Peluncuran Buku Kumpulan Puisi Mini "Tujuh Carik Perca" di Lampung -->
close
Pojok Seni
30 August 2017, 8/30/2017 05:23:00 AM WIB
Terbaru 2017-08-29T22:23:50Z
eventPuisi

Peluncuran Buku Kumpulan Puisi Mini "Tujuh Carik Perca" di Lampung

Advertisement
Buku Puisi "Tujuh Carik Perca" dari penyair perempuan Lampung 



tujuh perempuan Lampung 
turun gunung
menyusuri belantara kata 
dan menemukan 
gemercik sungai
di rerimbun bahasa Indonesia

(Joko Pinurbo, Penyair)

pojokseni.com - Minggu pertama bulan September, akan menjadi saksi peluncuran buku karya terbaik tujuh penyair perempuan asal Lampung  dalam bentuk puisi mini dengan judul Tujuh Carik Perca.  Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 06 September 2017 mulai pukul 19.00 WIB di Kafe Woodstairs Bandar Lampung.

Tujuh Carik Perca memuat puisi-puisi mini karya Fitri Yani, Hamidah, Iin Muthmainah, Inggit Putria Marga, Liza Mutiara, Nersalya Renata, Ruth Marini yang merupakan hasil  eksplorasi sejumlah persoalan, mulai dari masalah sosial, spiritual, sampai kegelisahan lain khas perempuan.

Iswadi Pratama, Penyair dan Sutradara Teater Satu Lampung menyambut baik kehadiran buku ini. Menurutnya keringkasan dalam puisi bukanlah sekadar mengurangi atau menghilangkan kata dan baris, melainkan bagaimana membuat sebuah momen yang sebentar memuai dan berpendar ke berbagai arah, sebaliknya menjadikan yang kompleks dan berlapis seolah terserap dalam satu tarikan nafas belaka. Tujuh penyair dalam kumpulan puisi ini telah berusaha untuk menghadirkan apa yang ringkas itu: sebentuk puisi, juga sebuah moment. Kita, kadang-kadang dibuat tertegun saat membacanya; sebab dibutuhkan sedemikian banyak waktu  dan tempat dalam benak juga hati kita untuk menyimpan dan menyusun kembali  “keringkasan” dalam puisi-puisi mereka yang tak berperi ini.

Sementara Ari Pahala Hutabarat, penyair dan sutradara Komunitas Berkat Yakin (Kober), dalam pengantarnya mengatakan bahwa puisi-puisi dalam buku ini dimaksudkan dimaksudkan sebagai oposisi, yang ingin berhadapan langsung dengan kata sifat-kata sifat yang terlampau ceriwis dan subjek lirik yang terlampau jumawa karena merasa bisa mengatu “dunia”, baik melalui pemikiran maupun perasaannya.
Puisi-puisi mini  berusaha menghadirkan yang spasial ketimbang temporal. Pada ruang spasial “benda-benda dan hal-hal” hadir, serentak, mengajak kita untuk melihat dan mengalami secara langsung, tidak melalui yang konseptual, tetapi melalui yang perseptual, ranah di mana pikiran, emosi, dan tubuh wajib mengalami bersama-sama. Pada ruang spasial, intelek, dan emosi bertemu pada satu imaji atau satu imaji bisa secara serentak menghadirkan intelek dan emosi.

Maka, pensejajaran dua imaji dimungkinkan, jukstaposisi, sehingga relasi dua benda atau dua hal  atau dua situasi yang berbeda situasi, tapi berbeda pada ruang yang sama, akan memantik munculnya pemaknaan baru, yang meski tak memiliki relasi dengan dua rujukan asalnya, tapi akan bertemu di struktur dalam-nya, di level maknanya. Maka marilah tenggelam dan berenang bersama, membaca (dan karena itu melihat), lalu mengalami dan menghayati gerak benda-benda dan hal-hal, yang terhampar, kemudian dipadatkan ke dalam dunia mini sebuah puisi.

Momen ini terasa spesial, selain melibatkan sejumlah penyair yang namanya tidak asing bagi kita, kehadiran buku semacam ini dapat dikatakan untuk kali pertama di Lampung.  Acara peluncuran buku ini sendiri akan dikemas dalam diskusi santai namun serius.  Ari Pahala Hutabarat, penyair sekaligus sutradara teater, selaku pembahas.

Sementara peserta kegiatan ini adalah pelaku seni, budayawan, mahasiswa, dan komunitas-komuitas sastra di Lampung. Selain itu akan ada pertunjukan berupa pembacaan puisi dari para seniman lampung.

Sebagai penutup, mari kita simak pendapat Ayu Utami (Novelis) mengenai buku ini. Ia menyatakan, jika kau merindukan keheningan yang sudah semakin langka, kau akan mendapatkannya di tujuh carik pe rca ini. Puisi yang tidak berdeklamasi. Puisi yang akan membawamu kembali pada sunyi yang memantulkan gema. Puisi sungguh dibutuhkan hari ini. Untuk menyaksikan atau mengikuti acara ini, silahkan hubungi narahubung Iin Muthmainah di nomor 082380993713. (**)

Ads