Masa Depan Menjanjikan Industri Sinematografi Bersama SAE -->
close
Pojok Seni
17 January 2018, 1/17/2018 06:54:00 AM WIB
Terbaru 2018-01-16T23:54:38Z
Artikel Sponsor

Masa Depan Menjanjikan Industri Sinematografi Bersama SAE

Advertisement
Belajar Sinematografi di SAE


Pojokseni.com - Industry cinematography adalah salah satu industry kreatif yang semakin populer dan berkembang di Indonesia hal ini tidak lepas dari  peran penting sinematografer serta dukungan pihak-pihak terkait yang menghasilkan suatu karya sinematografi yang bagus dan berkualitas sehingga semakin banyak penonton dan penikmat film di indonesia.

Dari dulu hingga sekarang industry sinematofri di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penonton bioskop yang sangat banyak bahkan dalam nenerapa waktu lalu film “Warkop DKI Reborn” sukses mendatangkan 3.202.000 pasang mata penonton ke bioskop bahkan mengalahkan beberapa film Hollywood saat itu, sungguh prestasi yang sangat membanggakan.

Namun sangat disayangkan, perkembangan industri ini tidak diiringi oleh proses regenerasi sinematografer muda di Indonesia. Film yang sukses hanya berkutat di beberapa nama sinematografer senior saja. Sehingga di khawatirkan dunia sinematografi di Indonesia akan berjalan di tempat, bahkan bisa saja akan semakin meredup bahkan menghilang dikemudian hari.

Hal inilah yang membuat pentingnya menghasilkan bibit –bibit sinemetografer di Indonesia. Dalam artikel ini, PojokSeni akan mengulas berbagai hal tentang sinematografi. Baik itu definisi maupun tahapan- tahapan pembuatan film sehingga dapat membantu mengenalkan dunia sinematografi kepada masyarakat awam yang berminat menggeluti dunia sinematografi.

Proses Pembuatan Sebuah Film


Produksi film adalah proses menjalankan pembuatan film dari cerita awal, naskah, syuting mengedit, mengarahkan dan penyaringan produk jadi dalam sebuah program televisi/film. Pembuatan film berlangsung di seluruh dunia dalam berbagai besar konteks ekonomi, sosial, dan politik serta menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinematik.

Biasanya, ini melibatkan sejumlah besar para kru, dan membutuhkan lebih dari beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk menyelesaikannya, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama jika ada masalah dalam produksi.

Pada industri perfilman, seorang Sinematografer atau DoP akan dibantu oleh sebuah tim yang dibentuk. Ini anggota tim dari seorang sinematografer.

  1. 1st Camera Assistant yang bertugas mendampingi dan membantu semua kebutuhan shooting mulai dari pengecekan alat-alat hingga mempersiapkan sebuah shot.
  2. Focus Puller yang bertugas membantu sinematografer dalam memutar focus ring pada lensa sehingga subjek yang diikuti kamera bisa terus dalam area fokus.
  3. Camera boy istilah ini sering digunakan pada industri film di Hollywood, adalah seorang asisten kamera yang bertugas membawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripods hingga memasang kamera pada tripods tersebut.
  4. Grip adalah bertugas untuk memastikan letak kamera seperti yang diinginkan DoP baik secara level atau tinggi rendahnya. Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera artinya Grip departemen yang memasang dolly track dsb.
  5. Gaffer adalah istilah untuk seorang yang bertanggung jawab atau kepala departemen pencahayaan. Bersama DoP, Gaffer akan berdiskusi tentang warna, jenis cahaya dan gaya tata cahaya DoP tersebut.
  6. Lightingman adalah orang-orang dalam departemen pencahayaan yang bekerja menata lampu sesuai dengan perintah Gaffer dan kemauan DoP.


Karena film adalah sebuah kerja tim (Team Work) maka sangatlah penting untuk seorang sinematografer atau DoP untuk mempunyai tim yang bisa bekerja sama secara tim dengannya. Artinya tidak bekerja secara individu.

Tahapan produksi dalam pembuatan suatu film terbagi dalam 5 tahap yaitu:


  • Development :   Naskah ditulis dan disusun menjadi sebuah cetak biru yang bisa diterapkan untuk sebuah film.
  • Pra Produksi : Persiapan untuk syuting, penyeleksian artis dan kru film yang disewa, lokasi yang dipilih, dan pembangunan set.
  • Produksi : Elemen terpenting, penyelesaian dalam proses perekaman film
  • Pasca Produksi : Pengeditan Film, produksi suara (dialog) bersamaan dengan  pengeditan (tapi terpisah), soundtrack/backsound/sound efek dibuat, dipilih dan direkam, dan ‘visual’ efek digital ditambahkan kemudian disatukan dengan gambar dan film sepenuhnya selesai (‘terkunci’).
  • Sales dan Ditribusi : Film dipilih kepada para calon pembeli (distributor), diambil oleh distributor, masuk ke bioskop dan atau rumah media lainnya.


Bagaimana? Tertarik untuk terjun ke dunia sinematografi? Anda bisa mempelajarinya di SAE, yang merupakan lembaga terkemuka di dunia dalam industri pendidikan media kreatif. Didirikan pada tahun 1976, kini telah tersebar menjadi 54 kampus di 28 negara. Di Indonesia, SAE menawarkan program sertifikat , diploma, dan sarjana dalam disiplin Animasi, Audio, Film dan Bisnis Musik. Gelar sarjana di SAE divalidasi oleh Middlesex University London. SAE telah  memberikan program yang luar biasa dengan fasilitas kelas dunia. 

"Kami memastikan siswa kami menerima pendidikan yang luar biasa, dengan kualifikasi yang diakui secara internasional, serta keterampilan industri yang relevan. Lulusan kami benar-benar memiliki keunggulan kompetitif," tulis SAE di laman resminya indonesia.sae.edu.

Ingin mendaftar di SAE? Simak aturan, persyaratan dan petunjuk lainnya di sini >> Belajar Sinematografi di SAE. (pojokseni)

Ads