Teater dan Teknologi : Artistik Eksesif -->
close
Pojok Seni
04 June 2017, 6/04/2017 06:21:00 PM WIB
Terbaru 2017-06-04T14:43:21Z
ArtikelMateri Teaterteater

Teater dan Teknologi : Artistik Eksesif

Advertisement
Pengaruh Teknologi dalam Perkembangan Teater

pojokseni.comPerkembangan teknologi yang mengglobal berpengaruh dalam segala aspek kehidupan termasuk kesenian khususnya seni teater. Teknologi memberikan ruang tawar baru untuk capaian artistik, perbedaan yang sangat kentara dari pra-teknologi dan paska-teknologi dapat dilihat dari penataan cahaya, penataan musik dan tata panggung. Inovasi-inovasi yang ditawarkan teknologi begitu banyak memberikan manfaat bagi perkembangan seni teater karena teknologi memberikan efek kerja yang lebih efisien, praktis dan berkualitas.

Namun, hal ini justru memberikan kesan artistik yang eksesif, kemewahan artistik yang menenggelamkan  unsur krusial dalam peristiwa teater. Hubungan spektakel dan spektator tak terjalin dengan harmonis lagi. Adanya benang merah yang menjadi penghubung aktor dan penonton yang diyakini sebagai jantung dari peristiwa teater terlupakan dan tergantikan oleh tawaran artistik yang mewah. Para pekerja teater begitu terpukau oleh tawaran teknologi secara audio dan visual dari pertunjukan teater. Efek-efek yang dihadirkan begitu imaginatif dan terkesan berbeda.  

 Jerzy Grotowski

Membahas tentang teater dan teknologi, kiranya tak terlepas dari nama Jerzy Grotowski, seorang tokoh teater dunia yang menggagas konsep teater eksperimental kontemporernya yang diberi nama “Teater Miskin”

Grotowski muncul terlebih ketika kehadiran teknologi lewat media film dan televisi yang kemudian juga merambah ke dalam dunia teater.Grotowski berpendapat ini awal dari keruntuhan teater,melalui kerja-kerja riset artistik yang mendalam ia hendak merevitalisasi kaidah-kaidah dasar teater melalui kekuatan seorang aktor, apa yang paling penting dalam sebuah peristiwa teater, dan yang membuat ia berbeda dengan menonton televisi.

Berangkat dari pemikiran Grotowski tentang teknologi dan teater, kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa teater bukanlah sebuah film di televisi. Teater harus memberikan daya tawar yang berbeda, agar teater masih mempunyai daya tarik dan daya saing dalam era kontemporer ini.

Teknologi seakan meninabobokan kreatifitas para pekerja teater dan konsep dari Teater Miskin Geotowski memberikan tamparan yang keras bagi kemanjaan para pekerja teater. Inovasi yang diberikan oleh teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk menunjang terwujudnya peristiwa teater, bukan malah melemahkannya atau menghilangkannya.  (isi/pojokseni.com)

Ads