Mengenal Longser, Teater Tradisional Rakyat Sunda -->
close
Pojok Seni
19 July 2021, 7/19/2021 07:00:00 AM WIB
Terbaru 2021-07-19T00:00:00Z
Budayateater

Mengenal Longser, Teater Tradisional Rakyat Sunda

Advertisement
Longser, teater tradisional jawa barat

Pojokseni.com - Beberapa abad lalu, dikenal beberapa kesenian tradisional dalam bentuk seni pertunjukan di tanah Sunda. Bentuknya merupakan pertunjukan teater yang lebih ditekankan pada tari bernama Dogger. Kemudian, muncul pula kesenian serupa yang tak begitu ditekankan pada tari bernama Lengger.


Lengger ini, menurut A. Kasim Ahmad dalam buku Mengenal Teater Tradisional Indonesia, kemudian berkembang dan menjadi lebih halus, serta meningkat mutunya. Perkembangan dari Lengger inilah yang kemudian disebut dengan nama Longser. 


Longser adalah teater tradisional rakyat yang bisa ditemukan di Jawa Barat hingga hari ini. Sebenarnya, masih ada beberapa lagi kesenian teater rakyat etnik Sunda ini, misalnya Banjet, dan Ubrug (khususnya di daerah Banten). Namun artikel kali ini akan khusus membahas tentang Longser.


Ada beberapa pendapat bahwa Longser merupakan singkatan dari melong dan seredet. Melong berarti melihat, dan seredet berarti tergugah. Hal itu dikarenakan visi dari longser adalah membuat siapapun yang melihatnya menjadi tergugah, alias tercerahkan. 


Ciri khas dari Longser, tentunya sama seperti teater tradisional yang bersifat kerakyatan lainnya, yakni bersifat hiburan sederhana, penuh tawa atau lucu, dan menggembirakan. Pertunjukan longser bisa dilakukan di mana saja, mulai dari halaman rumah, sampai lapangan terbuka. Juga tidak diperlukan dekorasi panggung, hingga perlengkapan pentas pun sederhana.


Kisah yang diceritakan juga merupakan kehidupan rakyat sehari-hari. Pesan yang disampaikan merupakan pesan moral, atau kebaikan-kebaikan yang harus dilakukan manusia pada umumnya.


Terkadang longser juga dimulai dengan pertunjukan tari atau silat yang diiringi lagu atau musik. Khusus untuk musik, alat musik yang digunakan merupakan unsur-unsur gamelan yang pokok. Biasanya yang paling sering digunakan adalah gong, bedug, ketuk, gendang, rebab, sampai terompet. 


Beberapa lagu yang biasa digunakan sebagai pembuka longser menjadi lagu-lagu Sunda yang populer bahkan hingga saat ini. Misalnya lagu berjudul Tatalu, Gonjing, Buah Kawung, Sapu Nyere, dan sebagainya.


Sedangkan untuk busana, khusus untuk ronggeng akan menggunakan kebaya dengan kain samping batik. Para lelaki akan menggunakan baju kampret, ikat kepala, dan celana sontong. Pakaian yang digunakan terkesan sederhana, namun warnanya biasanya mencolok.


Baca juga 10 bentuk teater tradisional di Indonesia.

Ads