Undangan Terbuka Helateater Salihara 2019 “Teater Adaptasi” -->
close
Pojok Seni
19 March 2019, 3/19/2019 05:16:00 PM WIB
Terbaru 2019-03-19T10:34:37Z
eventteater

Undangan Terbuka Helateater Salihara 2019 “Teater Adaptasi”

Advertisement


pojokseni.com - Helateater adalah nama baru untuk festival teater yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 2014--sebelumnya menggunakan nama tematik dan diselenggarakan setiap tahun. Pada setiap penyelenggaraan, kami biasanya mengundang kelompok-kelompok teater yang telah mapan di Indonesia untuk tampil di Komunitas Salihara. Namun tahun ini kami menampilkan kelompok-kelompok terpilih dari proses seleksi “Undangan Terbuka” dengan tema “Teater Adaptasi” yang kami adakan pada akhir tahun lalu.

Melalui “Undangan Terbuka”, kami hendak membuka ruang untuk pertumbuhan bakat-bakat baru dalam khazanah teater kita. Beberapa syarat yang harus dipenuhi para peserta “Undangan Terbuka” adalah usia para pelaku teater di bawah 35 tahun dan setidaknya pernah dua kali naik panggung.

Kami memilih empat kelompok teater yang menawarkan adaptasi naskah yang menarik. Adaptasi berarti “memindahkan konteks naskah asing/asli ke latar budaya Indonesia atau budaya daerah tertentu, menyunting naskah dan menambah-kurangi tokoh dalam naskah.”

Forum Aktor Yogyakarta (FAY) dan Padepokan Seni Madura (PSM) akan mengadaptasi naskah terjemahan Sapardi Djoko Damono dari naskah A Sunny Morning karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero. FAY akan mengangkat masalah percintaan dan politik, sementara PSM memindahkan konteks naskah terjemahan itu ke dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat Madura di pedalaman Sumenep.

Teater Gedor (Bandung) membawakan lakon Geliat Nafsu di Ladang Tebu, adaptasi dari naskah Nafsu di Bawah Pohon Elm terjemahan Toto Sudarto Bachtiar dari naskah asli Desire Under the Elms karya Eugene O'Neill. Lakon ini bercerita tentang perebutan tanah warisan sebuah keluarga di tengah kerusakan lingkungan.

Teater Pintu (Jakarta) membawakan lakon Penjaga Rumah, adaptasi dari terjemahan Toto Sudarto Bachtiar dari naskah The Caretaker karya Harold Pinter. Berlatar kota metropolitan Jakarta, lakon ini menceritakan kehidupan tiga perempuan yang salah satunya menderita masalah kejiwaan.

Sebagai penutup Helateater Salihara 2019, ada showcases para peserta Kelas Akting Salihara 2019 yang baru saja menyelesaikan program mereka. Helateater Salihara akan digelar setiap sejak akhir Maret 2019 sampai pertengahan April 2019, dengan jadwal penampilan:

Forum Aktor Yogyakarta: Sabtu-Minggu, 23-24 Maret 2019, 20:00 WIB
Teater Gedor: Sabtu-Minggu, 30-31 Maret 2019, 20:00 WIB
Padepokan Seni Madura: Sabtu-Minggu, 06-07 April 2019, 20:00 WIB
Teater Pintu: Selasa-Rabu, 09-10 April 2019, 20:00 WIB

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, sila kunjungi www.salihara.org atau akun Twitter @salihara, Facebook ‘Salihara’, atau hubungi 021-789-1202, 0817-077-1913.

Profil


1. Forum Aktor Yogyakarta diinisiasi tahun 2011 bertepatan dengan digagasnya Forum Penulis Naskah Indonesia oleh beberapa seniman. Kelompok yang beranggotakan para pegiat seni dan teater dari berbagai kalangan ini pernah menjadi pelaksana Indonesia Dramatik Reading Festival 2016 & 2017 di IFI/LIP Yogyakarta. Pementasan mereka yang mutakhir adalah Inang di Tona Art Festival (2018), Samosir, Sumatra Utara dan Nishkala di Festival Kesenian Yogyakarta (2018) di Desa Wisata Tembi.

2. Padepokan Seni Madura berdiri pada 2014 dan berlokasi di Singkong Art Space, Sumenep, Madura. Kelompok teater ini merupakan ruang kreativitas untuk pelaku seni di Madura yang tidak dibatasi wilayah kabupaten. Padepokan Seni Madura pernah tampil di Parade Teater Nusantara yang diselenggarakan Taman Budaya Jawa Timur (2015) dan di Teater Periodik yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jawa Timur (2015). Mereka pernah juga diundang sebagai “Sayap Tamu” di Festival Teater Jakarta (2016), tamu di Festival Teater Tjaroeban (2017), hingga roadshow pertunjukan Rakara di Blitar, Yogyakarta, Surabaya, Jember dan Bali (2018).

3. Teater Gedor (Bandung) berdiri pada 2014 di kota Bandung. Mereka pernah berpartisipasi di Pekan Apresiasi Teater 6 di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Mereka pernah mementaskan Orkes Madun 2 atawa Umang-Umang karya Arifin C. Noer dan berkolaborasi dengan Black September dalam karya Body Performance Parodi Phantasmagoria, keduanya di gedung kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Selain mementaskan teater, kelompok ini juga sering mengadakan diskusi yang berhubungan dengan wacana kesenian lainnya.

4. Teater Pintu adalah kelompok teater yang dibentuk oleh beberapa lulusan Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Semasa kuliah, ketika belum mendirikan Teater Pintu, mereka pernah mengikuti Parade Teater Kampus Seni Indonesia ke-5 dan mementaskan Debt Collector Kasmaran adaptasi karya Anton Chekov yang disadur oleh W.S. Rendra dan Perkawinan karya Nikolai Gogol. Mereka juga mementaskan Mainan Kaca karya Tennessee William, The Laundry karya David Guerdon dan Hasrat Terpendam karya Susan Glaspell. (RP/pojokseni)

(Rilis Pers Salihara)

Ads