GPCB Klaim BelokKiri.Fest "Komunis Gaya Baru" -->
close
Pojok Seni
29 February 2016, 2/29/2016 12:50:00 AM WIB
Terbaru 2016-02-28T17:50:05Z
ArtikelBerita

GPCB Klaim BelokKiri.Fest "Komunis Gaya Baru"

Advertisement
Belokkiri.fest

pojokseni.com - BelokKiri.Fest yang sedianya digelar pada tanggal 27 Februari 2016 lalu tidak mendapat izin, sehingga batal dilaksanakan. Hal itu diakui oleh Sekjend Komite BelokKiri.Fest, Indraswari Agnes yang mengaku sudah mendapat izin sebelumnya.

Awalnya, terang Agnes, pihaknya dipersulit ketika membuat izin kepolisian tersebut. Biasanya, pihak Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) yang akan mengurus izin keramaian acara di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tapi untuk kali ini, mereka harus mengurus sendiri.

"Tapi, kami sudah mendapat izin dari PKJ, sehingga memasang baliho acara," kata Agnes.

Tidak sampai 1 x 24 jam setelah baliho dipasang, pihaknya mendapat kabar bahwa baliho tersebut harus segera diturunkan. Ternyata, menurut Polda Metro Jaya, beberapa kelompok meminta agar acara tersebut dibatalkan. 

Agnes menambahkan, acara yang digelar tersebut adalah kegiatan biasa yang berisi pemutaran film, diskusi dan lain-lain terkait gerakan kiri. Ia menambahkan, acara mahasiswa yang kerap digelar di TIM juga kadang tidak memiliki izin, hanya laporan pada PKJ saja.

Belakangan, diketahui salah satu kelompok yang paling getol menyuarakan penolakan terhadap BelokKiri.Fest adalah Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB). Lewat jumpa persnya sehari sebelum pembatalan acara BelokKiri.Fest, GPCB mengklaim acara tersebut adalah bentuk komunisme dengan gaya baru.

"Kami menyerukan pada semua elemen masyarakat untuk menolak acara tersebut," kata Ujang Rizwansyah, Koordinator Presidium GPCB.

BelokKiri.Fest seharusnya sudah mulai digelar, hingga 5 Maret 2016 mendatang. Acara ini juga akan menghadirkan Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI dan Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya RI. Acara ini juga disebut oleh panitia sebagai kerja kreatif kebudayaan dan intelektual yang digarap secara kolektif oleh kalangan muda negeri ini.

Informasi terhimpun pojokseni.com, acara ini masih tetap digelar. Namun, lokasi acara pindah di LBH Jakarta. Meskipun demikian, gelombang penolakan terhadap acara ini masih terus datang.(@pojokseni)

Ads