Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater? -->
close
Pojok Seni
26 May 2018, 5/26/2018 05:47:00 AM WIB
Terbaru 2018-05-25T22:49:08Z
ArtikelSeniteater

Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

Advertisement
Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

PojokSeni.com - Tidak banyak orang tua dan sekolah yang memberikan porsi lebih pada seni teater. Seni teater bukan yang utama, dibandingkan fisika, kimia atau pelajaran sains lainnya.

Tidak banyak juga orang tua yang akan tersenyum bangga ketika anaknya mendapat nilai sempurna di pelajaran kesenian, khususnya teater. Berbeda dengan bila anaknya mendapatkan nilai yang tinggi di pelajaran fisika, kimia atau pelajaran sains lainnya.

Karena itu, tidak banyak juga orang tua yang menginginkan anaknya belajar dan berlatih di dunia seni teater, sastra dan setipenya. Teater dianggap sebagai salah satu ekstrakurikuler "main-main" atau hanya "sementara", sehingga anak tidak usah terlalu serius, karena dianggap tidak ada gunanya bagi masa depannya. Bahkan, lebih tepatnya, tidak menjanjikan masa depan. Apakah sedemikian rendahnya seni teater sehingga harus selalu menjadi nomor 2?

Bicara masalah sastra, tentu akan bicara tentang fiksi, puisi, esei sastra, kritik sastra, sampai naskah drama. Bicara masalah teater tentu akan terkait dengan teknik, keaktoran, dramaturgi, panggung, pertunjukan, sampai ke manajemen pementasan. Apakah hal tersebut kurang penting?

Sekarang, bagaimana bila seandainya anak kita, atau anak Anda ternyata menyimpan bakat yang istimewa di bidang seni? Tanpa dukungan dan dorongan dari orang tua, lingkungan dan sekolah tentu akan sulit berkembang.

Seperti ini misalnya, akan jadi apa Rowan Atkitson apabila orang tuanya mendorongnya menjadi seorang arsitek? Atau, akan jadi apa seorang Samuel Beckett bila orang tuanya lebih mendukung ia menjadi seorang polisi?

Lantas, pertanyaannya, bagaimana bila Anda selaku orang tua menemukan bahwa anak Anda memiliki minat dan bakat di seni teater?

Seni Teater Nomor 2

Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

Ada beberapa kasus yang ditemui penulis. Pertama, sebuah grup teater berisikan 20 orang akan mengikuti sebuah festival tingkat provinsi.

Saat itu, sekolah memberikan bantuan sebesar Rp 3.500.000. Itu berarti hanya menanggung ongkos pulang pergi, konsumsi dan pendaftaran. Lantas bagaimana dengan artistik? Terpaksa 20 orang anak itu sumbangan setiap orang untuk menutupinya.

Namun berkelang beberapa saat, satu tim Cerdas Cermat ikut seleksi tingkat Provinsi dengan tim yang berisi 3 orang. Mereka mendapatkan bantuan Rp 3.000.000. Itu berarti, selain ongkos dan makan, mereka juga mendapatkan uang saku untuk berbelanja.

Ketika ditanya alasannya kenapa, jawabannya karena kredibilitas sekolah dipertaruhkan dalam lomba Cerdas Cermat. Tapi, tidak begitu dengan lomba teater.

Seorang anak yang meraih juara 1 lomba sains akan mendapat pengakuan dan penghargaan yang berlimpah. Tapi, itu tidak akan didapatkan oleh seorang anak yang menyabet gelar aktor terbaik dalam festival teater.

Belum cukup sampai di situ. Bila seorang anak akan mempersiapkan sebuah pementasan drama atau mengikuti perlombaan untuk mengukur kompetensinya, namun terbentur dengan jadwal les atau jam tambahan sekolah. Maka, yang terjadi adalah anak tersebut tidak akan mendapat izin dari orang tuanya untuk "bolos" les, "hanya" untuk mengikuti proses latihan teater.

Tapi, ceritanya akan berbeda bila seorang anak tersebut akan mengikuti kejuaraan sains atau cerdas cermat. Seminggu berturut-turut tidak mengikuti les atau jam tambahan, bahkan mengambil latihan di jam sekolah juga tetap tidak masalah.

(Baca juga : Anak-Anak Yogyakarta Pentaskan "Petualangan Bima")

Teater dan Pengembangan Diri

Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

Teater tidak hanya sekedar membaca dramatik naskah, lalu memainkannya di atas panggung. Lebih dari itu, proses untuk berperan di atas panggung itu sangat panjang dan melelahkan.

Seorang aktor yang kuat juga harus mumpuni dalam olah nafas, olah vokal, olah tubuh, olah rasa dan menguasai berbagai tekniknya. Bila ia berlatih sejak dini, maka tentu ia bisa menjadi seorang aktor yang besar nantinya.

Kelebihan lainnya adalah melatih kepercayaan diri. Dampak langsung rasa percaya diri pada pertumbuhan terasa sangat lekat. Bila anak menikmati proses latihan, sampai proses menciptakan, maka tidak hanya rasa percaya dirinya saja yang berkembang. Ada hal lain seperti pengetahuan, perkembangan otak, imajinasi, kreatifitas dan sebagainya juga akan ikut berkembang dengan baik.

Tapi, apa tanggapan kebanyakan orang tua bila anaknya berlatih teater?

"Mau jadi apa anak saya bila dari sekolah itu berlatih teater? Saya tidak menyekolahkan anak saya untuk naik ke atas panggung!" kata seorang ibu, ketika menjemput anaknya pulang dari latihan teater di sekolah.

(Baca catatan Rudolf Puspa : Hubungan Anak dengan Orang Tua)

Panggung Teater Bukan Hanya Aktor

Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

Teater juga tidak sekedar keaktoran. Lebih dari itu, teater juga kerja tim. Para aktor di atas panggung tidak akan mampu menampilkan yang terbaik tanpa dukungan penata lighting, penata artistik, penata musik, penata rias, sampai orang-orang yang berada di bagian produksi.

Bicara masalah produksi, berarti harus mahir tentang manajemen pementasan. Tentu, seorang Pimpinan produksi harus memutar otak bagaimana pementasan itu bisa jalan, dengan dana yang mencukupi.

Sedangkan penata lighting juga musti sadar pencahayaan yang dibutuhkan. Meski ia mendapat "titah" dari sutradara, tapi tanggung jawab tata cahaya di atas panggung menjadi miliknya. Bukankah setidaknya ia juga mengetahui masalah listrik dan lampu?

Penata artistik tidak ubahnya seperti seorang arsitek. Sutradara menginginkan sebuah setting untuk pementasan drama, dan mereka harus mempersiapkan mulai dari draft-nya.

Penata rias juga musti memiliki kemampuan persalonan. Ia berubah menjadi seorang penata make up profesional, bahkan lebih sulit. Bayangkan, ia harus mampu "merubah" wajah seorang anak sekolah berusia sekitar 15 - 18 tahun, harus berperan sebagai orang tua berumur 70 tahun!

Intinya, apapun bakat seorang anak, ia memiliki tempat di sebuah grup teater. Tidak hanya mengembangkan kemampuan diri, ia juga akan berlatih bekerjasama dalam satu tim. Hal itu tentu akan berdampak positif pada sosial dan tingkah lakunya.

Kesimpulan

Bagaimana Orang Tua, Bila Anaknya Tertarik dengan Seni Teater?

Grup teater, bila hanya terdiri dari aktor-aktor yang kuat, tentu grup tersebut tidak akan jadi kuat.

Bayangkan, satu grup teater yang dihuni oleh seorang sarjana manajemen yang menjadi pimpinan produksi, lalu sarjana ekonomi yang menjadi bendahara, ditambah dengan sarjana atau setidaknya lulusan SMK untuk urusan tata rias dan tata cahaya. Lulusan arsitektur dan seni rupa yang berada di bagian penata artistik. Ditambah lagi, musisi handal yang mengisi penata musik.

Kemudian, sutradara yang handal serta aktor-aktor yang kuat. Apakah yang akan mereka tampilkan?

Kesenian dan budaya adalah salah satu kekayaan tak terbatas yang dimiliki Indonesia, di samping kekayaan alam dan pesona alam. Pemerintah sebenarnya sudah cukup memberikan wadah untuk pengembangan pendidikan seni bagi siswa.

Di mana kurangnya sekarang? Kembali lagi ke orang tua, sekolah dan lingkungan. Jadi, jangan ragu lagi bila anak Anda memiliki kemampuan dan ketertarikan ke bidang seni satu ini, silahkan didukung agar mendapatkan hasil terbaik.

Percayalah, seperti artikel yang dipublikasikan situs sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, berjudul Manfaat Berkesenian Bagi Anak yang Sering Diabaikan. Dikatakan bahwa prestasi anak dalam seni, termasuk teater, sangat baik pengaruhnya pada tumbuh kembang anak.

Ingat juga, tolok ukur keberhasilan anak di bidang pendidikan bukan hanya berapa nilai pelajaran sains juga ranking berapa ia di sekolah. Kecuali, memang anak Anda tidak punya ketertarikan pada seni, dan mencintai pelajaran sains. Tentu, Anda sebaiknya tidak memaksakan anak untuk menjadi seniman bukan?#sahabatkeluarga


Penulis : Adhy Pratama Irianto

Ads