Penampilan Pembuka PAT#6 Sarat Kritik Sosial -->
close
Pojok Seni
13 October 2015, 10/13/2015 02:53:00 PM WIB
Terbaru 2015-10-13T08:18:24Z
BeritaeventMedia Patner

Penampilan Pembuka PAT#6 Sarat Kritik Sosial

Advertisement

Laporan langsung PEKAN APRESIASI TEATER #6
Reporter : Ikhsan Satria Irianto

pojokseni.com - Komunitas Seni Nan Tumpah Padang dan Akedemi Kesenian Melayu Riau (AKMR) menjadi dua penampil pembuka pada Pekan Apresiasi Teater (PAT) #6 di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat pada hari Senin (12/10/2015) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelumnya, Open ceremony PAT#6 dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Padangpanjang, oleh Rektor ISI, Prof. Novesar Jamarun.MA di Gedung Hoerijah Adam. Open ceremony PAT#6 yang juga dimeriahkan dengan pertunjukan apik diisi pertunjukan Orkestra Simfoni, Tari Gelombang, Silat, Pantomine, dan pemutaran video Bumper PAT #6 yang sukses menarik animo penonton.

Orkestra simfoni memainkan tiga repertoar unik antara lain Opera Simarantang, Langkisau Simarantang oleh Yoesbar Djaelani, serta Elo Pukek Nusantara yang dibesut oleh Nurkholis, seniman yang juga dosen di ISI Padangpanjang.   
  
“Karya ini dipilih untuk memegahkan Pekan Apresiasi Teater VI di Gedung Pertunjukan Hurijah Adam ISI Padangpanjang. Harapan ke depan, kampus seni ini semakin nyata dan dewasa dalam upaya pelahiran seniman berbudaya tinggi, dan tahun berikut mesti dibuat Pekan Apresiasi Simfoni Nasional,” kata Nurkholis pada pojokseni.com.  


Komunitas Seni Nan Tumpah Bawa Pertunjukan "Godok Dalam Tanda Kutip"

Pertunjukan "Godok dalam tanda kutip" oleh KS Nan Tumpah Padang

Pertunjukan "Godok dalam tanda Kutip" berhasil membuka perhelatan PAT#6 2015. Drama yang disutradari oleh Mahatma Muhammad ini sarat akan sindiran-sindiran tajam, ironik, dan malah sarkastis terhadap para pengambil kebijakan dan pers media massa negeri ini. Kabut asap pembakaran hutan yang tiga bulan terakhir membungkus sebagian Sumatera, juga tak luput disindir habis. Pers yang hanya mengejar pariwara atau berita berbayar dari calon-calon kepala daerah, dikoyak-koyak di atas panggung. Semua disampaikan dengan bahasa yang telanjang.

Naskah yang ditulis Karta Kusumah ini, sarat makna gugatan terhadap realitas kekinian. Kostum sebagian pemain yang terbuat dari kertas koran, tak bisa kita pungkiri, representasi hari ini, "Masyarakat hidup dalam cengkraman media dan sulit untuk melepaskan diri".

Narasi-narasi yang disampaikan juga sarat makna nan filosofis ditambah dengan penampilan aktor kawakan Sumatera Barat, Muhammad Ibrahim Ilyas.


AKM Riau Hadirkan "One Love"

Pertunjukan "One Love" oleh AKM Riau

Setelah pementasan “Godok”, giliran Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) yang mengguncang panggung PAT#6 ISI Padangpanjang. AKMR menghadirkan “One Love” dengan sutradara Zulqaidil, di Teater Arena Mursal Esten. “One Love” mengisahkan seorang karyawan bernama Pak Udik yang dinilai pengkhianat oleh perusahaan. Nyawa Pak Udik terancam. Ia dicari segerombolan pembunuh bayaran. Karena takut kehilangan nyawanya, Pak Udik dibantu hantu dan jin. Dukun pun bertindak. (@pojokseni)


Ikuti terus perkembangan PAT#6 dari situs seni independen : www.pojokseni.com


Ads