Tentang Seseorang yang "Memancing" Pelecehan -->
close
Pojok Seni
20 August 2019, 8/20/2019 04:08:00 AM WIB
Terbaru 2019-08-19T21:08:21Z
Artikel

Tentang Seseorang yang "Memancing" Pelecehan

Advertisement

pojokseni.com - Broto sedang jalan santai naik motor, ketika Buyung tengah asyik duduk ngopi di teras rumah. Tidak diduga, Broto berhenti dan mendatangi Buyung. Tanpa aba-aba, langsung dilepaskannya pukulan ke wajah Buyung, dan tidak bisa dihindari oleh Buyung. Bukkk! Buyung terhuyung. Susilo yang kebetulan lewat, mendekat dan mencoba melerai, karena Buyung terlihat tidak mau diam saja. Dengan hidung yang bercucuran darah, dan bibir yang robek, ia mencoba membalas. "Ada apa ini, kenapa kalian berdua berkelahi?" tanya Susilo. "Entah, tiba-tiba datang, langsung mukul! Aku tidak buat apapun," kata Buyung, membela diri. "Tidak ada asap kalau tidak ada api!" teriak Broto. "Jadi, apa salah Buyung, Bro?" tanya Susilo cepat. "Wajahnya ituloh, ngeselin. Seakan-akan berkata, 'pukul aku-pukul aku', terpaksa aku datangi dan pukul dia, tentu aku melakukan hal yang benar, kan?" jawab Broto. Susilo dan Buyung tertegun, bingung lalu saling melihat. Susilo lama menatap wajah Buyung, kemudian berkata, "ah, benar juga Yung, aku juga kesal lihat wajahmu, wajar saja kalau Broto mukul." "Harusnya, kau pakai topeng, masker atau apalah untuk menutup wajah menjengkelkanmu itu," teriak Broto. Buyung tambah bingung. Wajahnya berdarah, sekarang hatinya juga berdarah. "Tolong beri aku penjelasan yang logis, kenapa aku yang dihajar, sekarang aku pula yang bersalah?" tanya Buyung. Matanya berair. Susilo mengambil sapu tangan dari kantungnya. Susilo mengira, temannya ingin menyeka air matanya. Ternyata, ia salah. Susilo justru menutup separuh wajah Buyung dengan saputangan itu. "Nah, ditutup, biar aman dan tidak memancing lagi," kata Susilo, sok perhatian. . . . . . . . .
Sekarang sedang marak pelecehan seksual. Di tempat sepi, bahkan di tempat umum. Selain tindakan pelecehan seksual, ada juga yang harus secepatnya dihentikan, yakni kebiasaan "menyalahkan" perempuan karena "memancing". Entah karena dandanan terlalu menor, pakaian ketat, atau tidak pakai hijab. Jadinya, perempuan yang jadi korban, malah disalahkan atas kejadian tersebut.

Ingat, menyalahkan perempuan karena "memancing" itu sama saja dengan mendukung aksi pelecehan tersebut. (ai/pojokseni.com)

Ads