Advertisement
![]() |
Tata letak panggung teater dasar |
PojokSeni - Saat latihan teater, mungkin latihan yang pertama, Anda akan menemukan bahwa panggung teater memiliki tata letak dan konfigurasi yang berbeda. Tata letak ini ditujukan untuk membantu navigasi aktor dan penata (lampu, properti, dekorasi, dan lain-lain) saat berada di atas pentas.
Kanan dan Kiri Panggung
Saat sutradara berteriak "kanan panggung" atau "kiri panggung", itu berarti posisi panggungnya dilihat dari perspektif aktor ketika menghadap penonton. Itu berarti sebelah kiri panggung dari tempat penonton melihat, itu adalah bagian kanan panggung.
Bagian kanan panggung berarti semua bagian yang berada di sisi kanan berdasarkan posisi aktor ketika menghadap penonton. Begitu juga sebaliknya. Kesalahan mengartikan ini akan membuat Anda keliru mengambil keputusan dari mana akan masuk, dan kemana akan keluar.
Itu artinya, ketika Anda adalah seorang aktor, maka biasakan untuk melihat menggunakan perspektif aktor.
Atas dan Bawah Panggung
Secara umum, bagian "atas" panggung berarti posisi terjauh dari penonton. Sedangkan bawah panggung, berarti posisi terdekat dengan penonton.
Ketika Anda bergerak "menjauhi" penonton, atau "mendekati" penonton, maka tujuannya untuk membantu penyampaian makna hingga emosi dari sebuah adegan dan dialog. Itu berarti, ketika perintah atas dan bawah panggung datang, ini berkaitan dengan blocking untuk penciptaan moment dramatis tertentu.
Ketika dua karakter sedang berkelahi misalnya, maka biasanya sutradara akan mengarahkan mereka ke bagian bawah panggung agar konflik mereka bisa terlihat jelas dengan penonton. Sedangkan ketika pasangan karakter membutuhkan adegan romantis, biasanya akan diletakkan di bagian atas panggung untuk membangun jarak dengan penonton, sekaligus memperlihatkan kedekatan atau keintiman mereka yang pribadi.
Tengah Panggung
Bagian ini akan ditujukan untuk titik fokus yang paling optimal dari sebuah ruang akting. Act yang berada di tengah ini ditujukan untuk dilihat oleh seluruh penonton. Karena itu, adegan paling dramatis, intim, klimaks, dan detail yang ditujukan untuk meningkatkan intensitas dramatis, akan berada di bagian ini.
Komedi juga akan difokuskan di bagian ini untuk hasil yang lebih maksimal. Dengan kata lain, bagian tengah panggung ini adalah area yang ditujukan untuk menciptakan adegan yang lebih kuat intensitas dramatiknya.
House
Bagian ini ditujukan untuk menyebut area penonton. House secara harfiah berarti rumah, namun untuk istilah di teater, berarti tempat penonton duduk. Nah, posisi House ini akan berlawanan dengan panggung. Karena, sudut pandang yang digunakan adalah dari mata penonton. Misalnya, kanan panggung berarti kiri house/kiri penonton.
Sebaliknya, kanan house (kanan penonton) itu berarti adalah kiri panggung. Simak gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya tentang bagian-bagian panggung yang sudah dibagi sebelumnya.
Apron
Yah, Anda mungkin terbiasa bahwa apron itu semacam celemek yang digunakan ketika memasak atau mencuci piring, bukan? Tapi, istilah apron ternyata jauh lebih dulu digunakan di teater. Apron di teater berarti bagian panggung yang menjorok ke depan, melewati bingkai proscenium.
Bagian ini ditujukan untuk adegan yang interaksi dekat dengan penonton. Bagian ini juga digunakan sebagai area transisi antara panggung dengan wilayah bawah panggung.
Itu tadi navigasi dasar untuk pembagian wilayah panggung. Sebagai aktor, maupun penata, tentunya sangat penting untuk mengetahui tata letak dan konfigurasi panggung ini untuk memudahkan penciptaan adegan. Pemetaan lebih detail didasarkan dari pembagian besar di atas, bisa Anda lihat di gambar bawah ini.