Peringatan Hari HAM, Ajar Sastra Kulonprogo Gelar "Hamburger" -->
close
Pojok Seni
05 December 2017, 12/05/2017 02:44:00 AM WIB
Terbaru 2017-12-04T19:44:23Z
eventSastrateater

Peringatan Hari HAM, Ajar Sastra Kulonprogo Gelar "Hamburger"

Advertisement


pojokseni.com - Peringatan Hari Hak Azazi Manusia (HAM) tanggal 10 Desember 2017 mendatang diperingati secara kreatif oleh Ajar Sastra Kulonpogo. Bekerja sama dengan sejumlah grup kesenian lain, seperti Kamateatra Art Space, Padepokan Seni Madura, Casster dan Fieldtrip Performing Art, digelar sebuah acara bertajuk Hak Azasi Manusia Buat Gerakan Teater (Hamburger).

Acara ini sedianya akan digelar di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kulonprogo tanggal 10 Desember 2017 mendatang. Dalam gelaran tersebut, ada tiga rangkaian acara yakni Workshop Teater Antropologi dengan pemateri Anwari, Bedah buku Tatenggun karya Anwari dan Street Performance oleh Casster (Casello Studi Sinema dan Teater).

Gelaran "Hamburger" yang akan diadakan oleh ASK di Aula Perpusda Kulonprogo dikemas dan berbicara bahwa Seni Pertunjukan dan kegiatan kesenian memang merupakan Hak Azasi setiap manusia agar kita semua mendapatkan kesetaraan Hak untuk berekspresi sebagai manusia merdeka, lebih dari itu demi mewujudkan suasana berkehidupan berkebangsaan yang merdeka. HAMBURGER merupakan media kreatif bagi warga Kulonprogo khususnya dan Indonesia umumnya.

Ajar Sastra Kulonprogo atau ASK adalah komunitas yang terus belajar menjadi pelaku sastra underground di Yogyakarta, bukan untuk bergerak bebas merdeka, namun lebih cenderung untuk belajar melepaskan pikiran-pikiran yang mengikat. Bukan karena ingin bebas berkarya, karena ingin lebih banyak lagi belajar me-re-kreasi karya-karya sastra dan karya tulis yang lain.

Underground, adalah sebuah gerakan yang independent tidak terikat pada aturan-aturan tertentu. Menurut mereka, seni underground bukanlah suatu gerakan ngawur yang semaunya sendiri, dia bergerak dan lepas dari pakem karena dia tahu pakem yang telah dipelajari terlebih dahulu. Seni underground akan me-re-kreasi karya-karya sesuai hati nurani yang diyakini. Mencoba melepaskan pikiran (baca:aturan) yang membelenggu. (ai/pojokseni)

Ads