MC, Pekerjaan Berpotensi dengan Modal Bicara -->
close
Pojok Seni
19 October 2016, 10/19/2016 01:10:00 PM WIB
Terbaru 2016-10-19T06:10:18Z
ArtikeleventMedia Patner

MC, Pekerjaan Berpotensi dengan Modal Bicara

Advertisement


pojokseni.com –  Pembawa acara atau Master Ceremony (MC) merupakan salah satu profesi yang sering dipandang sebelah mata. Faktanya, seperti dipaparkan oleh seorang dosen Universitas Bengkulu (UNIB) Yayah Chainifah, MC adalah profesi yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Bahkan, beberapa pembawa acara terkenal mendapat bayaran yang fantastis, dengan modal bicara. "Oleh sebab itu, dalam event Semarak Bulan Bahasa UNIB tahun ini, kami menggelar lomba pembawa acara," kata dia, Selasa (18/10/2016).

Sebelumnya, rangkaian acara Semarak Bulan Bahasa UNIB sudah menghelat beberapa acara, seperti perlombaan karya tulis ilmiah dan kuis siapa juara. Acara ini dihelat di aula utama gedung Dekanat FKIP Universitas Bengkulu. Jumlah peserta dalam event ini adalah 22 orang, yang berasal dari perguruan tinggi dan sekolah menengah atas. Yayah Chainifah yang juga menjadi dewan juri dalam event tersebut membuka acara.  Menurut Yayah, event ini merupakan perlombaan baru dalam event semarak bulan bahasa, karena pada tahun lalu perlombaan ini tidak dilaksanakan. 


 “Pembawa acara bukanlah pekerjaan yang dianggap sebelah mata, namun dapat dijadikan potensi pekerjaan yang menjanjikan. Dilihat dari para pembawa acara terkenal yang memiliki bayaran tinggi, hanya modal bicara”

Dewan juri pada perhelatan kali ini, dua orang latarbelakang pekerjaan, yaitu dari dua orang pembawa acara televisi lokal. Diantaranya Defita Juliansyah S.Pd dan Unga Erya Rizal. Ditambah dua orang dosen dari Universitas tersebut yang sering menjadi MC dalam suatu acara yaitu Hervellyta S.Sos dan Yayah Chanifiah M.Hum. Panitia acara, Yolanda Agusti berharap acara ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi lebih baik 

"Semoga acara ini menjadi lebih baik lagi kedepannya, baik dari jumlah peserta yang beserta kedepannya dan acara yang lebih meriah,” kata dia.


Setiap peserta dibagi menjadi 2 pilihan kategori, yaitu pembawa acara formal dan pembawa acara hiburan. Masing-masing peserta diperbolehkan memilih salah satu dari kategori tersebut. Hal inilah yang dikritisi oleh salah satu dewan juri Hervellyta. “Mungkin kedepannya panitia menetapkan satu kategori saja, yaitu pembawa acara formal. Harapan saya kedepannya agar panitia sudah menentukan materi yang mau dibawakan agar memudahkan dewan juri untuk menilai,” kata Hervellyta. (its/pojokseni)

Ads