Advertisement
![]() |
Ilustrasi pembangunan kebudayaan (pojokseni.com) |
Oleh: Ambrosius M. Loho, S. Fils., M. Fil. (Dosen Universitas Katolik De La Salle Manado, Pegiat Seni & Filsafat)
Kebudayaan adalah lini vital tumbuhnya kehidupan manusia yang beragam. Sejalan dengan itu, fakta bahwa kebudayaan menjadi tempat vital juga dibuktikan dengan fakta bahwa ada sekian banyak hal yang bergantung pada kebudayaan. Maka seyogianya kebudayaan dipandang sebagai tempat tumbuhnya semua sektor kehidupan manusia.
Dalam bingkai yang sama, pada gilirannya, inilah yang dimaksud dalam UNESCO (2012) dengan jargon: "Kebudayaan sebagai pendorong dan pemberdaya bagi pembangunan berkelanjutan (culture as a driver and an enabler of sustainable development)".
Benar saja, kebudayaan menjadi pendorong utama serta pemberdaya pembangunan yang berkelanjutan. Tak pelak, hal ini memang menjadi semacam kewajiban untuk mengatakan bahwa semua hal ada di dalam kebudayaan itu.
Uraian tersebut atas cara tertentu menjadi fondasi bagi pemahaman tentang pembangunan kebudayaan. Namun demikian, salah satu aspek terpenting dari pembangunan kebudayaan adalah memelihara dan mengembangkan tradisi lokal. Adapun tradisi lokal mencakup berbagai jenis kegiatan dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi kepada generasi selanjutnya. Tanpa upaya yang berkelanjutan untuk memelihara dan mengembangkan tradisi ini, bukan tidak mungkin bahwa mereka akan hilang dalam waktu singkat. Tradisi lokal adalah salah satu aset terbesar suatu masyarakat, mengandung banyak pengetahuan, nilai, dan keterampilan yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Sebagaimana kita ketahui, pembangunan kebudayaan di Indonesia memiliki dua tujuan utama, yaitu ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia terhadap peradaban dunia. (Arda, 2023). "Ketahanan budaya itu penting dan menjadi dasar kuat. Mengapa demikian, karena berapa pun derasnya globalisasi masuk ke bangsa kita, sepanjang kita punya ketahanan budaya, kita akan kuat. Maka dari itu, ketahanan budaya menjadi kunci utama pembangunan dan peradaban bangsa. Di sisi lain, ketahanan budaya juga merupakan upaya untuk melindungi, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia, karena selain dasar yang kuat, ketahanan budaya merupakan identitas setiap insan Indonesia dan oleh karenanya, pasti budaya Indonesia tetap lestari.
Dalam bingkai ke-Indonesia-an, ketahanan budaya memang perlu dan penting. Semakin penting, juga karena dalam perspektif hukum, negara telah mengatur semua hal tentang kebudayaan. Demikian penegasannya: "Bahwa Indonesia memiliki panduan dalam upaya menjalankan amanat Pasal 32 ayat (1), Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yakni untuk memajukan kebudayaan," imbuhnya. (dikutip dari rri.co.id).
Jadi, sejalan dengan uraian-uraian di atas, pada dasarnya kebudayaan adalah pendorong pembangunan. Hal itu nyata juga lewat fakta bahwa kebudayaan menyediakan prakondisi bagi terciptanya pembangunan, yaitu dengan memasok mentalitas dan wawasan yang diperlukan bagi peningkatan realitas yang berkelanjutan. Kebudayaan juga dipandang sebagai kendaraan yang bisa memberdayakan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini terjadi karena kebudayaan menghadirkan perspektif yang mengutamakan penemuan keselerasan baru antara manusia dan realitas.
Akhirnya, kebudayaan sangat penting karena menjadi tempat di mana dunia dipijak, peradaban dilangsungkan dan transformasi realitas dimungkinkan. Jika hal ini disadari dan dipandang penting, paling tidak kita sedang membangun kebudayaan. Disinilah kunci penting pembangunan kebudayaan.
![]() |
Ambrosius M. Loho, S. Fils., M. Fil |