Tekhnik Bermain Dol, Alat Musik Khas Bengkulu -->
close
Pojok Seni
13 October 2016, 10/13/2016 06:23:00 PM WIB
Terbaru 2016-10-13T11:23:16Z
Musik

Tekhnik Bermain Dol, Alat Musik Khas Bengkulu

Advertisement

pojokseni.com – Masyarakat di Provinsi Bengkulu memiliki salah satu alat musik perkusi khas, yakni dol. Dol selalu ada dalam setiap perhelatan adat di provinsi tersebut. Terutama dalam perhelatan festival tabot yang merupakan peringatan atas kematian cucu nabi Muhammad SAW. Alunan music yang penuh semangat dari dol, memeriahkan  pertunjukan dol. Hal itu yang membuat pertunjukan musik dol selalu diminati.

Dol saat ini terdiri dari beberapa jenis, sesuai ukuran. Mulai dari dol berukuran 15 hingga 25 centimeter (cm) atau ukuran kecil. Juga ada dol berukuran besar dengan ukuran 60 hingga 80 cm.

Dol dibuat dari batang kayu, atau bonggol kelapa yang dikenal kuat dan ringan. Kemudian dilubangi pada bagian tengahnya, lalu ditutup dengan kulit sapi atau kambing. Biasanya, untuk dol ukuran besar, kulit sapi dan kambing tersebut berdiameter 75 hingga 120 cm. Pemukul dol berbentuk seperti microphone dengan panjang 30 cm dan berdiameter 5 cm.

Dol di Bengkulu seperti alat musik wajib dalam segala event dan kegiatan, terutama  musik tradisonal. Para seniman Bengkulu mulai marak mengenalkan alat musik khas Bengkulu ini ke khalayak ramai. Hal ini membuahkan hasil, dilihat dari hampir seluruh ekstrakulikuler seni sekolah di provinsi Bengkulu memiliki alat music yang satu ini. Juga, menampilkannya dalam setiap perlombaan dan pertunjukan. Khususnya pertunjukan musik dan tari.

Alat musik yang satu ini, juga dapat dibeli untuk oleh-oleh toko oleh-oleh yang ada di Bengkulu. Alat musik yang biasanya diwarnai mencolok dan biasanya dijual dengan harga antara Rp850.000 hingga jutaan rupiah tergantung besar kecilnya dol.

Informasi terhimpun pojokseni.com, ada tiga jenis tekhnik dalam bermain dol. Tiga tekhnik tersebut antara lain Suwena, Tamatam dan Suwari. Perbedaan mendasar dari tiga tekhnik ini adalah suasana yang dihasilkan oleh dentuman dol tersebut.

- Tekhnik Suwena

Tekhnik Suwena terkesan bertempo lambat. Sebab, tekhnik ini adalah representasi pada suasana duka.

- Tekhnik Tamatam

Tekhnik ini bertempo cepat. Menggambarkan suasana riang dan gembira. Juga penuh semangat.
- Tekhnik Suwari.
Pukulan dari jenis tekhnik ini adalah satu-satu. Hal itu menunjukkan atau menggambarkan suasana dalam sebuah perjalanan yang panjang.

Ketika dimainkan, dol biasanya disandingkan dengan alat musik lainnya seperti tassa, sejenis rebana yang dipukul dengan menggunakan rotan. Serta dipadu lagi dengan rebab sejenis gendang namun berdiameter besar dan dipukul dengan tangan.  (its/pojokseni)

Ads