Tinta Pertama Kali Digunakan di Nusantara, Ini Buktinya -->
close
Pojok Seni
12 May 2019, 5/12/2019 02:52:00 AM WIB
Terbaru 2019-05-11T19:52:24Z
ArtikelSejarahSeni

Tinta Pertama Kali Digunakan di Nusantara, Ini Buktinya

Advertisement
Tinta Pertama Kali Digunakan di Nusantara, Ini Buktinya


pojokseni.com - Sebelum tahun 2014 silam, para ahli arkeologi berpendapat bahwa lukisan tertua di dunia yang menggunakan tinta berbahan darah binatang dan tumbuhan ditemukan di El Castilo, Spanyol. Lukisan stensil tangan tersebut diprediksi berusia sekitar 37.300 tahun, yang berarti penggunaan tinta pertama kali dalam sejarah hidup manusia dinyatakan berada di Spanyol.

Namun, setelah tahun 2014, faktanya berubah. Lukisan yang lebih tua ditemukan di Goa Leang Timpuseng, Karst Maros, Sulawesi. Lewat penelitian yang panjang, dimulai tahun 2011, tim yang terdiri dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Peninggalan Cagar Budaya Makassar, University of Wolongong dan Universitas Griffth menemukan fakta bahwa stensil tangan yang ada di dalam goa tersebut berusia sekitar 39.900 tahun, sekitar 2000 tahun lebih tua dari lukisan tangan yang ditemukan di El Castilo.

Analisa yang digunakan oleh tim arkeolog gabungan tersebut menggunakan metode penanggalan uranium-thorium. Cara ini dilakukan dengan mengukur perbandingan isotop uranium dan thorium dari sampel deposit kalsit yang diambil di permukaan goa. Analisa lapisannya menyatakan bahwa usia lukisan tersebut jauh lebih tua ketimbang kesimpulan sebelumnya.

Apa saja lukisan yang ada di goa Maros tersebut? Untuk lukisan tertua adalah stensil tangan di Leang Timpuseng. Sedangkan lukisan lainnya adalah lukisan hewan, yakni lukisan babi rusa betina yang usianya hampir 35.400 tahun. Fakta ini menyatakan bahwa seni cadas atau seni melukis di batu yang ada di Indonesia lebih tua daripada di Eropa.

Penggunaan Tinta


Karya seni gua ini menunjukkan bahwa awal intelektual dan jiwa seni di Nusantara sudah muncul sejak 39 ribu tahun silam. Karena, seni dan pikiran logis inilah yang menjadikan manusia bisa mengembangkan teknologi, menemukan api dan sebagainya. Apabila usia karya seni ini benar berusia 39 ribu tahun, maka hal ini menunjukkan betapa tingginya kemampuan seni manusia di Nusantara era itu.

Namun untuk melukis tentu dibutuhkan cat, tinta dan sebagainya. Sekarang, apa tinta yang digunakan oleh manusia purba di Sulawesi?

Artikel Berkaitan: Tak Patah Arah, Manusia Purba Menggunakan Berbagai Teknik Untuk Melukis

Pertama, mereka menggunakan batuan alam yang ada di sekitar atau ada di dalam gua. Batu-batu tersebut dipilih sesuai warna, mulai dari cokelat, jingga, hitam, merah dan sebagainya. Tinta lain yang digunakan adalah darah binatang dan sebagainya.

Sedangkan untuk kuas, yang digunakan adalah jari, bulu hewan dan daun yang telah dilumuri cat atau tinta. Sedangkan yang menjadi "kanvas" adalah dinding goa tersebut.

Jadi, kalau jiwa seni manusia purba di Nusantara sudah sedemikian tinggi, wajar kalau seni dan budaya menjadi salah satu kekayaan tak benda milik Indonesia, bukan? Tentu tugas kita bersama untuk menjaga, melestarikan, mengembangkan dan mempelajarinya. (ai/pojokseni)

Ads