KTB Junior Raih Juara Umum Festival Teater "Petassan 2017" -->
close
Pojok Seni
31 October 2017, 10/31/2017 01:53:00 PM WIB
Terbaru 2017-10-31T06:53:37Z
BeritaMedia Patner

KTB Junior Raih Juara Umum Festival Teater "Petassan 2017"

Advertisement
Petassan 2017


pojokseni.com - Komunitas Tiang Bambu (KTB) Junior, yang merupakan binaan dari KTB Rejanglebong, berhasil keluar sebagai juara umum Festival Teater Se-Provinsi Bengkulu yang digelar oleh Teater Petass SMAN 1 Rejanglebong, Jumat (28/10/2017) hingga Sabtu (29/10/2017) lalu. KTB Junior berhasil meraih juara I cabang lomba drama, juara I cabang lomba baca puisi, aktor terbaik dan sutradara terbaik dalam perhelatan Petassan 2017 tersebut.

Alhasil, KTB Junior berhak memboyong piala bergilir Petassan 2017, yang sebelumnya dipegang oleh Teater Lingkar Persegi, SMAN 1 Merigi, Kepahiang. Teater Lingkar Persegi nyaris saja mempertahankan piala bergilir namun dewan juri menetapkan grup tersebut sebagai juara II cabang drama, Artistik terbaik, aktris terbaik dan juara III monolog. Di cabang lomba Monolog, perwakilan dari MAN Model Kota Bengkulu berhasil menjadi jawara, mengalahkan SMAN 1 Lebong Utara yang harus puas di posisi kedua dan SMAN 1 Merigi di posisi ketiga. Sementara itu, di cabang lomba musikalisasi puisi, SMAN 1 Lebong Utara berhasil keluar sebagai juara, mengalahkan SMAN 2 Rejanglebong di posisi kedua dan Bengkel Seni Tasbih (BST) SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu di posisi ketiga.

Di cabang baca puisi tingkat SMA, selain perwakilan KTB Junior yang keluar sebagai juara I, masih ada perwakilan dari SMAN 2 Rejanglebong yang keluar sebagai juara II dan BST SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu sebagai juara III. Sementara itu, untuk lomba baca puisi tingkat SMP, SMP Islam Terpadu RR keluar sebagai juara I mengalahkan SMPN 6 Rejanglebong yang berada di posisi kedua, menyusul di belakangnya SMPN 8 Rejanglebong.


Berjalan Alot dan Ketat


Petassan 2017 menghadirkan penampilan dari belasan sekolah se-Provinsi Bengkulu yang unjuk kemampuan dalam empat cabang yang dilombakan dalam festival teater tersebut, antara lain Drama, Monolog, Musikalisasi Puisi dan Baca Puisi. Cabang drama sebagai puncak dari kegiatan ini berjalan dengan alot. Bahkan, dewan juri juga sampai tampak bersitegang ketika akan menentukan siapa jawara dari kegiatan ini. Meskipun demikian, lomba berlangsung dengan sportif dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Acara dimulai dengan pembukaan Petassan 2017, yang dibuka oleh Staf Ahli Bupati Rejanglebong, Nahdiyatul Hukmi, M.Pd pada hari Jumat (28/10/2017). Sosok yang satu ini sudah tidak asing dengan gelaran festival teater terbesar di Rejanglebong dan Bengkulu tersebut, karena sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Curup dan ikut serta mensukseskan Petassan 2015, atau edisi sebelumnya.

"Saya berharap, kegiatan ini bisa memunculkan lagi bakat-bakat seni dan sastra dari Provinsi Bengkulu pada umumnya, dan Kabupaten Rejanglebong khususnya," kata Nahdi.

Setelah kegiatan pembukaan Petassan 2017, acara dilanjutkan lagi dengan cabang lomba Musikalisasi Puisi yang digelar di panggung utama, dan lomba monolog yang digelar di panggung dua. Kegiatan hari pertama berakhir pada pukul 17.30 WIB, dan dilanjutkan dengan kegiatan malam konser. Pada malam konser yang dimulai pukul 20.00 WIB, digelar berbagai kegiatan pembacaan puisi dari beberapa seniman dan sastrawan senior Bengkulu dan Rejanglebong, seperti Drs. Noprianto, Emong Soewandi, Rosy Mardiansyah, Edi Ahmad dan beberapa lainnya. Malam konser di tutup dengan pementasan drama dari Sanggar Teater Senyawa Curup berjudul "Barabah" karya Motinggo Busye, sutradara Adhy Pratama Irianto.

Hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan cabang lomba drama dan dan lomba baca puisi tingkat SMA dan SMP. Lomba drama menghadirkan belasan penampilan drama dengan bermacam genre. Sedangkan untuk lomba baca puisi, diikuti oleh puluhan peserta, baik tingkat SMA maupun tingkat SMP. Selanjutnya, dari seluruh peserta yang ikut babak penyisihan, tinggal 5 peserta tingkat SMA dan 5 peserta tingkat SMP saja yang lolos ke babak final.

Barometer Seni Remaja 


Sementara itu, Kepala SMAN 1 Curup, Mawardi dalam sambutannya berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang rutin digelar. Kegiatan ini awalnya digelar setiap tahun, namun formatnya berubah menjadi dwitahunan sejak tahun 2013. Ia berharap, kegiatan ini dapat memberi banyak manfaat dan dampak positif baik bagi peserta, maupun siswa yang menonton gelaran ini.

"Saya juga berterima kasih pada seluruh peserta yang ikut kegiatan ini, juga pada panitia dan siswa SMAN 1 Rejanglebong serta dewan guru yang ikut serta mensukseskan kegiatan ini," jelas Mawardi.

Senada dengan Mawardi, salah seorang dewan juri, Firmansyah S.Pd atau Emong Soewandi menyatakan harapannya pada acara festival teater pertama untuk tingkat SMA ini. Ia menceritakan. Petassan yang sudah ada sejak tahun 2003 ini dapat terus menjadi barometer tumbuh dan berkembangnya tunas-tunas sastra di Bengkulu, khususnya di Rejanglebong.

"Acara seperti ini harus ada terus, dan dampaknya akan terasa pada perkembangan seni dan teater di Indonesia," pungkas Emong. (ai/pojokseni) 

Ads