5 Pesan Moral yang Didapat dari Spiderman : Homecoming -->
close
Pojok Seni
05 July 2017, 7/05/2017 09:48:00 PM WIB
Terbaru 2017-07-05T15:16:59Z
BeritaFilmResensi

5 Pesan Moral yang Didapat dari Spiderman : Homecoming

Advertisement



pojokseni.com - Sosok superhero dari Marvel ini telah menjadi favorit anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Apalagi pada debutnya kali ini, si manusia laba-laba membuat heboh dunia dengan kedatangannya. Walaupun pemeran Peter Parker telah diganti dengan Tom Holland, tetapi tak menyurutkan semangat para pecinta Spiderman. Apalagi ditambah dengan Bibi May (Marisa Tomei) yang dapat menjamin mata para lelaki gagal fokus pada film itu sendiri. Bahkan si penembak jaring ini menjadi sponsor di berbagai merk produk bahkan merk makanan sekalipun. Tidak ketinggalan juga merchandise Spiderman juga hadir di tiap bioskop tanah air yang dijamin dapat menarik perhatian anak-anak.

Selain itu perlu diketahui bahwa kostum yang dikenakan si Peter ini dijamin membuat kalian terpukau dengan berbagai macam aksinya. Perlu diketahui bahwa otak dibaliknya adalah Tony Stark (Robert Downey Jr.) atau biasa dikenal dengan perannya yaitu Iron Man. Dibalik filmnya yang seru dengan bumbu yang tentunya berbeda dari seri-seri sebelumnya, Spiderman : Homecoming ini membawa beberapa pesan moral kepada kita dan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk disimak!

1. Sabar

Nah, pesan moral yang pertama yaitu sabar. Dalam filmnya, si Peter sempat ingin show di depan teman-temannya pada waktu pesta Liz dengan mengenakan kostum Spiderman karena terpengaruh ejekan si Flash (Tony Revolori) yang mengejeknya dan Ned sahabat karibnya yang mengompori Peter untuk melakukan aksi pamer tersebut. Tetapi dengan pikiran jernih, Peter tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak memamerkan bahwa ia adalah Spiderman. Coba bayangkan kalau Peter gak sabar, mungkin identitas aslinya udah ketahuan kan ?

2. Jangan biarkan orang lain menganggap remeh

Dalam seri kali ini, si Peter selalu dipandang sebelah mata oleh dalang dibalik kostumnya sendiri, yaitu Tony Stark. Peter dianggap masih anak-anak dan masih lemah sehingga belum pantas untuk bergabung dengan Avengers. Tetapi Peter membuktikannya dengan menjadi kuat sewaktu bertarung dengan si Burung Prototipe dan berhasil menangkapnya. Jadi jika dianggap remeh, maka kita harus buktikan bahwa yang orang pandang itu salah.

3. Tidak rakus jabatan

Maksudnya di sini, Spiderman tidak harus menjadi bagian dari tim Avengers untuk menjadi superhero yang diharapkan. Terbukti dari Peter yang menolak untuk bergabung menjadi bagian dari tim elit itu sendiri dan dapat dikatakan bahwa ia naik jabatan dari pahlawan jalanan menjadi pahlawan super yang melindungi dunia. Tetapi Peter tidak rakus seperti itu, ia tetap ingin menjadi pahlawanan jalanan karena menurutnya jalanan masih membutuhkan pahlawan.

4. Kau hebat karena dirimu

Di pertengahan film, kostum canggih milik Peter yang diberikan Stark, malah ditarik kembali oleh si Iron Man tersebut karena menurutnya Peter belum pantas dan belum siap untuk hal tersebut. Bahkan Stark juga berkata, "Kalau kau tidak hebat tanpa kostummu, maka kau tidak berhak atas kostum ini." Maka dari itu, di akhir film Peter membuktikan bahwa ia hebat karena dirinya sendiri dengan mengalahkan musuh yang kuat, bukan karena kostum yang canggih.


5.Menjadi orang baik tak harus menjadi terkenal

Identitas Spiderman sendiri tidak diketahui banyak orang, bahkan orang-orang tertentu saja yang tahu. Sebaliknya, seluruh kota sangat menyukai superhero yang satu ini karena aksinya yang membuat warga kota menjadi aman dan nyaman bahkan orang yang ia sukai, Liz (Laura Harrier), menyukai sosok Spiderman. Tetapi Peter tidak serta merta mengaku bahwa ia Spiderman untuk diterima cintanya oleh Liz, ia menjadi Peter yang sesungguhnya. Jika semua orang kota tahu bahwa Peter adalah Spiderman, maka ia akan dikerumuni banyak orang setiap waktu dan ia senang menjadi baik tanpa harus menjadi terkenal dengan nama Peter. (smc/pojokseni)

Ads