Miris, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Makan Telur 1 Butir per 5 Hari! -->
close
Pojok Seni
26 September 2017, 9/26/2017 05:41:00 AM WIB
Terbaru 2017-09-27T13:57:31Z
Artikel

Miris, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Makan Telur 1 Butir per 5 Hari!

Advertisement
Makan telur satu butir sehari agar sehat dan cerdas


"Selamat Hari Ayam dan Telur Nasional, Yuk Makan Telur Minimal 1 Butir Sehari" 

pojokseni.com - Setidaknya pada bulan September 2017 ini, harga telur ayam yang paling mahal di pasaran adalah Rp. 1.500 per butir. Sama seperti harga sebatang rokok filter. Selain itu, harga 1 kilogram (kg) telur di pasaran, dihargai rata-rata Rp. 18.000, masih kalah dengan harga sebungkus rokok filter yang saat ini dijual rata-rata Rp. 20.000.

Kenapa harus membandingkan harga rokok dengan harga telur? Karena faktanya, meski harga rokok sedikit lebih mahal, tapi konsumsi rokok Indonesia jauh di atas konsumsi telur. Dilansir dari berbagai situs, Indonesia memiliki data yang buruk untuk urusan konsumsi telur. Pada tahun 2012 saja, rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi sekitar 7 kg daging ayam dan 87 butir telur per tahun. Berarti orang Indonesia rata-rata hanya makan 1 butir telur per 5 hari.

Jumlah tersebut kalah telak dengan konsumsi telur dan daging ayam di negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Negeri jiran Malaysia saja misalnya, rata-rata mengkonsumsi 312 butir telur per tahun. Negara-negara lain seperti Thailand, Filipina, Vietnam dan beberapa negara lainnya juga mengungguli Indonesia untuk urusan makan telur dan daging ayam. (Sumber : Konsumsi Ayam dan Telur Penduduk Indonesia Masih Rendah)

Makan telur minimal satu butir satu hari agar sehat dan cerdas

Apa alasannya? Apakah karena kesulitan ekonomi? Atau rendahnya daya beli? Sepertinya tidak. Kenapa? Coba kita bandingkan dengan pembelian rokok, yang harga per bungkusnya masih lebih tinggi dari pada harga telur per kg. Atau, harga per batangnya juga lebih tinggi dari harga per butir telur. Lah, wong kalau ada yang ulang tahun saja di Indonesia ditimpuki telur

Mari kita bandingkan dengan konsumsi rokok Indonesia. Tahun 2016, diketahui bahwa jumlah perokok pria Indonesia adalah 66 persen dari total seluruh laki-laki di negeri ini. Jumlah itu tidak hanya mengalahkan jumlah perokok di negara tetangga saja, bahkan menjadi yang nomor satu di dunia. Untuk urusan jumlah perokok, baik laki-laki maupun wanita, total keseluruhannya berjumlah sekitar 90 juta orang, yang berarti 30 persen dari total seluruh warga Indonesia. (Sumber : Miris, Indonesia Peringkat Satu Dunia Untuk Jumlah Pria Perokok) )

Berapa jumlah rata-rata batang rokok yang dihabiskan per hari? Data tahun 2014 menyebutkan rata-rata perokok Indonesia menghabiskan 12 batang per hari. Jumlah itu nyaris sama dengan sebungkus rokok perhari. Nah, masalahnya harga 12 batang tersebut setara dengan 12 butir telur. Jadi, apakah penyebab kurangnya konsumsi telur karena kurangnya daya beli atau kesulitan ekonomi? Saya rasa tidak. (Sumber : Rata-rata Konsumsi Rokok Orang Indonesia Satu Bungkus Per Hari)

Konsumsi Telur Biar Sehat dan Cerdas

Mengkonsumsi telur sangat baik untuk tubuh kita

Substansi yang sedang kita ulas saat ini bukan masalah mana yang lebih baik antara rokok dan telur. Karena hal tersebut tidak bisa dan tidak perlu dibandingkan. Tapi lebih dari itu, telur adalah salah satu makanan sumber vitamin, asam amino dan juga protein yang nikmat, lezat juga murah. Bila di rumah Anda ada lima orang penghuni, untuk makan 2 butir telur perhari saja baru akan menghabiskan uang sebanyak Rp 20.000 yang setara dengan harga sebungkus rokok.

Jadi, kalau bisa beli rokok sebungkus, kenapa tidak bisa beli telur. Gitu, loh.

Dari beberapa penelitian dan riset di Harvard Medical School yang dirilis tahun 2010 lalu, disebutkan bahwa orang dewasa setidaknya harus mengkonsumsi 46 sampai 56 gram protein per hari. Jumlah itu bisa di dapat dari sekitar 6 sampai 8 butir telur. Bila Anda tidak mengonsumsi jenis makanan berprotein seperti daging ayam, sapi dan sebagainya, maka telur akan aman dikonsumsi hingga 10 butir per hari. Untuk urusan kolesterol, telur juga paling aman. Sebab, kolesterol di dalam telur (paling banyak di kuning telur) hanya sedikit saja yang akan mencapai peredaran darah, sehingga dianggap tidak seberbahaya lemak jenuh dalam meningkatkan level kolesterol darah seseorang.

Kembali ke rataan jumlah telur yang dikonsumsi rakyat Indonesia. Dari total yang terhitung di atas, satu orang penduduk Indonesia hanya makan telur 1 butir per 5 hari. Sedangkan para binaragawan, kita sebut saja Ade Ray, makan telur sampai 50 butir per hari untuk membentuk ototnya. Berarti, dalam saat Ade Ray makan telur dalam 10 hari, maka ada sekitar 250 orang penduduk Indonesia yang tidak makan telur sebutirpun dalam 250 hari atau sekitar 8,4 bulan. Hemm, miris kan?

Ada yang mengaku sedang diet sehingga mengurangi konsumsi telur. Tapi, anehnya tetap makan mentega. Kalian tentu tahu, sesendok mentega mengandung lemak jenuh sekitar 7 gram. Jumlah itu masih berlipat-lipat dari kandungan lemak jenuh dalam sebutir telur ukuran besar, yang hanya 1,6 gram!

Bila ditanya apa sumber protein, kalori dan vitamin yang paling murah? Tentu saja jawabannya adalah telur. Bila harganya di bawah sebatang rokok, tapi konsumsinya sangat miris jauh di bawah konsumsi rokok per hari, apakah kesulitan ekonomi bisa menjadi alasannya? Tentu saja, tidak!

Jadi, mulai hari ini yuk coba mengkonsumsi telur minimal 1 butir per hari agar lebih sehat. Sebab, satu butir telur mengandung banyak gizi yang sangat dibutuhkan tubuh Anda. Mulai dari protein, vitamin B, dan paling penting telur juga mengandung asam amino yang dibutuhkan otak agar makin cerdas, jadi tidak nge-share berita hoax melulu.



Hari Ayam dan Telur Nasional dan World Egg Day 2017

Selain sehat, mengkonsumsi telur juga membantu geliat ekonomi peternak unggas Indonesia

Apalagi, tanggal 15 Oktober 2017 mendatang akan digelar perayaan puncak Hari Ayam dan Telur Nasional juga Hari Telur Internasional (World Egg Day) 2017 (Baca : International Egg Day). Pada baru tahu, kan?

Hari Ayam dan Telur Nasional dirayakan setiap tanggal 15 Oktober setiap tahunnya. Di tingkat dunia, Hari Telur Internasional dicanangkan pada tanggal 13 Oktober setiap tahunnya, mulai tahun 1996. Di Indonesia, baru mulai dicanangkan mulai tahun 2011. Perayaannya digagas oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) dan sudah digelar dan dipusatkan di berbagai kota. Tahun 2011 dilakukan di Senayan, Jakarta, tahun 2012 juga masih di Jakarta. Perayaan Hari Ayam dan Telur Nasional juga World Egg Day sejak tahun 2013 mulai dipusatkan di luar Jakarta. Mulai dari Lapangan Renon, Denpasar Bali tahun 2013, Pantai Losari Makasar Sulawesi Selatan tahun 2014, Palembang tahun 2015 dan Lapangan Murjani Banjarbaru tahun 2016.

Tahun 2017 ini, puncak acara Hari Ayam dan Telur Nasional juga World Egg Day 2017 akan dipusatkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.


Penulis : Adhyra Irianto


Ads