang terletak di lantai paling atas Hotel Sarinah. Dan faktanya adalah, Miraca Sky adalah kelab malam paling pertama berdiri di Indonesia.

Miraca Sky berdiri di akhir era 60-an.

- Film Pedjuang adalah film pertama Indonesia di festival internasional.


Pada tahun 1961, Usmar Ismail mengarahkan film berjudul Pedjuang. Dalam pembuatan film tersebut, Usmar Ismail sendiri yang menjadi penulis naskah, sutradara juga produsernya.

Sejumlah nama yang dilibatkan sebagai pemeran antara lain Bambang Hermanto, Chitra Dewi dan sebagainya. Film berdurasi 152 menit tersebut juga diputar di Festival Film Internasional Moskwa di Rusia. Hal itu menjadikan film ini sebagai film Indonesia yang pertama kali diputar di festival internasional.

Usmar Ismail Ditipu Produser Italia

Film 3 Dara, salah satu film tersukses Usmar Ismail

Usmar Ismail tutup usia pada usianya ke 49 tahun, 2 Januari 1971. Saat itu, lulusan sinematografi dari Universitas California, Amerika Serikat tersebut menderita stroke. Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa selain stroke, stress juga melanda Usmar Ismail. Apa sebabnya?

Usmar Ismail sudah mendirikan perusahaan studio film bernama Perfini sejak tahun 1950. Lewat studio film itulah, beliau begitu produktif menelurkan karya pada periode 1950 hingga 1970.

Begitu ternamanya Usmar Ismail dan studio filmnya, sampai beberapa kali bekerja sama dengan studio film asal luar negeri. Nah, pada tahun 1970, Perfini rencananya akan menggelar kerja sama dengan sebuah perusahaan film asal negeri Pizza, Italia.

Saat itu, Perfini bekerjasama dengan perusahaan film asal Italia membuat film berjudul Bali yang di Eropa diputar dengan judul "Adventures in Bali". Sebagai sutradara, tentu Usmar Ismail berusaha untuk menghadirkan film terbaik agar film itu dapat diterima di Italia.

Tapi, menurut catatan Rosihan Anwar, Usmar Ismail terpaksa harus menanggung kecewa lantaran ketika berkunjung ke Roma melihat penyelesaian film tersebut, namanya justru tidak disebutkan dalam film itu. Padahal, perjanjian awalnya nama Usmar Ismail akan dicantumkan di film itu.

Belum cukup sampai di situ, di tengah keadaan Perfini yang sedang sulit, film "Bali" tetap ditayangkan di Indonesia. Namun, justru gagal mendapatkan penonton. Dalam keadaan yang sedang sakit, lantaran pendarahan di otak, Usmar Ismail disebut masih terus menyelesaikan pembuatan film yang berjudul Ananda, yang merupakan film terakhirnya.

Tanggal 2 Januari 1971, di usia yang masih cukup muda, 49 tahun, Usmar Ismail meninggal dunia. Rentang waktunya tidak begitu lama dengan penipuan produser Italia. Hal itulah yang menyebabkan muncul berbagai spekulasi, bahwa penipuan tersebut bisa jadi menjadi salah satu penyebab meninggalnya sang maestro. (pojokseni/dari berbagai sumber)

Ads