Dituding Tulis Syair Pemurtadan, Penyair & Kurator Seni Ini Dihukum Mati -->
close
Pojok Seni
27 November 2015, 11/27/2015 08:51:00 PM WIB
Terbaru 2015-11-27T13:51:49Z
BeritaSastra

Dituding Tulis Syair Pemurtadan, Penyair & Kurator Seni Ini Dihukum Mati

Advertisement
Ashraf Fayadh, Penyair yang terancam akan dihukum mati

pojokseni.com - Malang benar nasib penyair dan kurator Seni asal Arab Saudi, Ashraf Fayadh (35). Bagaimana tidak, ia dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Arab Saudi dengan tuduhan isu pemurtadan dalam syair-syairnya. Vonis tersebut dijatuhkan pada Fayadh pada tanggal 17 November 2015 lalu. 

Fayadh menerbitkan sebuah buku antologi puisi karyanya sendiri pada tahun 2008 berjudul "Instructions Within". Setelah itu, buku kumpulan puisi tersebut menimbulkan perdebatan. Akhirnya, Fayadh dilaporkan ke Polisi pada tahun 2013 setelah itu. Fayadh kemudian sempat dibebaskan dengan jaminan, sebelum akhirnya ditangkap lagi pada awal tahun 2014 dengan tuduhan lain, yakni imigran gelap dan memiliki hubungan gelap dengan seorang perempuan. Bulai Mei 2014, Fayadh dijatuhi hukuman 800 cambukan dan 4 tahun penjara.
Gerakan dukungan untuk Ashraf Fayadh

Sayangnya, seperti yang diungkapkan oleh aktivis HAM di New York, Mona Kareem, Fayadh tidak diberikan hak untuk menyewa pengacara dan kasusnya diadili tanpa proses yang jelas. Meski mendapat hukuman 4 tahun penjara, hukuman itu terus bergulir dengan berbagai tuntutan lain (salah satunya pemurtadan dalam syair) yang membuat Fayadh harus mendapat hukuman mati.

Informasi terhimpun, Ashraf Fayadh tercatat sebagau anak kelahiran Arab dari pengungsi Palestina. Ia membicarakan persoalan budaya dan filosofis dalam syairnya. Syair tersebut juga menggambarkan dirinya sebagai pengungsi Palestina. Ia membantah ada isu pemurtadan dalam syair buatannya. (@pojokseni) 

Follow twitter kami, @pojokseni dan like FB page kami pojokseni.com untuk update informasi terbaru dari dunia seni lainnya.

Ads