Menjadi Aktor Yang Baik (Bag. 1) -->
close
Adhyra Irianto
06 February 2014, 2/06/2014 12:21:00 AM WIB
Terbaru 2014-02-05T17:21:27Z
Materi Teaterteater

Menjadi Aktor Yang Baik (Bag. 1)

Advertisement

Menjadi Aktor Yang Baik (Bag. 1)

Oleh : @teaterpetass

Ada 4 hal yang perlu dipenuhi dengan baik untuk menjadi seorang aktor yang baik. Empat hal tersebut antara lain:
1. Perwatakan
2. Dialog (pengucapan)
3. Laku (Gerak)
4. Penguasaan Pentas

Dalam bahasan 'menjadi aktor yang baik' bagian pertama, akan dibahas secara detail bagian Perwatakan dan Dialog.

a. Perwatakan.

Definisi simple dari perwatakan adalah karakter atau sifat. Perwatakan dapat pula dikatakan sebagai pelukisan karakter/sifat/watak dari peran. Sebelum memulai latihan, para pemeran sebaiknya melakukan analisa sifat peran. Karena, biasanya dalam satu naskah, sifat para pemeran akan berbeda. Meskipun ada peran tiga orang pejabat, tentu sifat pejabat dalam drama itu pasti berbeda-beda.
Pada umumnya, ada tiga sifat khas yang dimiliki watak, yakni :
- Segi fisiologis (menyangkut ciri jasmani/badaniah)
- Segi Sosiologis (berkaitan dengan kedudukan, posisi dalam lingkungan)
- Segi Psikologis (berkaitan dengan latar belakang kejiwaan, seperti : kecerdasan dan moral)

Dari tiga sifat itu, maka langkah-langkah untuk menghayati perwatakan peran dapat dimulai dari pendekatan ketiga aspek tersebut.
Richard Boleslausky menganjurkan pada para calon aktornya untuk mempelajari peran kemudian jadikan diri sendiri.

Bila ketiga aspek penting dalam perwatakan sudah dipenuhi, dibarengi dengan penghayatan yang baik, maka peran seorang aktor diatas pentas akan lebih mengesankan.

b. Dialog (pengucapan)

Hakekat dasar drama adalah menampilkan persoalan manusia diatas panggung dengan dialog dan laku (gerak). Oleh sebab itu, dialog berfungsi sangat penting untuk menyampaikan pesan dari drama, disamping gerak. Oleh sebab itu, pengucapan dan pelafalan dialog sangat penting untuk membantu penyampaian pesan ini.
Drama juga harus melibatkan penonton, untuk ikut larut dalam jalan ceritanya. Oleh karena itu, pengucapan dialog atau percakapan memiliki tujuan ganda, penonton dan lawan main. Tujuan kepada penonton untuk menyampaikan pesan, sedangkan pada lawan main bertujuan untuk melakukan percakapan (berdasarkan naskah).
Dua faktor yang mempengaruhi kejelasan dialog adalah alat bicara dan intonasi. Alat bicara, berada didalam mulut, antara lain : lidah, langit-langit, gigi, bibir, dan lain-lain. Tentu saja, organ-organ ini bila tidak dalam kondisi sempurna, akan menganggu kejelasan dialog yang dilafalkan. Intonasi berkaitan dengan nada pengucapan. Tentu, diperlukan power dan nada yang tinggi untuk adegan marah, terkejut dan sebagainya. Bila nada diucapkan datar-datar saja, (tanpa nada) tentu dialog ini akan terasa sangat membosankan.

Sebelumnya, pembahasan tentang vokal sudah dibahas secara mendetail di www.teaterpetass.com . Untuk membacanya kembali, silahkan klik disini. >> VOKAL YANG BAIK

Dalam pembahasan selanjutnya, akan dibahas tentang Laku dan Gerak dalam artikel Menjadi Aktor Yang Baik (Bag. 2).
Bila ingin mengutip sebagian atau keseluruhan artikel ini, harap menyertakan sumber (www.teaterpetass.com)

Sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya.


Ads