Manajemen Produksi dan Ruang Kesekretariatan -->
close
Pojok Seni
27 June 2018, 6/27/2018 04:15:00 PM WIB
Terbaru 2018-06-27T13:47:34Z
Artikel Sponsor

Manajemen Produksi dan Ruang Kesekretariatan

Advertisement


pojokseni.com - Pada era globalisasi ini, para seniman dalam setiap proses kreatif penciptaan karya seninya sangat membutuhkan sebuah manejemen yang matang. Karena hari ini, seni telah dikomersialkan pada proses idustrialisasi yang berujung pada selera pasar dan keuntungan (feedback). Sehingga dalam proses berkarya, tidak hanya menitikberatkan pada bagaimana makna dari karya tersampaikan. Ada sesuatu yang lebih luas yang perlu dipertimbangkan, seperti sumber dana, proposal, bentuk kerja sama dan hal hal administratif lainnya. Sehingga dalam produksi karya seni diperlukan perancangan, pengorganisasian, pengendalian dan pengordinasian yang termanajemen dengan baik. 

Manajemen dalam wilayah kesenian adalah proses pengorganisasian sumber daya-sumber daya yang ada dalam kelompok kesenian seperti manusia, keuangan, informasi dan lainnya. Manajemen sangat berguna dalam membantu mensukseskan pameran atau pertunjukan karya seni secara maksimal dan terstruktur.  Sehingga manajemen dalam produksi karya seni ditempatkan pada posisi yang sangat vital.

Dalam manajemen seni, terbagi dua wilayah kerja. Seniman sebagai penanggung jawab karya berada di posisi manajemen artistik. Dimana ia dibantu oleh penata artistik, manager panggung atau meneger lapangan dan bidang-bidang dibawahnya seperti penata panggung (untuk seni pertunjukan) dan penata tata letak (untuk seni rupa). Wilayah kerja bidang ini bertugas membantu seniman untuk menciptakan karya yang matang. Tentunya dengan perncanaan, pengorganisasian dan pengarahan yang baik, disitulah proses manajemen bekerja. 

Wilayah kerja selanjutnya dalah manajemen produksi, dimana bidang ini yang mengurus hal yang diluar karya. Sehingga bentuk kerja sama, sumber dana, penjualan tiket, dan hal-hal yang berada diwilayah produksi menjadi tanggung jawab bidang manajemen produksi yang dipimpin oleh pimpinan produksi. Pimpinan produksi dibantu oleh sekertaris dan bendahara dalam proses kerja kesekretariatannya. 

Pentingnya Kesekretariatan dalam Manajemen Produksi


Pada wilayah kerja manajemen produksi, ruang kesekretariatan menjadi unsur yang esensial dalam menentukan keberhasilan kerja manajemen. Ruang kesekretariatan adalah sebuah ruangan tempat pimpinan produksi dan jajarannya melakukan kegiatan penataan terhadap kerja administrasi. Sehingga sirkulasi dari ruang kerja kesekretariatan tersebut menjadi tolak ukur atau barometer dari kerja manajemen produksi. 

Tidak hanya ketika dalam proses produksi karya seni, ruang kesekretariatan juga berguna menjadi markas dan tempat berkumpul dari organisasi kesenian guna merencanakan produksi karya selanjutnya. Ruang sekretariat tersebut juga berguna sebagai tujuan surat menyurat yang berhubungan dengan organisasi kesenian.

Untuk memilih sebuah tempat yang reperentatif untuk menjadi ruang kesekretariatan sebuah organisasi kesenian, beberapa kelompok seni memilih untuk melakukan sewa rumah dan menjadikan rumah kontrakan menjadi sekretariat komunitas dan menjadi ruang kesekretariatan manajemen produksi. 

Dengan memilih rumah kontrakan sebagai sekretariat, tentunya membutuhkan pembayaran yang berkala. Sebelum masuk pada tahap sewa rumah, setiap kelompok kesenian perlu memperhatikan kinerja manajemennya sehingga keungan dapat teroganisir dengan baik. Namun, ruang kesekretariatan tersebut menjadi keperluan yang kruasil dalam sebuah produksi. Agar hal-hal yang bersifat administratif dapat dijalankan dan terkelola dengan baik. Rumah kontrakan menjadi salah satu alternatif ruang kesekretariatan dan markas kelompok kesenian yang terjangkau dan higenis bagi kelompok-kelompok kesenian muda yang mulai merencanakan pematahan dari segi manajemen produksi. 

Melihat pentingnya sebuah ruang kesekretaritan dalam manajemen produksi karya seni, kiranya setiap kelompok harus mulai mempertimbangankan kematangan proses manajemen selain dengan beban estetika dari karyanya. Karena seni tanpa manajemen adalah keindahan yang tak terkondisikan dengan baik, sedangkan seniman yang tak mengenal manajemen seperti gelandangan yang mengikuti intuisinya tanpa ada batasan dan aturan. (pojokseni.com)

Ads