Lewat Peluncuran Buku dan Pameran Tunggal, Jeihan Sukmantoro Ajak Apresiasi Seni dalam Senandung Ilahi di Bulan Ramadhan. -->
close
Pojok Seni
27 May 2017, 5/27/2017 10:29:00 PM WIB
Terbaru 2017-05-27T15:29:00Z
BeritaSeni

Lewat Peluncuran Buku dan Pameran Tunggal, Jeihan Sukmantoro Ajak Apresiasi Seni dalam Senandung Ilahi di Bulan Ramadhan.

Advertisement
Jeihan Sukmantoro

pojokseni.com - Bulan Ramadhan ini, Jeihan Sukmantoro, seorang seniman dan pelukis asal bandung akan menggelar peluncuran buku dan pameran tunggal pada tanggal 1 Juni 2017 hingga 20 Juni 2017 mendatang. Peluncuran buku akan digelar pada tanggal 1 Juni 2017, mulai pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. Sementara pameran tunggal lukisan bertajuk "Sufi/Suwung" akan digelar mulai tanggal 2 hingga 20 Juni 2017 di Studio Jeihan, Jalan Padasuka 143-145 Bandung mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Eksistensi Jeihan sebagai perupa menanjak sejak 1960-an hingga kini. Ia terkenal sebagai pelukis mata hitam. Ia pula yang memicu ledakan harga lukisan di dekade 1980-an. Selama dekade terakhir ini rupanya Jeihan terus menggali esensi serta nilai-nilai hidup melalui jalan seni dengan indah. 


Sebagai salah satu perupa legendaris Indonesia yang tinggal di Bandung, dalam waktu dekat akan meluncurkan buku terbarunya. Buku yang ditulis oleh Mikke Susanto ini berjudul JEIHAN: Maestro Ambang Nyata dan Maya. Buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia ini berkisah tentang banyak hal. Diriset dan ditulis oleh Mikke selama lebih kurang 2 tahun, dari 2015-2017. Perkenalan dan hubungan antara Jeihan dan Mikke Susanto selama lebih 4 tahun tersebut, selain menghasilkan aktivitas pameran terkurasi, juga catatan yang terkait dengan aktivitas hidup dan seni Jeihan. 


Sejumlah 14 bab khusus disajikan terkait dengan pola hidup Jeihan sebagai pelukis dan pribadi yang khas.  Sebagai bagian dari utama tersaji pemikiran khas Jeihan tentang kehidupannya di ambang dunia realitas dan non-realitas. Hidupnya kaya talenta seni (rupa dan sastra). Sekaligus mengalami dinamika yang luar biasa, menjadikan dunia Jawa (bernafaskan budaya Hindu), Islam dan Barat bersatu padu di dalam jiwanya. Melukis dan berpikir menjadi satu sepanjang hidupnya.


Dalam peluncuran buku ini, sejumlah seniman dan pakar seni direncanakan hadir. Tisna Sanjaya (perupa dan staf pengajar ITB), Prof. Jacob Sumardjo (budayawan), Nasirun (perupa), HM. Nasruddin Anshoriy Ch. (penulis dan pengasuh Pesan Trend budaya Ilmu Giri, Yogyakarta) dan KH. Zawawi Imron (penyair) diminta sebagai pembahas. Adapun dua guru besar seni, Prof. Endang Caturwati dan Prof. Dr. Wiendhu Nuryanti akan turut menyemarakkan acara sebagai komentator. 


Di usia yang telah menginjak 79 tahun ini telah matang dan mapan sebagai manusia. Pameran dan peluncuran buku ini baginya menjadi tanggung jawab sosial dan spiritual dalam menjalani hidup sebagai insan di dunia ini. Untuk itu Jeihan ingin mengajak semua rekan jurnalis, seniman, budayawan, penyinta seni, dan masyarakat untuk bisa bersama bersenandung ilahi, menikamti puasa penuh berkah, dan mengapresiasi seni yang selama ini dijalani. 

Tertarik mengikuti atau menyaksikan kegiatan ini, silahkan hubungi narahubung, Ata di nomor HP 081 822 8296, atau Mikke Susanto di nomor HP 089 65131 8766. (ai/pojokseni.com)

Ads