Masegit : Membaca Isu Sosial, Politik di Madura -->
close
Pojok Seni
12 April 2016, 4/12/2016 11:56:00 PM WIB
Terbaru 2016-04-12T16:56:44Z
BeritaSeniteater

Masegit : Membaca Isu Sosial, Politik di Madura

Advertisement

pojokseni.com - Roka Teater sedang menggarap project teater berjudul “Masegit” yang rencananya akan dipentaskan di Surabaya (Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur) dan Pamekasan (Teater Fataria, STAIN Pamekasan) pada tanggal 28 dan 31 Agustus 2016. 

Masegit adalah penerima Hibah Seni Yayasan Kelola 2016 untuk karya inovatif. Acara ini dirancang dalam membaca dan meneropong isu-isu sosial, politik, dan kebudayaan yang telah dan tengah berlangsung di Madura, khususnya isu-isu yang bersesilangan dengan wacana keagamaan dan terekam dalam sejumlah arsip atau dokumentasi baik itu buku, foto maupun video, audio, dan lain-lain.

Selain pertunjukan teater, grup ini rencananya akan menggelar diskusi kecil. Sejumlah seniman lintas disiplin ilmu yang akan ikut dalam karya ini antara lain Abdul Ghafur, Harik Giyarian, Imam Syaifurrahman, Ilyas Bandel, M. Ofas, Melia Soliha, Neneng Maryam, Suvi Wahyudianto, dan disutradarai oleh Shohifur Ridho Ilahi. 

Selain itu, Rokateater bekerja sama dengan Halaman Indonesia Cultural Forum dan Teater Eska akan menggelar diskusi terbuka untuk umum dan bertempat di sanggar Teater Eska Yogyakarta, pukul 19.30 WIB. 

Berikut jadwal dan tema acara dari Diskusi terbuka tersebut :

Senin, 11 April 2016

Irwan Krisdianto (D’Academy): Dangdut, Identitas, dan Kontestasi Politik di Madura

Pemantik: Ahmad Naufel 
(Penulis dan Pustakawan di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Yogyakarta. Ia sedang meneliti dan mendalami isu-isu kontemporer di Madura, khusunya tentang bagaimana Irwan menjadi simbol baru budaya pop di Madura)

Selasa, 12 April 2016

Syiah di Sampang: Dari Akidah Hingga Konflik Kepentingan

Pemantik: Aziz Faiz 
(Peneliti di Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs), Yogyakarta. Minat penelitiannya meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan sosial keagamaan di Indonesia dan Negara-negara Asia Tenggara lainnya. Salah satu hasil penelitiannya telah terbit dengan judul Bara di Pulau Garam: Mengurai Konflik Syiah-Sunni di Sampang Madura (ditulis bersama Mohammad Affan dan Sri Wahyuni, 2014)

Kamis, 14 April 2016

Islam, Mitos, dan Keindahan Madura

Pemantik: Muhammad Ali Fakih
(Penyair, mengasuh Lesehan Sastra Kutub, Yogyakarta. Selain sastra, mintanya juga pada sejumlah terori fisika dan salah satu karyanya tentang ilmu falak berjudul Modifikasi Arah Kiblat Dalam Geometri Bola dengan Koreksi Elipsoid)

Jumat, 15 April 2016

Kosmologi Upacara Laut Madura

Pemantik: Badrul Munir Chaiir
(Menulis puisi dan prosa. Menyelesaikan pendidikannya di Pascasarjana Filsafat UGM pada 2015. Bukunya yang sudah terbit berjudul Kalompang (Grasindo, 2014). (net/pojokseni)

Ads