Karya Sastra yang Lahir Di Balik Jeruji Besi -->
close
Satria Marcelino
15 February 2018, 2/15/2018 04:13:00 PM WIB
Terbaru 2018-02-16T01:03:31Z
ArtikelSastraSejarah

Karya Sastra yang Lahir Di Balik Jeruji Besi

Advertisement
Marthin Luther King (Historynet)

pojokseni - Penjara, 7 huruf yang tersusun dan membuat siapapun membayangkan hal-hal suram ketika mendengarnya. Tak ada orang yang mau mendekam di penjara dengan ikhlas dan meninggalkan keluarga mereka demi sebuah bilik yang dipagar oleh jeruji besi dan dijaga oleh sipir yang tentu tidak ramah.

Kehidupan di penjara seringkali diidentikkan dengan nuansa gelap, suram, dan kejam. Tapi itu semua tak berlaku bagi para manusia yang memiliki jiwa yang kuat. Bukannya membuat stres dan mati ide, kondisi yang demikian justru membuat tokoh-tokoh di bawah ini tertarik untuk merekam perjalanan mereka semasa hidup dengan menulis. Berikut tokoh-tokoh tersebut :

1. "Surat dari Penjara Birmingham" karya Martin Luther King 

Letter From Birmingham City Jail (King Center)
Masih ingat pidato Martin Luther King berjudul “I Have A Dream” ? Akibat memandu demonstrasi publik tanpa izin pada April 1963, Martin Luther King dijebloskan ke penjara Birmingham, Alabama. Selama 9 hari masa tahanan, ia menulis diantara sela-sela kosong kolom koran dan tissue toilet penjara. Ia menulis tentang bagaimana para pendeta di Birmingham melaporkan perkelahiannya melawan pihak segregasi dan menuduhnya sebagai "penghasut dari luar".

Dalam esai 7000 kata yang ia buat, terdapat petikan dari St. Thomas Aquinas, Thomas Jefferson, dan beberapa tokoh lainnya untuk mengoreksi tentang ketidakadilan hokum dan tanggung jawab sipil. Salah satu kutipan yang digunakan adalah: "Dimanapun itu, ketidakadilan adalah ancaman bagi semua keadilan.”

Semua yang King tulis dari dalam penjara diselundupkan keluar oleh teman-temannya, dimana tulisan itu diketik ulang dan diterbitkan beberapa hari sebelum ia dibebaskan. Tulisan King kemudian memicu semangat dan terjadinya Gerakan Hak Sipil di Amerika.

2. "Travel" karya Marco Polo

Travel (Amazon)
Siapa yang tak kenal sang penjelajah yang satu ini. Setelah selama 24 tahun mengeksplor Asia, Marco Polo ditangkap akibat aksinya memimpin pertarungan melawan orang Genoa. Selama mendekam di balik sel, pelancong berumur 44 tahun itu menghibur rekan satu selnya dengan menceritakan kisahnya selama berkelana di daratan Tiongkok dan masa-masanya mengabdi untuk kekaisaran Mongolia, Kubilai Khan. Melihat bakat menulis dari dirinya, ia bersama seorang teman bernama Rustichello of Pisa berkolaborasi menulis buku yang kemudian diberi judul "Description of the World" atau yang lebih dikenal dengan "Travel". Karya tulis tersebut memberikan pengetahuan untuk dunia tentang dunia di belahan timur.

3. "Mein Kampf" karya Adolf Hitler

Mein Kampf (Daily Mirror)
Nazi, itulah hal pertama yang terfikirkan oleh kita ketika pertama kali mendengar nama tokoh kontroversial ini. Adolf Hitler pernah mendekam dalam penjara akibat aksinya memimpin gerakan dadakan bernama "Munich Beer Hall Putsch" di tahun 1923, dimana anggotanya adalah rekan-rekan pestanya sendiri. Di dalam penjara, ia menulis buku yang diberi judul "Mein Kamp" yang berarti "Usahaku", sebuah tulisan yang berisi kemarahan dan rencana balas dendamnya terhadap Perancis dan Rusia. Dalam buku itu pulalah rencana Hitler untuk melakukan pemurnian ras bangsa Arya dengan Holokaus pertama kali dimuat.

Sungguh hebat perjuangan para tokoh di atas, meskipun berada di dalam penjara yang identik dengan suasana yang tidak kondusif, tetapi mereka dapat menghasilkan karya yang dapat mempengaruhi pemikiran orang. Seharusnya kita yang berada di tempat yang kondusif dan nyaman dapat mengantarkan kita berfikir untuk membuat karya yang dapat membawa maju pemikiran orang-orang.
Apakah kita sudah siap berkarya di suasana kondusif ? Atau harus masuk penjara dulu baru berkarya ? Semangat berkarya ! (smc/pojokseni.com)

Sumber : (History)

Ads