Manfaat Membudayakan Diskusi Setelah Pertunjukan Teater -->
close
Pojok Seni
30 April 2021, 4/30/2021 01:34:00 AM WIB
Terbaru 2021-04-29T18:34:01Z
ArtikelUlasan

Manfaat Membudayakan Diskusi Setelah Pertunjukan Teater

Advertisement


pojokseni.com - Seorang penonton keluar dari gedung teater setelah menyaksikan pertunjukan, wajahnya tampak berkerut. Katanya, ia tidak mengerti apa yang barusan dipertontonkan. Dalam hal ini, biasanya yang akan disalahkan adalah penontonnya.


Penonton dianggap tidak mengerti simbol, pesan, makna, dan sebagainya yang ingin disampaikan oleh pertunjukan tersebut. Bahkan, meski pertunjukan tersebut "gagal" sekalipun, tetap saja penonton yang kerap dilabeli dengan kegagalan.


Bila menonton pertunjukan adalah "babak pertama" pertemuan antara penonton dengan pertunjukan (atau seniman), maka proses pengikatan diri antara penonton dengan objek estetis adalah "babak kedua". Apakah cukup sampai di situ? Tidak, akan lebih baik bila ada "babak ketiga" yakni proses diskusi.


Maka diskusi setelah pertunjukan menjadi babak ketiga interaksi antara penonton dengan senimannya. Diskusi tersebut ditujukan agar penonton berpartisipasi dan mampu mengungkap bagaimana cerita tersebut ke kehidupan nyata mereka. Ada banyak pengalaman estetis penonton yang mungkin tak disadari oleh senimannya. Juga perspektif lain terhadap karya seniman yang bisa menambah kekayaan senimannya juga. 


Seniman membutuhkan usaha, dan usaha membutuhkan energi. Saat di atas panggung, energi dari penonton juga akan terserap memberikan kekuatan bagi seorang penampil. Namun, setelah pertunjukan, tentunya seniman masih membutuhkan energi lain berupa dukungan untuk menyukseskan proses berikutnya. Maka pada saat itu, berikan kesempatan untuk penonton dapat mengungkapkan pendapatnya, dan buat juga mereka yakin bahwa seniman mendengarkannya.


Seniman Jangan Merasa Paling Pintar di Gedung


Seniman kerap merasa dirinya adalah yang paling pintar di dalam gedung pertunjukan. Biasanya, akan ada perasaan superior bagi seorang seniman yang hadir pasca pertunjukan. Seorang seniman kadang yakin bahwa thesis yang dibawanya dalam pertunjukan merupakan sebuah kebenaran yang sesungguhnya. Faktanya, penonton datang dari berbagai lapisan dan juga pernah mendapatkan proses pembelajaran di tempat berbeda (bukan dari pertunjukan). Oleh karena itu, sebuah pertunjukan menjadi proses dialektika antara seniman dengan penonton, yang seharusnya tidak berjalan satu arah. Bisa jadi, penonton juga membawa antithesis dari thesis yang dibawa seniman.


Proses dialektika akan menghasilkan sintesis. Ada pandangan lain yang memengaruhi tangkapan dan respon penonton terhadap suatu karya, bisa jadi lingkungannya, ilmu pengetahuan, dan psikisnya. Mungkin iya, untuk urusan artistik, estetika, dan seni, seniman yang dimaksud "lebih cerdas" dari penonton, apalagi yang bukan seniman. Namun, thesis yang dibawa dalam pertunjukan sudah melebar dari seni dan estetika. Seniman mengusung sebuah respon yang didapatnya dari lingkungan sosialnya sendiri. Pandangan seniman terhadap hidup, tentunya berbeda dengan penonton. 


Kita anggap ada 500 penonton yang memiliki pandangan pribadi berbeda-beda terhadap satu kenyataan, atau pengalaman yang sama. Misalnya, terhadap keadaan pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dengan banyaknya perspektif baru,seniman juga belajar dan memperkaya wawasannya. Tentunya, hal tersebut bisa sangat berguna bagi pementasan berikutnya.


Terpenting adalah, seniman juga perlu mendapatkan pandangan terhadap kelemahan pertunjukannya. Bagi penonton, mungkin ada satu atau lebih detail yang harus diperbaiki dari pertunjukan yang dimaksud. Tentunya, hal itu juga harus diterima dengan lapang dada oleh senimannya dan bisa dipertimbangkan untuk memperbaiki pertunjukannya ke depan, sehingga lebih sempurna.


Jadi, sangat penting membudayakan adanya diskusi setelah pertunjukan. Apalagi, diskusi tersebut juga mampu menjadikan Anda semakin kaya wawasan dan mampu memperbaiki pertunjukan Anda berikutnya. Satu hal lagi, dengan adanya diskusi pasca pertunjukan, maka pertunjukan Anda tidak akan menghilang seperti asap setelah latihan berbulan-bulan dan pentas dua atau tiga jam.

Ads