60 Tahun Pengabdian, Astra Tunjukkan Kepedulian ke Dunia Seni, Budaya dan Literasi -->
close
Pojok Seni
27 November 2017, 11/27/2017 02:42:00 AM WIB
Terbaru 2017-11-26T19:42:14Z
Artikel

60 Tahun Pengabdian, Astra Tunjukkan Kepedulian ke Dunia Seni, Budaya dan Literasi

Advertisement
PT Astra Internasional TBK
Sebagai salah satu perusahaan yang besar, PT Astra Internasional TBK terus menunjukkan kepeduliannya terhadap negeri. Dunia kesenian yang sangat dekat dengan pengembangan pendidikan, sosial dan kemasyarakatan juga mendapat perhatian dari Astra. Hal tersebut merupakan implementasi Astra dalam berinteraksi dengan masyarakat, yang disebutnya sebagai 4 pilar utama. Pengembangan pendidikan, sosial dan kemasyarakatan merupakan salah satu dari 4 pilar tersebut.

Kegiatan SATU Astra Awards 2016

pojokseni.com - Ada 4 pilar utama Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Astra Internasional TBK, antara lain Lingkungan Hidup; Ketenagakerjaan Kesehatan dan Keselamatan kerja; Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan; serta tanggung jawab produk/layanan. Salah satunya yang menyentuh dunia seni Indonesia adalah pilar pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang begitu dekat dengan peningkatan dunia pendidikan, seni dan budaya.

Visi PT Astra

Perkembangan seni dan budaya selalu mengalami pasang surut. Padahal, kesenian dan kebudayaan dapat menjadi tonggak pembangunan dan perkembangan bangsa. Kesenian Indonesia terus menjadi perhatian berbagai pihak, untuk perkembangan dunia seni, bahkan sejak di tingkat sekolah. Astra menjadi salah satu pihak yang juga memberi perhatian pada seni budaya Indonesia, yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan, minat dan bakat penggiatnya, sejak usia muda.

Di dunia pendidikan, kontribusi Astra bisa dirasakan mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Berbagai jenis program, mulai dari Rumah Pintar, Pendidikan Daerah Pra-Sejahtera, Beasiswa, bantuan fasilitas pendidikan, hingga Politeknik Manufaktur Astra. Seni, sastra dan budaya yang juga mendapat posisi penting dalam dunia pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) juga mendapat perhatian dari Astra. Hal ini dinilai sebagai salah satu faktor pendorong yang penting dalam pengembangan dunia seni, sastra dan budaya.

Seni Indonesia

Apalagi, grup-grup kesenian dapat menjadi kelompok usaha yang menjual karya seni dan kerajinan tangan. Tentunya, hal tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan yang baru. Industrialisasi dunia seni menjadi salah satu terobosan untuk menjadikan minat dan bakat masyarakat di bidang kesenian bisa menjadi sumber kehidupan. Astra memandang hal tersebut sebagai peluang untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Membangun kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu misi yang diemban Astra lewat Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia atau SATU Indonesia. Beberapa bentuk apresiasi dan perhatian Astra di bidang seni budaya dan sastra atau literasi yang berhasil dikumpulkan oleh Pojokseni, antara lain sebagai berikut :


1. Bantuan Kebutuhan Sanggar untuk Teater Lumbung Karawang

Bantuan Kebutuhan Sanggar untuk Teater Lumbung Karawang

PT Astra Otopart Group Regional Karawang menunjukkan perhatian terhadap dunia seni, dengan memberikan bantuan kebutuhan sanggar ke salah satu organisasi kesenian sebagai media penerima. Salah satu organisasi kesenian yang mendapat bantuan adalah Teater Lumbung Karawang. Teater Lumbung Kawarang merupakan salah satu grup kesenian yang terus menjaga komitmen dan eksistensi di dunia kesenian sejak tahun 2005. Setelah 10 tahun berkarya dan berproses, grup ini mendapat bantuan CSR dari Astra pada tahun 2015.

Tentu saja bantuan tersebut mendapat reaksi yang sangat positif bagi dunia kesenian, tidak hanya di Karawang, tapi juga di seluruh Indonesia. Grup-grup kesenian menengah ke bawah di seantero Indonesia menjadi semakin semangat untuk terus berproses dan berkarya, agar nantinya, segala kerja keras tersebut akan mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Sebab, Teater Lumbung Karawang yang terus menjaga eksistensi dan komitmen selama 10 tahun membuatnya terlihat oleh pihak Astra. 

Sebagai dampak dari proses yang terus dijaga secara kontinyu tersebut, tentunya dunia kesenian di sekitaran markas Teater Lumbung Karawang juga ikut menggeliat. Sebagai hasilnya, aktifitas kesenian di daerah tersebut menjadi meningkat. Bantuan tersebut juga seakan memberi pesan agar grup kesenian lain dapat terus menjaga eksistensi dalam berkarya dan berproses. Hal itu bisa membuat grup kesenian itu dapat terus terlihat dan mendapat perhatian dari masyarakat. Bonusnya, tentu mendapat perhatian dari berbagai perusahaan seperti Astra.

Terkait bantuan tersebut, seperti dilansir Karawang Today, koordinator CSR PT Astra Otopart Group Regional Karawang, Sumarno menyebutkan bahwa pihaknya melihat grup teater tersebut sebagai salah satu wadah kesenian yang  “Beberapa program mereka seperti pemberian beastudy ke beberapa siswa secara cuma cuma dan program bantuan kepada masyarakat tidak mampu di bulan ramadhan kemarin, adalah hal yang bagi kami mengagumkan dan harus terus mendapatkan dukungan. Semoga apa yang kami beri ini bisa membawa manfaat bagi kawan-kawan Teater Lumbung,” kata Sumarno.

2. Festival KBA Sonraen

Festival KBA di Kupang

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Desa Sonraen, Kupang, Astra juga memberikan bantuan dan apresiasi dengan mendukung digelarnya Festival Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2017 ini. Dalam gelaran kegiatan tersebut, Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kupang ini menjadi daerah binaan baru Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) sejak tahun 2015. Festival KBA adalah kegiatan pengembangan daerah secara terpadu, dengan memadukan dan mengintegrasikan 4 pilar program CSR Astra dalam satu bentuk program yang kompleks.

Sejak setahun sebelumnya, total 10 SD di dua kecamatan daerah tersebut mendapat pengembangan dari program tersebut. Program yang terkait dunia pendidikan dimulai dari renovasi sekolah, pelatihan guru dan pembinaan guru serta sekolah. Di samping itu, beberapa program lain yang terkait dengan sosial dan kemasyarakatan menjadi fokus bagi Astra.


Salah satu yang menarik dalam implementasi KBA tersebut adalah pewujudan daerah bersih, sehat, cerdas dan produktif. Harapan dari kegiatan itu tentunya dapat membuat daerah menjadi lebih berkembang dan mandiri. Seperti diungkapkan oleh
Direktur PT Astra International Tbk Paulus Bambang Widjanarko, pihaknya berharap masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk mewujudkan hal tersebut. Tentu saja, kegiatan seni, literasi dan budaya juga menjadi perhatian dalam program ini, terutama di sekolah dasar yang menjadi binaan.

3. Rumah Kreatif di Banjarmasin


Astra juga menggelar kegiatan bertajuk SATU Indonesia di Kalimantan. Lewat kegiatan itu, Astra juga melakukan pembinaan pada anak-anak terlantar, korban narkotika, putus sekolah, yatim piatu dan korban rumah tangga yang dikumpulkan dalam wadah Rumah Kreatif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di rumah tersebut, kreatifitas setiap anak baik di bidang teknik, hingga seni budaya dan kerajinan tangan mendapat pelatihan khusus. Tujuannya, agar nanti dapat menjadikan anak tersebut sebagai enterpreneur yang mandiri dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, juga untuk daerah dan bangsa.

Total anak yang menjadi peserta didik mencapai 85 anak. Usia beragam, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Hal tersebut nantinya akan menginspirasi banyak orang, juga memberi pembekalan diri pada setiap anak yang kurang beruntung tersebut agar tetap semangat menatap kehidupan dengan lebih baik. Selanjutnya, produk dari Rumah Kreatif akan dipasarkan, baik secara daring, maupun di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat.

4. Bantuan Buku di Malang

Perpustakaan Anak Bangsa, Malang

Astra juga melirik perkembangan dunia literasi. Salah satu pembuktiannya dengan memberi bantuan lima rak buku, tiga gulungan sampul buku, peralatan tulis menulis dan sebagainya yang ditujukan untuk membantu Perpustakaan Anak Bangsa yang didirikan oleh Eko Cahyono di Desa Sukopuro, Jabung, Malang, Jawa Timur.

Eko Cahyono merupakan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2012. Awalnya, ia hanya memiliki 400 eksemplar buku di perpustakaannya, saat ini buku yang dimiliki sudah mencapai 52.800 eksemplar. Perpustakaan tersebut juga memberi semangat literasi bagi warga sekitar, terbukti dengan anggota perpustakaan yang mencapai 9.000 orang dan jaringan 70 perpustakaan yang berada di berbagai daerah di Jawa Timur.

Dilansir dari Berita Satu, Eko Cahyono juga memberi inspirasi, lewat program perpustakaan keliling ke puluhan desa di sekitar perpustakaan tersebut. Perpustakaan Anak Bangsa juga menjadi wadah dan saranan bermain, peningkatan minat dan bakat di dunia kesenian dan lain sebagainya. Hal itu yang menjadikan Eko Cahyono mendapat rewards dari Astra pada tahun 2012 dengan total reward mencapai Rp 65 juta.


Empat kegiatan di atas, merupakan beberapa contoh apresiasi Astra pada perkembangan dunia seni dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan bakat dan minat. Tentunya, hal tersebut mesti menjadi inspirasi bagi setiap insan seni, sastra dan budaya untuk terus memberi arti bagi bangsa ini. Karena setiap karya, akan menjadi kekayaan bagi bangsa kita ke depannya. (ai)

Ads