Asal Mula Kata 'Minggu' dan 'Meriam', Anda Pasti Tidak Menyangka! -->
close
Pojok Seni
04 September 2015, 9/04/2015 01:55:00 AM WIB
Terbaru 2019-01-04T20:11:36Z
ArtikelBerita

Asal Mula Kata 'Minggu' dan 'Meriam', Anda Pasti Tidak Menyangka!

Advertisement
Meriam


pojokseni.com - Ada dua kata yang sangat sering terdengar di telinga kita, yakni Meriam dan Minggu. Meriam diartikan sebagai senjata besar, dengan corong besar dan peluru bulat dan besar yang bahkan bisa membolongi dinding paling kokoh sekalipun. Sedangkan Minggu adalah nama hari, sesudah hari Sabtu, sebelum hari Senin. Hari Minggu adalah hari yang paling digemari seluruh anak di dunia, lantaran hari libur dan biasanya akan banyak film kartun di Televisi.

Pertanyaannya, tahukah kalian asal kata Minggu dan Meriam tersebut? Dari buku berjudul '9/10 Bahasa Indonesia adalah Serapan' karya Remy Silado diceritakan kisah 'pengambilan' kata tersebut dan kata-kata lain diseluruh tata bahasa Indonesia. 


Perlu diketahui, Bahasa adalah alat komunikasi (baik lisan maupun tulisan) yang arbitrer atau asal. Dengan kata lain, proses terbentuknya satu kata bisa jadi berupa serapan, pengartian, penamaan dan lain-lain. Di bahasa Indonesia, istilah-istilah baru seperti Transmigrasi, Handphone, Telephone, Telegram, Asimilasi, dan lain-lain adalah serapan dari Bahasa Inggris ketika akulturasi budaya Barat dengan Budaya Indonesia. sedangkan kata Ruku', Sujud, Niat, Fardu dan lain-lain diserap dari Bahasa Arab, ketika akulturasi Islam dengan Budaya Indonesia. Beberapa kata juga berasal dari Bahasa Portugis, Bahasa Jepang, Bahasa China dan Bahasa Belanda. Tentu saja, untuk Bahasa Portugis dan Belanda dikarenakan pernah berabad-abad menjajah Indonesia puluhan tahun lalu yang membuat kata-kata seperti Buku, Lampu, Sekolah dan lain-lain menjadi kata Bahasa Indonesia.



Hari Minggu

Lantas, kembali ke bahasan awal, tentang kata Minggu dan Meriam dari bahasa apa diambilnya. Mulai dari kata Minggu, di bahasa Belanda disebut 'Zondag', bahasa Inggris disebut Sunday, di bahasa Arab disebut Ahad, begitu pula bahasa Melayu menyerap kata Ahad tersebut untuk menyebut hari Minggu, Bahasa Jepang menyebutnya sebagai 'Nichiyobi'. Lalu, dari mana kata Minggu didapat. 


Remi Sylado dalam buku tersebut memberi teori bahwa asal kata Minggu yang paling dekat adalah kata 'Domingou' (bahasa Portugis berarti hari ke gereja atau hari untuk beribadat yang jatuh pada hari Minggu). Masyarakat lalu menyebut hari terakhir dalam satu pekan tersebut sebagai hari Minggu, yang berarti hari dimana para Orang Portugis yang berada di Nusantara zaman dulu berangkat ke gereja. 

Sampai sekarang, kita menyebut hari tersebut sebagai hari Minggu. Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita baru menyadari bahwa dalam penyerapan satu kata baru, tidak selalu sesuai dengan maknanya.


Meriam atau Kanon
Sekarang kembali ke kata Meriam. Ada beberapa bangsa yang membawa senjata berat tersebut ke Indonesia, antara lain Portugis, Belanda, Jepang dan Inggris. Sayangnya, Portugis menyebut benda itu sebagai 'Kenon', Belanda menyebutnya juga sebagai 'Kanon' dan Inggris menyebutnya dengan 'Canon'. 

Jepang malah menyebut benda itu sebagai 'Kyanon', dan bahasa Jawa menyebutnya sebagai 'Lang' dekat dengan bahasa Melayu yang menyebut meriam sebagai 'Lela'. Bahasa Cina juga menyebutnya sebagai 'Kan Nong'. Masih dari buku yang sama, dikatakan bahwa kata Meriam adalah salah satu kata baku yang saat penyerapannya 'diduga' salah. Kemungkinan yang paling mendekati adalah "Maryam" atau 'Bunda Maryam/Bunda Maria'. 

Portugis dengan ciri beragama Katholik sangat mengagungkan sosok ibu dari Isa Almasih atau Yesus Kristus tersebut. Persis seperti ketika dalam film 'Fatih', ketika seorang Muslim sedang menembakkan Meriam besarnya, ia berteriak 'Allahu Akbar!", nah, kira-kira kalau yang beragam Katholik berteriak apa? 


Kalau saja dulu kita dijajah oleh orang Arab, entah apa nama Meriam itu? (ai/pojokseni)

Ads