Samuel Beckett, Drama Absurd dan Pesimisme Akut -->
close
Ikhsan Irianto
19 August 2015, 8/19/2015 10:16:00 PM WIB
Terbaru 2015-08-19T15:18:57Z
ArtikelBeritaMateri Teater

Samuel Beckett, Drama Absurd dan Pesimisme Akut

Advertisement
Samuel Beckett
Oleh : Adhyra Irianto

pojokseni.com - Samuel Beckett, memang dianggap sebagai tokoh besar teater yang ikut serta membindani kelahiran juga membesarkan Drama Absurd. Meskipun ia besar di Kota Seni, Paris, namun tokoh yang satu ini lahir di Irlandia, tepatnya tanggal 13 April 1906 di Kota Dublin, Ibukota Irlandia. Wikipedia menulis bahwa Samuel Beckett menuliskan karyanya dalam dua bahasa, Bahasa Inggris dan Prancis. Ciri khas dari pemilik nama asli Samuel Barkelay Beckett ini adalah tekhnik menulisnya yang sederhana dan menggunakan bahasa sehari-hari.


(Bila ingin mengutip sebagaian atau keseluruhan artikel di situs ini, harap menyertakan sumber : www.pojokseni.com)

Salah satu hipothesisnya adalah, akal manusia tidak akan dapat membangun tata kehidupan yang sempurna di muka bumi. Tidak ada kebenaran yang bersifat universal. Satu lagi, perbuatan manusia tidak punya arti, seperti itu juga pemikiran manusia yang tidak disinari keindahan. Dari berbagai teori yang ia kemukakan, terlihat jelas bahwa Beckett adalah penganut Pesimisme yang akut.
Mari kita lihat pemikirannya yang lain yang membuktikan begitu ekstrim-nya pesimisme yang dianut oleh Samuel Beckett. Antara lain, hidup sebagai keseluruhan, panjang dan hanya terisi oleh kebosanan. Oleh karena itu, manusia tidak punya harapan atau hanya menjadi korban dari kekuatan alamiah dan impuls yang berlawanan dengan kecendrungan hidup.

(Baca Juga : Sekilas Tentang Aliran Surealisme dan Absurd bagian 1 dan Bagian 2)

Dalam salah satu drama terkenalnya : Waiting For Godot, disampaikan pesan bahwa manusia bahkan lumpuh secara intelektual dan emosional, hingga hanya berjuang untuk hidup tanpa jelas apa tujuan akhirnya. Manusia hanya bisa menunggu, dalam ketidak jelasan dan ketidak tahuan kemana hidupnya akan bermuara.

Intinya, Samuel Beckett ingin menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak berdaya. Dari situlah, drama absurd tersebut dimulai. Beckett menyatakan bahwa manusia itu bukanlah suatu yang nyata, melainkan hanyalah kepalsuan. Apabila kehidupan nyata memang benar diangkat ke atas pentas (Realisme), maka seharusnya ketidak berdayaan manusia itulah yang harus diangkat. Hidup tidak lebih dari menunggu, menunggu keajaiban yang tidak kunjung tiba. Drama yang seharusnya, juga mengangkat rasa frustasi manusia yang tidak berdaya dalam kungkungan kehidupan dunia. 

(baca Juga : Lirik lagu Nacht un Traume untuk Drama Nacht Un traume, karya Samuel Beckett)

Sebenarnya, hal itu senada dengan tulisan Albert Camus dalam 'Mitos Sisipus'. Tulisan tersebut berarti kehidupan sosial dan individu manusia pada dasarnya adalah tanpa arti. Hal inilah yang didefinisikan sebagai 'Absurd'. 
Karya Samuel Beckett akhirnya mulai dipentaskan banyak grup teater, pasca pemberontakan kelompok teater absurd pada pementasan teater realis. Alur dramatik, antara lain pengenalan, konflik hingga penyelesaian dianggap tidak mewakili kehidupan manusia yang absurd. Samuel Beckett berhasil mewakili perlawanan tersebut dengan membentuk drama yang antiplot, tanpa konflik, tidak logis, melawan pakem teater namun menjadi sebuah tontonan yang menarik. Samuel Beckett muncul sebagai tokoh penting dalam drama dan sastra di masanya. Terbukti dengan penghargaan nobel sastra yang diterimanya pada tahun 1969. (@pojokseni)

Follow twitter kami : @pojokseni atau like FB page kami : pojokseni.com, untuk update informasi seni, artikel, materi teater, sastra dan lain-lain.

Ads