Air Conditioner, Bukan Pendingin Ruangan! -->
close
Pojok Seni
07 January 2018, 1/07/2018 03:10:00 AM WIB
Terbaru 2018-01-06T20:10:07Z
Artikel

Air Conditioner, Bukan Pendingin Ruangan!

Advertisement

pojokseni.com - Waktu berjalan, suhu semakin meningkat, itulah akibat ledakan populasi penduduk dan Global Warming. Semakin panas suhu bumi, orang-orang mulai berfikir cara untuk memanipulasi suhu agar tetap terasa nyaman.

Ternyata, konsep Air Conditioner sendiri sudah ada sejak zaman romawi dimana ketika pada zaman itu dibuat penampung air pada sekeliling dinding rumah yang kemudian dialirkan dengan tujuan menurunkan suhu ruangan.

Seiring berjalannya waktu, Michael Faraday, seorang ilmuwan Inggris, menemukan cara untuk mendinginkan ruangan menggunakan gas amonia. Singkat cerita, perjuangan beliau yang dimulai pada tahun 1820 tersebut membuahkan hasil yang dapat kita rasakan sekarang.

Terus, letak kesalahpahamannya di mana ?


Seperti yang kita ketahui, umumnya Air Conditioner (AC) digunakan untuk mendinginkan ruangan sehingga pola pikir orang awam lama-kelamaan berubah dan mengartikan AC sebagai pendingin ruangan. Padahal sudah jelas, dari artinya sendiri yaitu pengondisi atau pengatur udara. Herannya, kesalahpahaman tersebut berkelanjutan sehingga orang-orang tega membiarkan diri mereka menahan dinginnya AC. Padahal, kita bisa saja menaikkan suhu AC tersebut agar tidak terlalu dingin, tetapi itu jarang dilakukan orang karena pola pikir yang salah tadi sehingga kebanyakan orang memaklumi hal tersebut.

Hal ini sering kita jumpai di kantor ataupun rumah pribadi yang memasang AC di dalam kamarnya. Misalnya saja orang kebanyakan tidur di bawah jam 12 malam, AC diatur menjadi sejuk hingga dingin. Apakah suhu pada jam 9 malam dan jam 3 subuh sama ? Tentu berbeda, sehingga kita tak perlu memaksa diri untuk menikmati suhu dingin, terkecuali orang baru bisa tidur nyenyak dalam kondisi udara dingin dan mengenakan selimut tebal.


Apa dampaknya ketika kita dipaksa berdingin ? Kita bisa saja masuk angin, dan lebih buruknya lagi bisa berakibat fatal untuk pengidap penyakit paru-paru seperti asma. Kita tak perlu menahan dingin dari alat yang kita aktifkan sendiri, bagaimana jika daerah pegunungan ? Apakah AC harus diatur pada suhu 21 derajat Celcius ?

Sebenarnya ini adalah hal sederhana dan sepele, tetapi pola pikir yang salah dapat berakibat kepada pola pikir yang lainnya. Jadi, penulis berharap kepada para pembaca untuk jangan mengartikan AC sebagai pendingin ruangan, tetapi pengatur suhu ruangan. Semangat menebar pola pikir ! (smc/pojokseni.com)

Ads