Sekilas Tentang Gedung Teater Termegah di Dunia: Teater La Fenice yang Pernah Terbakar Dua Kali! -->
close
Pojok Seni
01 September 2019, 9/01/2019 03:35:00 AM WIB
Terbaru 2019-08-31T20:36:34Z
Artikelteater

Sekilas Tentang Gedung Teater Termegah di Dunia: Teater La Fenice yang Pernah Terbakar Dua Kali!

Advertisement
Teater La Fenice di Venesia, Italia
pojokseni.com - Pernah mendengar tentang kisah mitologi burung Phoenix? Yah, kisahnya adalah seekor burung yang berkilauan, penuh cahaya kemudian mati dengan cara terbakar. Lalu, dari abunya, ia hidup kembali menjadi burung yang berkobaran api.

Ada banyak cerita tentang burung Phoenix, yang inti ceritanya adalah, kebangkitan dari kematian dan identik dengan api. Burung Phoenix adalah burung yang sangat kuat, mewakili kekuatan untuk bangkit bahkan setelah dibakar sekalipun. Setelah mati terbakar dan jadi abu, Phoenix malah terlahir kembali menjadi lebih kuat.

Ilustrasi Burung Phoenix
Nama Phoenix dikenal di mitologi seluruh dunia. Hanya saja, dengan nama yang berbeda-beda. Anda mengenal nama Thunderbird, Firebird, Benny, Ho-o, Feng Huang dan nama-nama lainnya, namun ceritanya sama, mati terbakar lalu bangkit kembali? Yah, itulah mitologi Phoenix yang berbeda-beda di setiap negara.

Di Italia, nama Phoenix dikenal dengan Fenice. Dan di kota terindah di dunia yang berada di Italia, Venesia (Venice) nama Fenice diabadikan menjadi sebuah gedung pertunjukan teater termegah di dunia La Fenice. Gedung Opera La Fenice juga menjadi daya tarik utama kota tersebut, di samping sungai-sungainya yang indah.

Gedung Teater La Fenice
Menariknya, kisah gedung teater ini justru sama dengan kisah Phoenix. Yah, La Fenice yang dibangun abad ke-18 ini juga telah terbakar beberapa kali. Awalnya, ada sebuah gedung teater bernama San Benedetto terbakar di tahun 1774. Lalu, di atas "abunya" dibangunlah Teater La Fenice di tahun 1790 dan selesai di tahun 1792. Karena kisah yang mirip dengan mitologi Phoenix tersebut, nama gedung ini akhirnya diganti dengan Gran Teatro La Fenice (Teater Besar La Fenice).

Nama "Phoenix" tersebut seakan menjadi kutukan untuk La Fenice. Tahun 1836, gedung itu kembali terbakar. Pembangunan kembali dilakukan beberapa tahun kemudian. Setelah kembali berdiri dan kembali digunakan, tahun 1996 gedung ini justru kembali terbakar. Pembangunan kembali dilakukan dan tahun 2001 pembangunannya selesai. Dua kali terbakar, dan dibangun di atas abu gedung teater yang dulunya juga terbakar menjadikan La Fenice menjadi gedung yang berkisah sama dengan Phoenix dalam mitologi.

Logo La Fenice
Tahun 2003, gedung ini kembali diresmikan. Karya-karya Ludwig van Beethoven, Wilhelm Richard Wagner dan sederet nama-nama maestro seni pernah ditampilkan di sini. Bintang-bintang opera di Italia seperti Luciano Pavarotti, Verdi, Rossini hingga nama Joan Sutherland juga telah melakukan pementasan di gedung ini.

Saat ini, gedung ini dinyatakan sebagai salah satu gedung teater termegah di dunia. Kursi penonton yang indah, lampu kristal besar yang cantik, langit-langit gedung yang artistik, bahkan daun emas di berbagai tempat menjadikan Anda akan terlebih dulu dimanjakan dengan keindahan auditorium dan interior dalam gedung, sebelum menikmati pertunjukannya.

Ada berbagai pertunjukan teater, opera, balet, musik klasik dan lain sebagainya digelar di gedung ini. Jadi, bila Anda berkunjung ke Venesia, pastikan gedung ini tidak lewat dari kunjungan Anda.

Atau, Anda juga bermimpi untuk pentas di gedung ini? (ai/pojokseni.com)

Ads