Apa Itu Teater Bangsawan, Ikon Teater Tradisi Melayu -->
close
Pojok Seni
03 April 2019, 4/03/2019 10:00:00 PM WIB
Terbaru 2019-04-03T15:00:17Z
Artikelteater

Apa Itu Teater Bangsawan, Ikon Teater Tradisi Melayu

Advertisement
Ilustrasi Teater Bangsawan (sumber: google)

pojokseni.com - Teater bangsawan adalah cikal bakal dari teater modern di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Sumardjo dalam buku Boen S. Oemarjati bahwa teater tertua Indonesia dimulai oleh Komedi Stambul pada tahun 1891. Kenyataan ini harus ditambah dengan keterangan bahwa istilah stamboel sendiri baru muncul setelah adanya rombongan-rombongan teater yang disebut bangsawan. (Sumardjo, 1992: 102)

Perkembangan teater bangsawan mendapatkan apresiasi yang baik di Indonesia khususnya di pulau Sumatra dan di Malaysia. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa teater bangsawan lahir dan berkembang di tanah Melayu. 

Teater bangsawan adalah teater yang dimainkan oleh bangsawan atau pejabat istana untuk hiburan di dalam istana. Penonton dari teater bangsawan ini adalah raja beserta jajarannya. Teater bangsawan merupakan hiburan untuk orang-orang yang berada di dalam istana.

Umri dan kawan-kawan (1997:1) berpendapat bahwa teater bangsawan adalah suatu bentuk pertunjukan sandiwara pada masa lalu yang khusus dipentaskan di hadapan para raja, permaisuri, dan keluarga kerajaan lainnya. Disamping itu, para penontonnya juga terdiri atas para bangsawan yang khusus diundang oleh raja untuk menonton pertunjukan tersebut. Karena itulah drama ini disebut sandiwara bangsawan atau teater bangsawan. 

Teater bangsawan adalah pertunjukan yang menggabungkan seni musik, lagu, tari, laga dan drama. Perlatan musik yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan teater bangsawan adalah alat musik khas melayu, seperti biola, akordion, gendang, gong, dan tambur. Kostum yang digunakan sesuai dengan namanya, yaitu kostum-kostum yang biasa digunakan oleh bangsawan kerajaan.

Urutan dari pementasan teater bangsawan adalah adegan pertama diisi dengan lagu-lagu dan tarian pembuka yang mengisahkan cerita yang akan dimainkan. Peralihan satu satu adegan ke adegan berikutnya diikuti dengan pergantian layar dan pentas ditutup dengan lagu dan tarian tertutup. 

Pemain dari teater bangsawan terdiri atas Sri Panggung dan anak muda yang merupakan tokoh utama, raja, seorang khadam, dan beberapa peran pembantu raja, hulu baling, inang-dayang, dan pengukuh lakon lainnya. Jumlah pemain musik kurang lebih 20 sampai dengan 25 orang.

Teater bangsawan berawal dari kedatangan rombongan pertunjukan dari India di Penang, Malaysia sekitar tahun 1870-an. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama “Wayang Parsi” sedangkan untuk nama asli dari kelompoknya adalah “Mendu”. Setelah bertahun-tahun di Penang, rombongan ini lalu kembali ke India dan menjual segala perlengkapan pertunjukannya pada seorang yang bernama Mohammad Pushi. Mohammad Pushi inilah yang kemudian mendirikan sebuah kelompok sandirawa bernama “Indera Bangsawan” di sekitar 1885-an. (Suyadi San, 2018: 66)

Kelompok mendu inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya kelompok-kelompok teater bangsawan, seperti kelompok Stamboel atau yang lebih dikenal dengan nama Komedi Stamboel. Kemudian kelompok teater bangsawan selanjutnya adalah Abdoel Muluk.
Di Malyasia, perkembangan teater bangsawan lebih hidup dibandingkan perkembangan di Indonesia. Sumardjo mencatat (1992: 104) teater bangsawan terus tumbuh dan berkembang hingga tahun 1955 dan terhitung mencapai 90 buah kelompok teater bangsawan. 

Pada tahun 1903, Kapitan Bacik dari Kualalumpur mendirikan teater bangsawan dengan memasukkan unsur-unsur teater barat. Kelompok ini dibiayai oleh hartawan dari Cina. Sayangnya setelah dua tahun keliling di Malaysia, kelompok ini bubar. Tetapi rombongan inilah yang memberi arti penting bagi perkembangan teater bangsawan yang masuk ke Indonesia. 

Teater bangsawan pada mulanya memiliki kegunaan sebagai hiburan yang diperuntukan bagi raja dan keluarga kerajaan. Kemudian menjadi tontonan publik setelah kelompok-kelompok teater bangsawan memutuskan untuk berkeliling pada setiap daerah-daerah untuk mementaskan pertunjukan teater bangsawan. 

Saat ini, setelah teater bangsawan menjadi ikon kesenian dari suku melayu, pertunjukan teater bangsawan menjadi upaya pelestarian budaya. Melalui teater bangsawan, penonton dapat melihat perkembangan sosiologis masyarakat melayu serta juga dapat mempertontonkan konsep kerajaan melayu yang sudah jarang dikonsumsi publik. Selain itu, teater bangsawan juga hadir sebagai sarana hiburan masyarakat, karena setiap pertunjukan teater bangsawan selalu ada unsur-unsur komedi. (isi/pojokseni.com)

(Sumber: Semiotika Teater Bangsawan, 2018)

Ads