Dialog Interaktif Merangkai Ruang Budaya Ranah Agam di Puncak Lawang Sumbar -->
close
Pojok Seni
20 November 2020, 11/20/2020 11:53:00 AM WIB
Terbaru 2020-11-20T04:53:06Z
BeritaBudayaevent

Dialog Interaktif Merangkai Ruang Budaya Ranah Agam di Puncak Lawang Sumbar

Advertisement

 
PojokSeni.com - Pada Kamis, 19 November 2020, seniman yang tersebar di Kabupaten Agam, Sumatera Barat melaksanakan dialog interaktif di pelataran Puja Sera Soul, Puncak Lawang.


Kegiatan tersebut merupakan penyamaan pandangan tentang kondisi kesenian Kabupaten Agam hari ini dan yang akan datang. Capaian dialog-dialog dan pandangan yang hadir menghiasi acara ini adalah sebuah harapan terbentuknya sebuah Jaringan Komunitas seni yang ada di kabupaten.

 

Dedi Novaldi salah seorang praktisi seni Yogyakarta yang menjadi pemantik diskusi mengatakan bahwa hal ini sangat penting dilakukan dalam upaya menciptakan jaringan berskala kabupaten. 


"Hal yang dimaksud juga merupakan suatu terobosan pertama di Sumatra Barat," ujar seniman tersebut. 


Ir. Zola Pandu yang merupakan CEO Soul Puncak Lawang juga menyampaikan aspirasi besar dalam dialog tersebut. Ia menyatakan bahwa bersinergi dengan pengelola objek wisata merupakan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh pelaku seni, dengan persamaan prinsip dari capaian yang sama. 



"Hal tersebut tentunya akan menjadikan suatu elaborasi nilai dari ekosistem baru yang saling menguntungkan," lanjut dia. 


Kegiatan tersebut terlaksana karena adanya kegelisahan dari beberapa kelompok seni yang ada dikabupaten agam. Minimnya koordinasi antar sesama, semakin kecilnya daya minat atas kesenian dan uapaya pemerintahan dalam menunjang proses berkesenian merupakan suatu kesimpulan besar dari kesenian di kabupaten Agam hari ini. 


Kegiatan yang diikuti oleh 8 kelompok seni, antara lain:


  1. Saraso Badunsanak.
  2. Balai Baca Rumah Bako.
  3. Ganto Rang Sapuluah.
  4. Sanggar Sari Banilai.
  5. Sarueh.
  6. KSB KIEK.
  7. Komunitas Batang Pua.
  8. Group Tambua Maninjau


Kesemuanya berdomisili di Kabupaten Agam. Diharapkan, ke depannya grup-grup tersebut dapat membentuk jaringan seni kabupaten yang akan dijadikan ekosistem seni baru di Kabupaten Agam. Setelah membenahi masing-masing kelompok, capaian besar terbentuknya jaringan tersebut adalah lahirnya  event-event besar yang diakomodir seniman yang berdomisili di  Kabupaten Agam.

Ads