Menjual Buku Indie Dua Kali Lebih Sulit Dari Menulisnya, Ini Tips yang Bisa Anda Pertimbangkan -->
close
Pojok Seni
13 July 2020, 7/13/2020 11:51:00 PM WIB
Terbaru 2020-07-13T16:51:42Z
ArtikelRekomendasiUlasan

Menjual Buku Indie Dua Kali Lebih Sulit Dari Menulisnya, Ini Tips yang Bisa Anda Pertimbangkan

Advertisement
Tips menjual buku indie

PojokSeni.com - Menulis buku sampai tuntas memang bisa dikatakan sulit. Anda harus menghabiskan waktu untuk riset, berdiam di depan monitor komputer, lalu menyusun kerangka tulisan dan mulai menulisnya. Banyak orang menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu buku. 

Bila Anda sedang dalam proses menyelesaikan sebuah buku, maka sudah banyak modal, waktu dan tenaga yang harus Anda korbankan, demi sebuah karya. Ketika karya tersebut sudah selesai, Anda dihadapkan dengan pilihan, menerbitkan di penerbit mayor atau indie (menerbitkan sendiri dengan modal sendiri). 

Penerbit indie saat ini menawarkan banyak pilihan, mulai dari Anda bisa menerbitkan gratis dengan penerbitan bersistem POD (print on demand), jadi buku Anda baru akan dicetak sesuai dengan jumlah pesanan. Ada juga yang masih difavoritkan banyak penulis yakni mencetak dalam jumlah tertentu (biasanya 100 eksemplar sampai 1000 eksemplar) lalu menjualnya lagi. 

Penerbitan indie memang memberikan Anda peluang yang lebih besar dengan modal cetak buku sekitar Rp25.000 sampai Rp35.000 per eksemplar (hitungan rata-rata untuk buku setebal 200 halaman dan minimal cetak 100 eksemplar) sudah termasuk editing, proof reading, layout, desain cover dan pengurusan ISBN. Tapi, Anda bisa menjual buku Anda dengan harga Rp50.000 hingga Rp70.000 belum termasuk ongkos kirim, yang berarti keuntungannya jauh lebih besar ketimbang mengandalkan sistem royalti di penerbit mayor. Ditambah lagi, tidak ada proses seleksi yang ketat seperti di penerbit mayor, dan juga karya Anda bisa dengan cepat dipublikasikan.

Tapi masalahnya adalah ketika masuk dalam tahap penjualan. Mau tidak mau, harus diakui bahwa tahap satu ini ternyata jauh lebih sulit bila dibandingkan dengan proses menulis bukunya. Bisa menjual 100 eksemplar saja, bagi seorang penulis yang "tidak punya nama", itu sudah cukup memuaskan. Belum lagi banyak teman yang minta buku gratis, ada pula yang menawar dengan harga terlalu rendah dan banyak masalah lain kerap menimpa para penulis sehingga banyak pula yang menyerah dan banting stir ke usaha lainnya.

Tips Menjual Buku Indie


Tips menjual buku indie

Maka untuk menjual sebuah buku, Anda mesti memiliki strategi bisnis. Atau, bila Anda adalah tipe penulis yang kurang baik dalam berjualan, Anda bisa menggaet seorang rekan yang punya kemampuan baik dalam bisnis dan marketing.

Jarang ada seorang penulis yang mencetak bukunya secara indie, namun berani mencetak di atas 500 eksemplar pada penerbitan pertamanya. Rata-rata penulis mencetak 100 buku untuk "cek pasar", baru mencetak lagi dalam jumlah yang lebih banyak ketika ada banyak yang memberikan sambutan terhadap buku Anda.

Apalagi buku sastra, berbobot berat, bermuatan filsafat, mengajak pembacanya berdialektika, juga memiliki diksi yang "berat". Buku tersebut punya pasarnya sendiri, dan tentunya Anda harus benar-benar tepat melakukan promosi agar buku Anda sampai ke pembaca yang tepat.

Ada beberapa cara yang kerap digunakan para penulis untuk mempromosikan bukunya, khususnya buku yang dicetak indie. Tentunya, memanfaatkan teknologi seperti sosial media yang saat ini sedang berkembang pesat menjadi salah satu cara agar Anda mampu menjual buku Anda dengan baik.

Ingat, buku yang baik memang tidak ditentukan dengan banyaknya penjualan. Tapi, promosi tetap penting agar buku Anda mampu sampai ke tangan pembaca yang tepat.

Enam Langkah Menjual Buku Indie




Langkah pertama yang mesti Anda lakukan adalah melakukan promosi buku secara lebih gencar, bahkan sebelum buku Anda terbit. Anda bisa membuka pembicaraan baik melalui sosial media, forum tertentu dan banyak tempat lainnya yang bisa Anda manfaatkan sebagai tempat promosi. Buat banyak pembaca penasaran dengan buku itu, juga tentukan tanggal penjualan pertama buku tersebut. Anda bisa juga meminta pendapat dari sejumlah kritikus ternama agar mampu menambah nilai plus dari buku Anda. Apa saja kelebihan buku Anda dan kenapa orang harus membacanya? Itu yang mesti diberitahu pada setiap orang alias calon pembaca buku Anda.

Langkah kedua, menggunakan teknik "promo" untuk pra-jual. Jadi, misalnya ada yang memesan buku tersebut sebelum tanggal penerbitannya maka akan mendapatkan potongan harga spesial atau mungkin mendapatkan bonus tertentu. Anda bisa saja memberikan harga Rp50.000 untuk pra jual, sedangkan harga aslinya Rp57.000 ketika dijual biasa.

Langkah ketiga, menggunakan semua jaringan yang Anda miliki. Siapapun itu, keluarga, saudara, pacar, istri dan sahabat mesti diminta untuk ikut mempromokan buku tersebut. Semakin gencar promosi dan semakin lebar jaringan Anda, tentunya buku tersebut akan semakin besar kemungkinan bisa mencapai target pembeli.

Langkah keempat, buat acara semacam launching (peluncuran) yang memungkinkan Anda bisa menjual buku di sana. Anda bisa melakukan pelatihan, atau sejumlah kegiatan lainnya yang memungkinkan ada banyak pecinta sastra yang datang dan berkemungkinan membeli buku Anda.

Langkah kelima, titip di toko buku. Anda juga bisa menitipkan buku Anda di berbagai toko buku, termasuk di antaranya Gramedia loh. Jadinya, Anda perlu menghadap ke penanggung jawab, direktur atau manajernya lalu akan ada kesepakatan berapa harga dari Anda dan berapa harga yang akan dijual oleh Gramedia setempat.

Langkah keenam, bila Anda memiliki modal lagi dan mencetak dalam jumlah yang sangat banyak, Anda bisa mencoba beriklan untuk mempromosikan buku Anda di dunia maya. Tentunya, Anda mesti mencari tempat beriklan yang tepat agar informasi terkait buku Anda bisa sampai ke tangan yang tepat.

Demikian beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mempromosikan buku Anda secara efektif. Nah, jangan malu untuk menjadi penulis sekaligus penjual buku, yah.

Ads