Sejarah Musik Dangdut Indonesia -->
close
Ikhsan Irianto
15 August 2015, 8/15/2015 07:16:00 PM WIB
Terbaru 2016-05-25T09:13:52Z
BeritaMusik

Sejarah Musik Dangdut Indonesia

Advertisement

"Dangdut Suara Gendang, Rasa Ingin Berdendang, Pinggul bergoyang-goyang, Rasa Ingin Berdendang"

pojokseni.com - Membaca lirik diatas, 80 persen pembacanya pasti akan melagukannya. Kalimat diatas adalah potongan lirik dari lagu 'Terajana' karya the king of Dangdut, Rhoma Irama. Begitu 'mendunianya' lagu itu, sampai seluruh penjuru negeri tidak ada yang tidak tahu dengan lagu tersebut. Dangdut sendiri dianggap sebagai musik asli Indonesia oleh sang Raja Dangdut dan digemari mayoritas masyarakat Indonesia. Ciri khasnya adalah : cengkok suara, bunyi gendang dan seruling, serta musik yang memancing pinggul bergoyang.


Sekarang, dari mana lahirnya musik dangdut. Dari sumber pojokseni.com, disebutkan bahwa kata 'dangdut' sendiri pertama kali digunakan oleh Putu Wijaya dalam tulisannya di Majalah Tempo edisi 27 Mei 1972. Dalam tulisan tersebut, seniman Indonesia ini menyebutkan lagu 'Boneka India' yang dinyanyikan oleh Elya Khadam sebagai gabungan dari irama melayu deli (Orkes melayu) dengan musik padang pasir dan musik india yang disebutnya 'Dang-Ding-Dut'. Nama Dangdut digunakan untuk menyingkat kata 'Dang-Ding-Dut" tersebut, yang ternyata berasal dari irama gendang.


Irama Melayu Deli muncul sekitar tahun 1940-an yang menelurkan Orkes melayu di tanah air. Musik padang pasir, atau sering disebut Gambus dibawa oleh orang Arab yang datang ke Indonesia. Musik tersebut mulai di 'dendangkan' di Indonesia sekitar tahun 1870. Kemudian, masuk lagi irama musik India yang khas dengan tabla atau gendangnya. Terakhir, irama musik amerika latin semacam salsa masuk ke Indonesia sekitar tahun 1950-an. Aliran-aliran inilah yang kemudian 'menciptakan' satu aliran baru yang diberi nama Dangdut tersebut. 


Tahun 1970-an adalah salah satu ma
sa dimana musik dangdut begitu meledak. Kemudian, bermunculan nama-nama penyanyi dangdut legendaris, semacam A Rafiq, Mansyur S, Muchsin Alatas, dan pastinya Rhoma Irama dengan Soneta-nya. Begitu termasyurnya lagu dangdut pada tahun itu, sampai band rock semacam GodBless atau rock and roll (ala The Beatles) semacam Koes Plus juga membuat lagu dangdut. Lagu 'Zakia' misalnya dinyanyikan oleh Ahmad Albar (vokalis Godbless), dan Koes plus menciptakan lagu "Mari Berjoget".

Sayangnya, dewasa ini dangdut mulai dibawakan dengan kelewatan batas. Biduan dangdut biasa bernyanyi sambil berjoget dengan erotis dan seksi. Mulai dari era Inul Daratista, berlanjut ke Uut Permatasari, Dewi Persik sampai Anisa Bahar yang aksi panggungnya sempat ditentang sang Raja Dangdut, Rhoma Irama karena dapat mengakibatkan dekadensi moral.


Revolusi dangdut terus berkembang dengan masuknya aliran lain seperti rock, jazz, swing hingga blues kedalam musik dangdut. (@pojokseni)


Follow twitter kami @pojokseni atau like FB kami pojokseni.com untuk update informasi seni terbaru.


Bila ingin mengutip sebagian atau keseluruhan isi situs ini, harap menyertakan sumber : www.pojokseni.com 

Ads