Unsur-unsur Pementasan Drama (I) -->
close
Adhyra Irianto
11 February 2013, 2/11/2013 12:28:00 AM WIB
Terbaru 2019-04-11T16:24:30Z
Materi TeaterteaterTeater Petass

Unsur-unsur Pementasan Drama (I)

Advertisement


pojokseni.com - Sebelum membahas satu persatu unsur dalam suatu pementasan drama, perlu diketahui bahwa dalam suatu pementasan, unsur-unsur ini diusahakan jangan sampai kurang. Sutradara, bisa menggarap sebuah naskah menjadi sebuah pementasan drama secara konvensional maupun secara kontemporer, namun biasanya tidak akan terlewatkan satupun unsur dari pementasan drama ini. Salah satu unsur bisa jadi tidak dilibatkan karena suatu hal, misalnya tidak melibatkan tata cahaya (lighting) dikarenakan tampil ditempat terbuka.

 Unsur-unsur dalam drama  antara lain :

1. Naskah
2. Pelaku
3. Pentas
4. Perlengkapan Pentas
5. Kostum
6. Make up (tata rias)
7. tata cahaya
8. Dekorasi panggung
9. Musik/bunyi

Dalam pembahasan unsur-unsur drama bagian pertama ini, bagian yang akan dijelaskan ialah Naskah.

1. Naskah
Bentuk tertulis dari sebuah cerita drama. Karena tertulis, berarti termasuk ke sastra. Oleh sebab itulah materi penulisannya hampir sama dengan sastra pada umumnya, berasal dari kehidupan manusia. Namun, terapan penulisannya saja yang berbeda.

Dari buku "dasar-dasar Dramaturgi" oleh Japi Tambajong, dijelaskan bahwa didalam naskah terdiri dari wawancang dan Kramagung.

- Wawancang ialah dialog yang akan dinyatakan oleh pemeran. Secara singkat, wawancang adalah ujaran pelaku.

- Kramagung ialah stage direction atau petunjuk gerak. Biasanya ditulis didalam kurung, dimiringkan, diberi tanda strip diawal dan lain-lain untuk membedakan dengan wawancang. Secara singkat, kramagung adalah petunjuk gerak bagi pelaku.

Untuk wawancang dalam naskah, ada yang memang menggunakan bahasa Indonesia yang standar merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia. Adapula yang menggunakan bahasa sehari-hari dengan penekanan dialek khas daerah. Ditemukan pula naskah, seperti naskah Rustam Effendi misalnya, menggunakan bahasa puisi.

Dalam sebuah naskah, agar terjadi sebuah pementasan drama yang baik, maka yang perlu diperhatikan ialah, premise, perwatakan dan plot.

- Premise, atau tema merupakan pokok masalah dalam drama. Tema bisa juga dikatakan sebagai "rumusan singkat masalah yang diangkat dalam suatu drama". Tema biasa digali dari kehidupan manusia secara umum. Tema yang baik dan unik biasanya, apabila diproses secara matang tentu akan menjadikan sebuah naskah yang menarik. Namun, tak jarang tema yang biasa juga bisa digarap menjadi sebuah naskah yang menarik.

- Perwatakan, bisa juga dikatakan sebagai pembentukan tokoh. Dalam drama modern dinyatakan perlu ada tokoh yang memiliki ide prinsipil, serta perlu juga tokoh yang menentang ide tersebut. Bisa dikatakan, antagonis dan protagonis, baik dan jahat, peperangan dan perdamaian, merupakan dua ide yang berseberangan tadi. Apalagi, drama akan diwarnai dengan konflik, hingga puncaknya, baru mulai mereda dan menuju resolusi. Pembentukan tokoh yang akan saling bergesekan sengat diperlukan dalam sebuah naskah.

Selain itu, unsur yang penting dalam suatu perwatakan tokoh ialah (1) unsur fisiologis (fisik) seperti tampan, pendek, putih, berambut panjang dan lain-lain. (2) unsur sosiologis (lingkungan) seperti kelas 3 SMA, hobi bermain sepak bola, atlet dan lain-lain. (3) unsur Psikologis (kejiwaan) seperti tenang, agak egois, pendiam, sopan, dan lain-lain. Agar karakter yang dibuat menjadi kuat dan tokoh tersebut tidak timpang, maka ketiga unsur itu sangat penting untuk diperhatikan.

- Plot yaitu alur atau rentetan peristiwa. Dalam plot klasik drama, hasil pemikiran dari Aristoteles, susunan plot drama terdiri dari Perkenalan (eksposisi) - Komplikasi (awal bentrokan/gesekan/konflik) - Klimaks (puncak) - konklusi (penyelesaian) - Katastrop/denoument (penutup).

Kemudian, oleh Gustav Freytag disederhanakan menjadi 3 bagian, yakni Exposisi - Klimaks - Katastrop/denoument. Dalam Katastrop, konflik sudah benar-benar berakhir. Katastrop berarti kesedihan, yang biasanya menjadi ending dari drama tragedi. Denoument berarti kegembiraan, yang biasanya menjadi ending dari drama komedi.

Baca pembahasan selanjutnya, di Unsur-unsur pementasan Drama (II) - Pelaku (aktor)

Follow twitter kami @pojokseni dan IG kami @pojok.seni untuk update materi teater terbaru. Bila ingin mengutip sebagaian atau keseluruhan isi situs ini harap menyertakan sumber : www.pojokseni.com

Ads