Charlie Hebdo : Pergesekan Antara Kebebasan Berbicara dengan Kebebasan Beragama -->
close
19 January 2015, 1/19/2015 03:01:00 AM WIB
Terbaru 2015-01-18T20:01:47Z
Berita

Charlie Hebdo : Pergesekan Antara Kebebasan Berbicara dengan Kebebasan Beragama

Advertisement
Majalah Prancis "Charlie Hebdo" yang menghina Nabi Muhammad lewat kartun
Tim @teaterpetass

Beberapa waktu terakhir, kita dikejutkan dengan kabar penyerangan sebuah kantor redaksi sebuah majalah asal negara Prancis, Charlie Hebdo. Editor, redaktur dan seorang kartunis dikabarkan meninggal lewt serangan tersebut. Kenapa majalah Charlie Hebdo bisa diserang?

Jutaan manusia diseluruh dunia turun kejalan untuk menunjukkan solidaritas terhadap jurnalis yang meninggal di kantor Charlie Hebdo. Tapi, dibelahan dunia lain, jutaan manusia juga turun kejalan menentang majalah tersebut dan mendukung aksi penyerangan tersebut. Penyebab utamanya adalah : Majalah Charlie Hebdo menampilkan cover yang "mencari gara-gara" dengan umat Islam. (lihat gambar diatas)

Bila bicara Hak Asasi Manusia (HAM) untuk hak secara pribadi ada empat jenis. Keempatnya dilindungi oleh undang-undang. Antara lain, kebebasan untuk bergerak/berpindah, kebebasan untuk berbicara/berpendapat, kebebasan untuk berorganisasi dan terakhir adalah kebebasan beragama. Adakah hak yang tidak dinyatakan sebagai "hak", ada! yakni apabila hak tersebut berlawanan dengan hak lainnya.

Kita beri contoh yang simpel :
1. Joni punya hak untuk mendengarkan musik, karena Mp3 Audio dibelinya sendiri, sound system dibelinya sendiri dan kaset lagu/file lagu juga dibelinya sendiri.
2. Jono punya hak untuk tidur beristirahat, setelah seharian bekerja. Ia juga punya anak bayi yang perlu tidur siang.

Kemudian, bisa dibayangkan bila Joni dan Jono yang tinggal bersebelahan itu sama-sama mempergunakan "hak"nya, siapa yang harus mengalah? Ini yang kita sebut, hak yang berlawanan dengan hak lainnya, sehingga salah satu orang yang ber"hak" harus mengalah dan tidak melakukan hal yang sebenarnya hak-nya.

Maaf, bahasanya terlalu berbelit-belit. Tapi itu hak kami. (Hehehe)
Salah satu cover lain Charlie Hebdo
Sekarang, kita kembalikan ke masalah Majalah Charlie Hebdo. Menurut kami, mereka punya hak untuk berkarya, berpendapat, berbicara dan lain sebagainya. Karena, hal tersebut memang dilindungi oleh undang-undang. Juga, kebebasan/hak tersebut tertera dalam HAM.

Tapi, umat Islam juga memiliki hak untuk beragama. Tentu saja, sebagai penjabarannya, mereka berhak untuk tidak diganggu dalam urusan agamanya! Nah, terjadi gesekan "antar-hak" dimana hak berbicara digunakan oleh Majalah Charli Hebdo untuk mengolok-ngolok umat beragama. Tidak main-main, Nabi Besar umat Islam yang dihina!

Berarti, salah satu hak harus mengalah. Dalam kasus ini, tidak mungkin hak beragama jutaan ummat Islam di seluruh Dunia yang dikorbankan. Kenapa tidak puluhan redaksi Majalah Charlie Hebdo (yang masih hidup tentunya) yang berhenti membuat ulah serupa.

Tapi, apakah dengan demikian, situs seni www.teaterpetass.com mendukung aksi kekerasan para pelaku?
Tentu saja tidak. Kami suka damai dan benci dengan kekerasan, meskipun membawa embel-embel agama. Kenapa? kembali lagi, setiap manusia punya Hak untuk hidup. Masa, hak untuk hidup harus mengalah dengan hak untuk marah?

Mungkin ada salah kata, lebih dan kurang kami mohon maaf.

Redaksi teaterpetass.com

Ads