Bila Kau Menolerir Ini, Maka Anakmu yang Akan Menjadi Korban Berikutnya -->
close
Pojok Seni
14 December 2019, 12/14/2019 08:26:00 PM WIB
Terbaru 2019-12-14T13:26:19Z
ArtikelMusik

Bila Kau Menolerir Ini, Maka Anakmu yang Akan Menjadi Korban Berikutnya

Advertisement
Video clip Manic Street Preachers
pojokseni.com - Judul yang penulis pilih di atas adalah judul lagu dari band Manic Street Preachers yang dirilis tahun 1998. Saya melihatnya di MTV, dan video klipnya mengingatkan kita bahaya individualistis manusia. Manusia bagaikan makhluk yang tertutup semua panca indranya, sehingga sensibilitasnya berkurang.

Manusia akan terkurung (atau lebih tepatnya dengan sengaja mengurung diri) dalam lingkaran yang membuat dirinya nyaman. Lingkaran tersebut berisi orang-orang yang memiliki ideologi yang sama, entah itu pandangan politik, kesamaan suku atau ras, maupun agama. Manusia bisa saja merasakan dirinya seperti saudara dengan seseorang yang berada di jarak ribuan kilometer darinya, selama berada dalam lingkaran yang sama.

Sedangkan tetangganya, yang mungkin hanya berjarak dua meter saja, selama tidak berada di dalam lingkaran yang sama, maka tidak akan pernah menjadi saudara. Inilah faktanya, dan silaturahmi antar manusia semakin tergerus dengan hadirnya teknologi.

Manic Street Peachers mungkin lebih mengarahkan lagunya pada perang saudara di Spanyol. Faktanya, isi lagu itu justru merambah ke berbagai aspek. Bahkan, meski telah berlalu 21 tahun, namun lagu itu tetap cocok di zaman ini.

Perang, tak melulu perkara politik. Harus kita akui bahwa perang, teror, pertikaian, hingga permusuhan juga dimulai dengan perkara lain yang jauh lebih berbahaya; ideologi, agama, dan uang!

Kelompok-kelompok yang radikal, keras, dan fundamental, tentu saja sampai kapanpun akan tetap merasa benar dengan apa yang mereka lakukan. Seperti ini misalnya, penganiayaan tak pernah dibenarkan dengan alasan apapun. Namun, semua orang akan menolerir, apabila penganiayaan yang bahkan dilakukan oleh warga satu kampung, boleh saja dilakukan, apabila dilakukan terhadap seorang pencuri. Terserah apapun yang dicuri, pencuri tersebut bahkan dianggap "berhak" dihakimi oleh siapapun.

Tidak sedikit seorang pencuri yang akhirnya mati di tangan kemarahan warga. Berarti, semakin banyak dosa Anda, maka bagi orang lain, nyawa Anda akan semakin tidak memiliki harga. Apabila Anda memberi toleransi pada hal ini, maka anak-anak Anda akan menjadi yang berikutnya. Bila tidak menjadi orang yang bisa saja menghakimi orang lain karena kesalahannya, maka bila kurang beruntung, justru menjadi objek yang dihakimi.

Semua berlalu dan akan terus terjadi, karena kita menolerir ini. Maka katakan tidak, agar lingkaran setan itu terhenti. Semakin banyak yang mengatakan tidak, maka lingkaran itu akan semakin sempit, terdesak dan akhirnya terhenti.

Tapi sayangnya, semua orang menolerir ini. (ai/pojokseni.com)

Ads