Kisah Lukisan Flaming June: Mahakarya yang Sempat Lenyap 30 Tahun -->
close
Pojok Seni
14 May 2019, 5/14/2019 06:11:00 AM WIB
Terbaru 2019-05-13T23:11:30Z
ArtikelSeni

Kisah Lukisan Flaming June: Mahakarya yang Sempat Lenyap 30 Tahun

Advertisement
Lukisan Flaming June karya Frederic Leighton
pojokseni.com - Tak bisa dipungkiri bahwa sebuah lukisan berjudul Flaming June, karya pelukis bergaya Victoria, Frederic Leighton. Meski tidak banyak yang mengenal nama Leighton, apalagi yang bukan dari Eropa, tapi banyak yang mengetahui atau pernah melihat dan mengagumi lukisan Flaming June ini.

Lukisan ini menggambarkan seorang wanita dengan pakaian transparan, yang sedang tertidur. Pemilihan warna, imaji dan kepekatannya menjadikan lukisan ini begitu menarik. Sampai-sampai, lukisan ini direproduksi menjadi poster, lukisan kecil, puzzle, magnet kulkas dan sebagainya.

Juga banyak yang menginterpretasikan lukisan ini, berbagai persepektif. Seorang aktris terkenal, Jessica Chastain, memilih pose di lukisan tersebut sebagai pose untuk berfoto di majalah Vogue. Sedemikian terkenalnya lukisan ini, sehingga sudah menjadi mahakarya, ikon budaya pop dunia dan keindahan sempurna dari lukisan bergaya Victoria.

Sebuah mahakarya yang mungkin harganya sangat tinggi. Namun, ada cerita menarik di balik lukisan ini. Bahwa lukisan ini menghilang selama hampir 3 dekade, (1935 hilang, ditemukan lagi tahun 1962). Sempat dimiliki oleh seorang pekerja bangunan, pemilik toko bekas, sampai ke tangan pengusaha kaya asal Puerto Rico.

Perjalanan Malang Sang Mahakarya

Frederic Leighton

Cerita awalnya, ada seorang warga Irlandia yang berprofesi sebagai pekerja bangunan menemukan sebuah lukisan, ketika bekerja merenovasi rumah. Lukisan tersebut ditemukannya di dekat perapian. Ia menjualnya pada seorang pemilik toko barang bekas. Saat itu, lukisan ini dijual 60 poundsterling, atau apabila dirupiahkan hanya sekitar Rp 1 jutaan saja. Tentunya, kedua orang itu (baik pekerja bangunan maupun pemilik toko barang bekas) sama-sama tidak tahu bahwa lukisan ini adalah karya seorang seniman berbakat dan salah satu orang penting gaya Victoria, Leighton.

Kisah berlanjut ketika sang pemilik toko barang bekas mencoba menjual lukisan satu ini. Pada saat itu, sekitar awal 1960-an, tidak banyak yang tertarik dengan lukisan bergaya Victoria. Sampai-sampai, ada seseorang yang datang bukan untuk menawar lukisannya, tapi ingin membeli bingkainya. Waw, bingkainya bahkan dianggap lebih berharga dari lukisannya?

Sampai akhirnya, pembeli yang mengambil lukisan tersebut dari tangan sang pemilik toko barang bekas adalah Jeremy Maas. Ia adalah pecinta karya lukisan Victoria. Namun, kesulitan kembali datang. Lukisannya ditolak sejumlah galeri. Ia sudah mendatangi seluruh galeri di Inggris untuk memajang lukisan tersebut, sayangnnya ia hanya mendapat penolakan.

Berkah datang dari tangan seorang pengusaha kaya raya asal Puerto Rico, Luis A Ferre. Hartawan satu ini telah mendirikan sebuah muserum di wilayah Karibia tersebut. Luis membeli lukisan tersebut dari tangan Jeremy Maas lantaran berpendapat lukisan tersebut sensual dengan warna yang pekat dan menantang, sangat cocok dengan Karibia. Tidak lama kemudian, setelah lukisan tersebut dipajang di Museo de Arte de Ponce, selatan Puerto Rico, ceritanya mulai berubah.

Flaming June menarik minat banyak orang. Banyak yang terpukau akan lukisan sensual satu ini, hingga akhirnya digemari banyak publik. Ada banyak pihak yang memproduksi ulang dengan berbagai bentuk, dan biaya hak cipta dari produksi ulang ini jauh berlipat-lipat dari harga beli sang milioner Puerto Rico dari tangan Maas. Perlu dicatat, bahwa Luis A Ferre "hanya" membayar 2000 poundsterling atau Rp34 juta untuk lukisan tersebut.

Sebuah masterpiece yang indah, sensual, erotik, hangat, memukau dan legendaris, Flaming June, pernah hilang selama 30 tahun. Sampai di tangan seorang pekerja bangunan, lalu berlanjut ke pemilik toko buku bekas, kemudian jatuh ke tangan pecinta lukisan Victoria. Dari situ, berlanjut ke tangan pengusaha kaya asal Puerto Rico dan menghiasi museum setempat. Dan sekarang, lukisan ini memukau dunia dari museum di Karibia. (ai/pojokseni.com)

Ads