Tentang Novel One Hundred Years of Solitude, Salah Satu Novel Terbaik Dunia yang Akan Difilmkan -->
close
Pojok Seni
23 January 2020, 1/23/2020 01:25:00 AM WIB
Terbaru 2020-01-22T18:25:41Z
SastraSejarah

Tentang Novel One Hundred Years of Solitude, Salah Satu Novel Terbaik Dunia yang Akan Difilmkan

Advertisement
Gabriel Garcia Marquez, penulis yang berpengaruh di abad ke-20 dan penerima Nobel Sastra (sumber foto: Panditfootball)
pojokseni.com - Menyebut novel, maka salah satu novelis yang mesti Anda pertimbangkan namanya adalah Gabriel Garcia Marquez. Sosok satu ini adalah peraih Nobel sastra di tahun 1982, dan merupakan warga negara Kolombia.

Ia menjadi legenda, dan dihormati di negaranya, bahkan ketika ia meninggal di tahun 2014, kupu-kupu kuning yang hanya hadir dalam 100 tahun sekali bermunculan di negaranya. Ini mengingatkan pada "hujan bunga kuning" yang disebutkan di dalam novel masterpiece-nya.

Menyebut nama Gabriel Garcia Marquez, maka kita akan mengingat kembali novel terbaik yang menjadi salah satu masterpiecenya, One Hundred Years of Solitude atau Seratus Tahun Kesunyian.

Ringkasan Novel One Hundred Years of Solitude

Novel "One Hundred Years of Solitude" terbitan Gramedia (sumber foto: Riansuhandi.blogspot)

Novelnya menjadi semacam cermin bagi dunia untuk melihat Amerika Latin secara jelas dan detail, sedangkan dalam Amerika Latin sendiri bisa mengenali dirinya sendiri.

Paragrap pertama novel ini, "Dunia terlihat begitu muda sehingga banyak benda belum bernama dan untuk menyatakan benda-benda itu kita harus menunjuknya," dianggap sebagai salah satu kalimat pembuka novel yang paling indah dan menyentuh, bahkan mencengkeram pembaca.

Semua bermula dari sebuah daerah bernama Macondo yang didirikan keluarga Buendia. Macondo mewakili sebuah tempat yang begitu diimpikan banyak orang, tenang, sepi, dihiasi sungai-sungai yang menenangkan.

Tempat itu tidak terhubung dari tempat lain di dunia ini, hanya sesekali ada para gipsi yang datang dan menawarkan sesuatu yang tak pernah ada di Macondo, entah itu es, teleskop dan sebagainya.

Sampai seorang bernama Jose Arcadio Buendia, yang merupakan pemimpin tempat kecil itu mencoba sesuatu yang baru, yakni membuka jalur dari daerahnya ke daerah lain. Jose Arcadio Buendia gagal melakukan obsesinya itu, hingga membuat ia harus mengasingkan diri di daerahnya sendiri.

Waktu pengasingan ia habiskan dengan menyelidiki Batu Filsuf (the Philosopher's Stone) sesuatu yang misterius dan ia teliti sepanjang sisa hidupnya.

Sayangnya, penyelidikan yang tak berujung, kesepian dan merasa terasing, ditambah lagi ia pernah membunuh seseorang temannya dengan cara memenggal lehernya, juga menambah depresinya, membuat Jose Arcadio menjadi gila.

Jose yang gila diikat di pohon dekat rumah keluarga Buendia, dipasung lantaran sering lepas kendali dan mengamuk.

Sampai selanjutnya, anak-anaknya Jose Arcadio, dan Aureliano, yang juga dipenuhi rasa ingin tahu yang tinggi, obsesi yang sama, dan kekuatan serta ketidak sabaran yang sama dengan ayahnya yang gila, melanjutkan apa yang selama ini dilakukan ayahnya.

Anak tertuanya sempat menghilang bersama para gipsi, yang menjadikan istri Jose Arcadio Buendia bernama Ursula Iguaran berusaha mencarinya, dan menemukan jalan menuju daerah lain dari desanya.

Sejak saat itu, semuanya berubah, pengaruh dari luar, baik dan buruk masuk ke dalam Macondo yang damai.

Anak kedua Jose Arcadio Buendia, Aureliano Buendia memimpin sebuah pemberontakan dan perlawanan terhadap pihak yang mengklaim Macondo sebagai wilayah kekuasaannya. Maka perang, pembantaian dan kekerasan, berujung kematian segera hadir di Macondo.

Aureliano Buendia, yang kemudian dikenal dengan pangkatnya Kolonel, terus berperang hingga 22 tahun. Perang membuat Kolonel Aureliano Buenda menjadi jahat, kejam dan terlalu banyak membunuh orang.

Hal itu terjadi tanpa ia sadari, sampai akhirnya pasukan pemerintah menembak mati sang kolonel, yang juga menjadi penanda periode gelap, kehancuran dan mencekam itu telah berakhir.

Sebelumnya, Macondo dipimpin oleh seorang walikota, dan menjadi damai, namun tak lama perang terjadi kembali. Semua berakhir ketika walikota berpangkat mayor itu meninggal, lalu pihak yang berseteru melakukan penandatanganan perdamaian.

Sang kolonel, setelah masuk masa damai, memilih mengurung dirinya, hingga kematiannya.

Dibalik kisah itu, kisah kehidupan keluarga Buendia yang mendirikan tempat itu juga begitu kompleks dan menarik.

Laki-laki dari keluarga Buendia kebanyakan adalah orang-orang yang suka ke tempat pelacuran, dan bergonta-ganti pasangan. Sedangkan sebagian yang lain adalah lelaki yang gemar membuat penelitian, mempelajari manuskrip kuno, dengan cara menyendiri dan mengunci diri di dalam ruangan kecil.

Sedangkan para wanita keluarga Buendia juga tidak kalau unik karakternya, mulai dari yang gemar berpesta (Meme), tidak mau menikah dan membungkus jari dengan kain hitam (Amaranta) dan si cantik yang keterbelakangan (Remidios).

Ketika pengaruh luar masuk ke Macondo, keluarga itu menjadi lebih parah dan nyaris binasa.

Hanya ada istri Jose Arcadio Buendia, Ursula Iguaran yang mati-matian menjaga keutuhan keluarganya ditengah berbagai gelombang itu.

Apa yang selanjutnya terjadi pada Macondo?

Yah, pintu masuk yang ditemukan Ursula Iguaran itu membuka banyak hal, termasuk seorang pebisnis Amerika yang membuat perkebunan pisang besar di Macondo.

Maka, imperialis dan kapitalis berkuasa penuh di Macondo, dengan janji-janji kemajuan dan modernitas yang semu.

Tindakan sewenang-wenang dari pemilik perkebunan juga mendapatkan perlawanan dari warga, termasuk pekerjanya sendiri.

Tapi semuanya berakhir di tangan tentara penjaga perkebunan itu.

Belum cukup dengan kekerasan, Macondo semakin hancur dengan bencana banjir yang menghancurkan daerah itu, sehancur-hancurnya.

Maka, yang terjadi pada Macondo di akhir cerita adalah kembali ke titik nadir.

Macondo kembali menjadi tempat yang sepi, terisolasi dan tertutup dari dunia luar.

Perlahan-lahan, hancur dan menjadi kota mati di tengah gurun pasir.

Satu hal yang menarik adalah, ada manuskrip kuno yang memuat sebuah ramalan Melquiades.

Salah satu orang terakhir di trah Buendia bernama Aureliano Babilonia, menemukan cinta sejatinya yakni Amaranta Ursula.

Mereka saling mencintai dari kecil, dan menjalin cinta.

Aureliano Babilonia sempat mencari dan menafsirkan ramalan Melquiades tersebut, namun terhenti ketika ia sibuk menjalin cinta dengan Amaranta.

Ketika Amaranta hamil, kemudian meninggal dunia ketika melahirkan, Aureliano Babilonia baru saja menyadari bahwa Amaranta adalah bibinya sendiri.

Ditinggalkan istri membuat Aureliano Babilonia benar-benar bersedih, ditambah lagi bahwa bayinya juga meninggal karena digigiti semut.

Lalu, ketika ia kembali membaca ramalan tersebut, ia menemukan fakta bahwa keluarga Buendia akan berakhir menyedihkan, di mana orang pertama akan mati dengan terikat di pohon dan orang terakhir mati digigit semut.

"Everything written on them was unrepeatable since immemorial and forever more because the race condemned to one hundred years of solitude did not have second opportunity on earth"

Difilmkan NetFlix

Gabriel Garcia Marquez (sumber foto: Tirto)

Kabar menariknya, salah satu novel terbaik di dunia dari tangan salah satu penulis novel terbaik dunia ini pertama kalinya dalam sejarah akan difilmkan.

Adalah penyedia layanan streaming, NetFlix yang mendapat hak untuk mengadaptasi novel tersebut dan menyiarkannya.

Nama Marquez Rodrigo Garcia dan Gonzalo Garcia Barcha (keduanya putra Gabriel Garcia Marquez) menjadi produser eksekutif di film ini, dan rencananya akan dibuat dalam bahasa Spanyol (bahasa asli di novel).

Tentunya, keberhasilan mendapatkan hak untuk mengadaptasi ini menjadikan banyak orang menaruh harapan lebih pada NetFlix.

NetFlix sebelumnya telah berhasil memenangkan Oscar, hal yang tidak dibayangkan dapat dilakukan oleh penyedia layanan streaming.

Apalagi, One Hundred Years of Solitude merupakan masterpiece dari penulis yang paling berpengaruh di abad ke-20, dan menjadi ikon dari Amerika Latin, maka hal itu justru bisa menjadi beban bagi NetFlix.

Untuk itu, seperti dirilis sejumlah media luar negeri, NetFlix akan menggaet talenta terbaik dari Amerika Latin untuk membuat film ini nanti.

(ai/pojokseni.com)

Ads