Tips Mengirim Cerpen ke Jawa Pos, Ruang Besar untuk Penulis Baru -->
close
Pojok Seni
09 May 2023, 5/09/2023 08:00:00 AM WIB
Terbaru 2023-05-09T01:00:00Z

Tips Mengirim Cerpen ke Jawa Pos, Ruang Besar untuk Penulis Baru

Advertisement
Mengirim Cerpen ke Jawa Pos
Tips Mengirim Cerpen ke Jawa Pos

Pojok Seni - Sejumlah pembicaraan dengan para cerpenis "koran" Indonesia, ternyata tiga nama media besar Indonesia yakni Kompas, Tempo, dan Jawa Pos masih menjadi pilihan paling utama. Jawa Pos menjadi salah satu koran kenamaan yang masih memberikan ruang besar bagi penulis baru di kolom cerpennya. 


Tapi bagaimana caranya agar cerpen yang dikirim ke Jawa Pos (koran) bisa diterima? Apa saja tips agar cerpen yang Anda tulis bisa diterima?


Tips Agar Cerpen Karya Penulis Pemula Bisa Dimuat di Jawa Pos


Pada tahun 2019 lalu, salah satu sekolah tingkat SMP di Bantul, Yogyakarta menggelar kegiatan diskusi literasi. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari salah satu acara sastra di Yogyakarta yang mempertemukan banyak sastrawan, hingga redaktur sastra.


Di acara tersebut, redaktur majalah Tempo dan koran Jawa Pos juga hadir. Dan tentunya, pertanyaan tentang bagaimana cara agar cerpen bisa diterbitkan di Jawa Pos menjadi pertanyaan yang diajukan terlebih dulu. Berikut jawaban dari pertanyaan tersebut yang dirangkum PojokSeni.


Mulai dari Koran Lokal


Jawa Pos memiliki jaringan ke banyak koran-koran lokal di seluruh Indonesia dengan nama Jawa Pos News Network (JPNN). Kebanyakan dari koran-koran yang berada di jaringan JPNN tersebut juga menyediakan kolom cerpen. 


Nah, mulailah mengirim dari koran lokal terlebih dulu. Hal ini memberi rangsangan Anda untuk terus meningkatkan mutu karya sebelum akhirnya dikirimkan ke Jawa Pos.


Jangan "Kirim ke Banyak"


Satu hal yang perlu dicatat, satu karya dikirimkan ke satu alamat email. Jangan coba-coba mengirim ke banyak alamat email. Percayalah, ketika redakturnya melihat "CC" di surel yang Anda kirim, dan ada banyak alamat email tertera di sana, maka bisa dipastikan karya Anda akan ditolak sebelum dibaca.


Ikuti Aturan


Di Jawa Pos ada berbagai rubrik, mulai dari puisi, esai budaya, resensi, dan cerpen. Karena itu, saat pengiriman tulisan, jangan lupa tuliskan jenis tulisan yang Anda kirimkan. Jangan lupa pula kalau Anda mesti mengikuti aturan naskah yang ditentukan. 


Untuk Jawa Pos, aturan naskah cerpen antara lain:


  1. Maksimal 1700 kata
  2. Huruf Times New Roman ukuran 12 pt
  3. Kertas A4
  4. Spasi 1,5
  5. Dikirimkan ke alamat email: sastra@jawapos.co.id


Saat tulisan Anda berada di luar aturan tersebut, misalnya lebih dari 1.700 kata, maka bisa dipastikan bahwa tulisan Anda akan lebih cepat ditolak.


Gunakan Bahasa yang Baik dan Imajinatif


Nah, Jawa Pos terbuka untuk berbagai jenis karya dan berbagai jenis eksplorasi. Tidak hanya itu, mereka juga terbuka untuk penulis-penulis baru. Gagasan Anda diolah dalam bahasa prosais, yang baik, kreatif, dan imajinatif. Gagasan dari tulisan, itu hal yang paling penting.


Gagasan tersebut yang kemudian disampaikan dalam bahasa yang baik dan imajinatif. Alur cerita yang digunakan untuk menyampaikan gagasan tersebut juga mesti tersusun dengan baik, kaya, dan kreatif.


Tidak Hanya Menghibur, Tapi Memberikan "Sesuatu" 


Cerpen yang dimuat di Jawa Pos tidak hanya bersifat hiburan, lucu, atau sedih-sedihan semata. Tapi ada tawaran gagasan yang baru, pencerahan yang baru, dan menawarkan ke-subliman. Hal ini yang diperlukan dari seorang penulis, baik esais maupun cerpenis, yakni gagasan yang memberi dampak pada sekitarnya.


Topik yang Dibicarakan Unik dan Menarik


Cerpen yang Anda kirimkan ke Jawa Pos memiliki topik yang unik dan menarik untuk dibicarakan. Hindari tema yang terlalu sering digunakan, apalagi tema-tema yang klise. Anda bisa mengambil posisi seorang pembaca setelah karya Anda selesai. Bayangkan atensi seorang pembaca setelah membaca karya tersebut.


Pertimbangkan Lokalitas


Saat ini, percaya atau tidak, hal-hal yang berbau lokalitas, budaya, dan adat lokal mendapatkan perhatian lebih. Tentunya, karena unik dan mencerminkan jiwa cinta tanah air. Selain itu, apa even tertentu yang terdekat, bisa menjadi pertimbangan dari tulisan Anda. Anda bisa membuat kisah pejuang tak dikenal, seperti kisah Alex dan Mendur yang mengabadikan foto hari proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ditulis di momentum kemerdekaan. Atau, kisah perjuangan seorang perempuan, pada momentum hari Kartini.


Itu tadi beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan ketika mengirimkan karya cerpen ke Jawa Pos. Karena Jawa Pos membuka peluang bagi penulis baru, tentunya hal ini bisa Anda pertimbangkan untuk publikasi karya-karya Anda. Apakah Anda adalah seorang cerpenis yang karyanya sudah dimuat, dan ingin berbagi tips bagi para pengirim pemula? Kirimkan tips-tips Anda untuk dibagikan pada teman-teman calon penulis lainnya pada Pojok Seni, yah.

Ads