Tips Membeli Mobil Bekas untuk Operasional -->
close
Pojok Seni
03 June 2021, 6/03/2021 04:13:00 PM WIB
Terbaru 2021-06-03T09:13:06Z
Artikel Sponsor

Tips Membeli Mobil Bekas untuk Operasional

Advertisement
Ilustrasi mobil operasional

Tidak semua sanggar memulai usahanya dengan memiliki mobil operasional. Bagi beberapa sanggar yang memiliki investor atau penyuntik dana, mungkin memiliki mobil. Namun, kebutuhan terhadap mobil operasional tentunya sangat vital untuk tumbuh berkembangnya sanggar tersebut.


Langkah yang bisa diambil oleh beberapa sanggar dengan bujet terbatas antara lain membeli mobil bekas. Membeli mobil bekas bisa dikatakan cukup mudah, apalagi di kota-kota besar. Misalnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya.


Meski demikian, membeli mobil bekas mesti mempertimbangkan banyak hal agar tidak rugi. Tadinya mau menghemat banyak uang, justru malah merugi karena mobil bekas yang dibeli perlu perbaikan lebih banyak.


Hasilnya, malah pengeluaran akan sama saja seperti membeli mobil baru. Jadi, apa saja tips untuk mendapatkan mobil bekas yang tetap berkualitas tinggi untuk operasional sanggar?


Misalnya, anggap saja Anda berada di area Bandung. Katakanlah Anda sedang mencari mobil bekas Bandung. Maka, hal pertama yang Anda lakukan adalah melakukan riset harga mobil bekas Bandung


Tidak hanya riset harga, tapi Anda juga perlu melakukan riset berapa lama mobil itu digunakan oleh pemilik sebelumnya. Juga, Anda mesti mengetahui tahun berapa mobil itu dirilis ke pasaran. Dengan mengetahui hal tersebut, Anda bisa menakar harga yang tepat untuk satu mobil.


Langkah berikutnya, pastikan kalau dokumen yang dimiliki kendaraan bekas tersebut benar-benar lengkap. Mulai dari BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), sampai STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan. Tidak memiliki surat-surat tersebut akan membuat Anda terkena risiko harus mengurus surat-surat itu sendiri.


Tidak hanya itu, bisa jadi mobil tersebut adalah hasil curian. Atau, malah mobil yang dititipkan di leasing atau pegadaian, kemudian dijual paksa. Apabila Anda mencoba melawan hal tersebut, maka Anda akan siap menghadapi konsekuensi hukum.


Tips berikutnya, pastikan suku cadang dan mesin mobil masih dalam kondisi prima. Hindari membeli mobil yang tampilan luarnya sangat menarik, tapi mesin sudah tidak lebih baik 50% kondisinya dari mobil yang sehat. Membeli mobil yang "sakit-sakitan" hanya akan menguras dana lebih besar untuk perbaikan mobil tersebut.


Berikutnya, pastikan kalau dana yang Anda miliki masih ada untuk kondisi darurat. Misalnya Anda punya tabungan Rp100 juta, maka sebaiknya mobil yang Anda beli punya harga sekitar 30 - 50% dari dana yang Anda miliki, atau sekitar Rp30 juta hingga Rp50 juta. Jangan korbankan uang yang bisa digunakan dalam kondisi darurat untuk membeli mobil.


Terakhir, pastikan kalau mobil tersebut memang digunakan seefektif mungkin. Hindari membeli mobil hanya untuk mempertontonkan kekayaan, dan sebagainya karena hanya akan menguras keuangan Anda secara signifikan. Beli apa yang Anda butuhkan, misalnya mobil dengan kap terbuka di belakang. Tentunya jauh lebih berguna untuk operasional sanggar, ketimbang Anda membeli mobil sedan misalnya.


Itu tadi tips yang bisa Anda manfaatkan untuk keperluan operasional. Terpenting, jangan sampai ada mobil malah membuat situasi menjadi lebih sulit. Mobil diperlukan untuk kegunaan praktis, bukan untuk mempersulit Anda.

Ads