Apa itu Monolog? -->
close
Pojok Seni
03 February 2019, 2/03/2019 07:13:00 PM WIB
Terbaru 2021-01-13T14:02:29Z
Materi Teater

Apa itu Monolog?

Advertisement


pojokseni.com - Monolog adalah bagian dalam seni peran yang mengharuskan aktor melakukan percakapan seorang diri atau tokoh tunggul yang memainkan banyak peran dalam sebuah pertunjukan teater. Secara Secara etimologi, istilah “Monolog” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Mono yang memiliki arti satu dan Legein yang memiliki arti berbicara, sehingga arti kata “Monolog” adalah pembicaraan yang dilakukan satu orang. Secara harfiah monolog adalah suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran di mana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan/sketsa nya. Kata monolog lebih banyak ditujukan untuk kegiatan seni terutama seni peran dan teater.


Sejarah monolog sebenarnya sudah diperkenalkan sejak tahun 60-an pada saat itu pertelevisian tidak mengenal dubbing/pengisian suara oleh karena itu monolog banyak dipraktikkan untuk membuat film-film komedi/horror. Salah satu pengagas monolog yang terkenal adalah Charlie Chaplin. Monolog diperkenalkan pertama kali di Hollywood sektiar tahun 1964 lalu berkembang menjadi sarana seni dan teater dan sudah menjadi salah satu teori/pembelajaran dari karya seni teater.


Menurut Encyclopædia Britannica (1998) monolog adalah pidato panjang tokoh dalam pertunjukkan teater. Terkadang memerankan banyak tokoh dan mengahantarkan  kata-kata langsung kepada penonton. Istilah monolog dalam pengertian awal berarti berbicara sendiri. 

Monolog pada hakikatnya adalah suara hati yang diformulasikan dalam bentuk cakapan, yang berupa perenungan terhadap peristiwa yang telah terjadi (Dewojati, 2010:180-181). Sabur (2003:11) mengungkapkan bahwa, monolog adalah suatu jenis bentuk seni pertunjukan drama modern, yang berasal dari Yunani. Artinya, suatu pembicaraan atau suatu persoalan yang dipergelarkan oleh seorang aktor atau sebuah lakon yang berbicara mengenai masalah pribadi seorang tokoh saja.


Monolog dalam arti sempit merupakan percakapan aktor seorang diri. Pada mulanya, monolog merupakan salah satu bentuk latihan bagi seorang aktor. Dalam sebuah naskah drama biasanya terdapat pembicaraan panjang seorang tokoh di hadapan tokoh lain, dan hanya ia sendiri yang berbicara, percakapan tokoh inilah yang disebut monolog. Dan karena panjangnya percakapan, maka emosi perasaan dan karakter tokoh itu pun berubah-ubah sesuai dengan pokok pembicaraan.
 Perubahan emosi dan karakter inilah yang coba dilatihkan oleh aktor. Dinamika perubahan tersebut sangat menarik dan menantang untuk dimainkan. Daya tarik permainan aktor dalam latihan monolog melahirkan permainan monolog secara mandiri. Pengarang menciptakan cerita monolog yang lepas dan bukan lagi merupakan bagian dari sebuah lakon. Permainan aktor seorang diri ini akhirnya berkembang menjadi satu bentuk pertunjukan teater. (isi/pojokseni)

Ads