Teater Satu Lampung Pentaskan Jalan yang Tak Ditempuh di Jakarta International Literary Festival -->
close
Pojok Seni
18 August 2019, 8/18/2019 12:31:00 PM WIB
Terbaru 2019-08-19T21:04:09Z
eventteater

Teater Satu Lampung Pentaskan Jalan yang Tak Ditempuh di Jakarta International Literary Festival

Advertisement


pojokseni.com - Teater Satu Lampung kembali akan mementaskan pertunjukan bertajuk "Jalan yang Tak Ditempuh" (karya/sutradara Iswadi Pratama) pada gelaran Jakarta International Literary Festival, 23 Agustus mendatang. Pentas ini sedianya akan digelar di Pelataran Teater Besar Jakarta, mulai pukul 20.00 WIB.

Sebelumnya, pentas yang melibatkan Desi Susanti, Ema Luthfiani dan Tria Wijayanti sebagai aktor ini sudah dipentaskan di Temu Teater Sumatera di Taman Budaya Jambi, awal Agustus ini. Pentas ini menceritakan seorang pengarang bernama Viribus berusia 50 tahun yang ingin menjadikan dirinya sebagai tokoh dalam ceritanya.

Cerita itu mengisahkan dirinya saat masih SMA dan pada usia 30 tahun. Pengarang yang berusia 30 tahun menyesali dan mengutuki mengapa dulu ketika masih SMA ia memilih seni. Hal itu dikarenakan dia melihat teman-temannya yang saat sekolah terbilang bodoh faktanya mereka cukup berhasil dari sisi material karena mereka hidup normal sebagaimana kebanyakan orang, memilih untuk menyelesaikan study dan bekerja menjadi PNS, Anggota Dewan, dan sebagainya.


Sementara Viribus memilih seni ketika SMA. Dan akibatnya pada usia 30 tahun ia belum bisa merasakan buah dari segala kecerdasan dan idealisme yang dulu menggebu dalam dirinya. Kedua tokoh ini saling bertengkar dan terus-menerus saling menyalahkan satu sama lain. Pengarang yang masih muda dan belia merasa hidupnya terilhami dengan seni.

Sementara pengarang yang berusia 30 tahun menganggap seni tak ada gunanya karena tidak bisa membereskan persoalan-persoalan keseharian. Pertengkaran ini tidak pernah berhenti sampai akhirnya Viribus yang telah tua memutuskan untuk melerai mereka.

Pada akhir cerita, Terungkap bahwa semua percakapan antartokoh yang ditulis juga merupakan dialog Viribus dengan dirinya sendiri. Ditambah lagi dengan "muatan" moral, agama, filsafat yang bersatu dalam balutan dialog yang liris. Mencari "tuhan" di buku-buku, dan pertarungan ideologi di dalam diri dan lain sebagainya, menjadikan pertunjukan drama ini sangat menarik disimak.

Selain itu, terlibat dalam produksi kali ini antara lain Pimpinan Produksi Wika Tri Widiyanti, Penata artistik Ahmad Jusmar dan Bucek Setiawan, Penata musik Deri Efwanto, dan penata Make up & kostum Liza Mutiara Ariani. Untuk menyaksikan pertunjukan ini, Anda tidak dikenai biaya masuk, alias gratis. (ai/pojokseni.com)

Ads