Plonco Alias Ospek, Lucifer Effect yang Ubah Orang Baik Jadi Keji -->
close
Pojok Seni
18 April 2020, 4/18/2020 05:03:00 AM WIB
Terbaru 2020-04-17T22:03:10Z
ArtikelUlasan

Plonco Alias Ospek, Lucifer Effect yang Ubah Orang Baik Jadi Keji

Advertisement
Eksperimen Lucifer Effect
PojokSeni.com- Tahun 1971, ada sebuah eksperimen yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi bernama Philip Zimbardo. Premis utama dari eksperimen tersebut adalah seseorang yang baik, bisa berubah jahat dengan faktor-faktor tertentu. Mirip seperti cerita di film Joker, bukan?

Jadi, dimulai dengan mengumpulkan beberapa orang yang kemudian diberi peran sebagai tahanan, dan penjaga alias sipir. Sebelum mengikuti eksperimen ini, semua peserta sudah melalui cek kesehatan mental, dan mesti bersih dari catatan kriminal sekecil apapun. Maka terkumpul sejumlah orang yang menjadi partisipan, mereka sudah melalui tes tersebut. Para partisipan sudah dipastikan tidak memiliki gangguan kesehatan mental, juga tidak pernah melakukan atau terlibat dalam kriminal apapun itu.

Eksperimen dimulai, semua partisipan ditempatkan di sebuah ruangan yang mirip seperti penjara. Semuanya sudah diatur, sehingga persis menjadi penjara sungguhan.

Partisipan yang mendapatkan peran menjadi sipir, diberi kebebasan untuk melakukan apa saja pada para partisipan yang mendapatkan peran sebagai tahanan. Hanya ada dua hukuman yang tidak diperbolehkan, yakni hukuman fisik seperti memukul atau melecut dan sebagainya. Serta hukuman berbentuk pengurangan makanan. Hukuman selain itu, diperbolehkan.

Itulah kenapa partisipan yang menjadi sipir justru membentak, melakukan tindakan kekerasan verbal, meminta para tahanan melakukan hukuman seperti push up dan hukuman lainnya, melakukan physical abuse dan lain sebagainya.

Karena tindakan para sipir sudah kelewatan batas, eksperimen yang tadinya akan dilakukan selama 2 minggu, justru hanya dilakukan selama 6 hari. Selama 6 hari tersebut, apa yang bisa disimpulkan?

Eksperimen Lucifer Effect
Partisipan tadi hanyalah orang biasa yang tidak punya perangai tidak baik. Mereka hanyalah masyarakat biasa, yang mungkin kuliah, bekerja atau melakukan hal yang normal lainnya. Tapi, ketika ia mendapatkan peran untuk menjadi pengatur "tubuh" orang lain, mendapatkan situasi yang mendukung untuk hal itu, maka individu justru bisa berubah menjadi seorang yang bengis, dan kejam.

Pemberian peran pada seseorang, nyatanya mampu mengubah sikapnya. Apalagi, bila seseorang tersebut mendapatkan peran yang "mewajibkan" ia menjadi seorang yang mesti melakukan tindakan yang tidak manusiawi. Maka, proses "internalisasi" peran tersebut menjadikan ia berubah menjadi keji sebenarnya.

Meski eksperimen tersebut memberikan kontribusi bagi pengetahuan khususnya di bidang psikologi, namun banyak sekali partisipan yang menjadi trauma, dan berubah sifatnya pasca mengikuti eksperimen tersebut. Oleh karena itu, penelitian yang serupa tidak pernah lagi bisa dilakukan.

Selanjutnya, efek yang memengaruhi sikap seseorang menjadi keji, dan sebagainya tersebut disebut sebagai "efek lucifer".

Ada seseorang yang sebenarnya baik hati, tapi pernah merasakan kerugian karena kemalingan. Lalu, pada suatu waktu, ada seorang maling yang ditangkap basah oleh warga sekitar, sehingga seseorang yang sebenarnya baik tadi ikut menghajar maling tersebut sampai babak belur. Bahkan, dalam beberapa kasus, ada maling yang tewas di tangan massa.

Eksperimen Lucifer Effect
Itu adalah salah satu "efek lucifer" tersebut, di mana faktor-faktor tertentu, seperti lingkungan, tuntutan peran dan sebagainya bisa membuat seseorang yang bahkan belum pernah membunuh seekor semut pun, bisa bertindak keji dan tidak manusiawi.

Lalu, bagaimana dengan plonco atau Ospek? 


Peran di Ospek/MOS mirip dengan eksperimen Lucifer Effect
Dalam kasus ini, seorang senior mendapatkan tuntutan peran yang sama dengan para sipir dalam eksperimen Lucifer Effect tersebut. Senior mendapat keleluasaan untuk melakukan apa saja, dan memegang otoritas terhadap para juniornya.

Jurniornya, mau tidak mau juga mendapatkan peran yang sama dengan para tahanan di eksperimen tersebut. Mereka mesti tunduk, patuh dan bila hal tersebut tidak terjadi, maka mereka bisa mendapatkan hukuman tertentu dari "otoritas".

Itulah kenapa, para senior di perploncoan atau Ospek tersebut kerap berubah menjadi orang yang keji, tidak manusiawi, dan sebagainya. Meski di hari-hari sebelumnya, mereka adalah orang yang ramah dan baik hati. Hal itu terjadi karena Lucifer Effect yang mengubah mereka, meski tidak dalam waktu yang lama.

Ads