Workshop Tata Artistik: Eksekusi Ruang -->
close
Pojok Seni
13 November 2017, 11/13/2017 06:17:00 PM WIB
Terbaru 2017-11-13T18:23:34Z
Artikelteater

Workshop Tata Artistik: Eksekusi Ruang

Advertisement
Workshop Tata Artistik Prodi Seni Teater Institut Seni Indonesia Padang Panjang

pojokseni.com - Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Institut Seni Indonesia Padang Panjang yang ke 52, program studi seni teater menyelenggerakan Workshop Tata Artistik yang bertajuk “Panggung dan Pendukungnya”. Workshop ini diselenggarakan selama tiga hari, dimulai pada hari ini (13/11/2017) sampai dengan hari rabu (15/11/2017) di Studio Seni Teater ISI Padang Panjang. Pada workshop tata artistik kali ini, Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang mendatangkan pelukis asal Jakarta yang karyanya telah melanglang buana ke berbagai Negara di dunia dan juga aktif menjadi penata artistik dalam beberapa pertunjukan seni yang berskala nasional maupun internasional, beliau adalah Hanafi Muhammad. Dengan didampingi sutradara dan redaktur artistik  Teater Ranah, Padang.

 Workshop ini dibuka secara resmi oleh Meria Eliza, M.Sn selaku Ketua Prodi Seni Teater ISI Padang Panjang. Tak hanya itu, Opening Ceremony Workshop Tata Artistik ini juga diwarnai pertunjukan Teater Tubuh yang berjudul Legacy of Dlielideu oleh Saadudin, M.Sn seorang dosen pemeranan di Prodi seni Teater.

Leni Efendy, M.Sn selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa workshop ini sangat penting bagi mahasiswa prodi seni teater.

“Mahasiswa seni teater ISI Padangpanjang dalam proses perwujudan artistiknya, mereka sudah cukup giat dan kreatif. Namun, mereka belum memahami unsur kecil seperti ruang, titik, garis, dan yang lebih menjurus ke disiplin ilmu seni rupa”. Terang salah satu dosen di Prodi Teater ISI Padang Panjang ini.

Hanafi Muhammad (Jakarta) dan Metro Madison (Padang)


Pemateri Workshop asal Sumatra Barat, Metro Madison menjelaskan kegelisahannya tentang penataan Artistik di Sumatra Barat. Menurutnya artistik lebih menjurus ke wilayah seni rupa. Dan para seniman teater atau penata artistik tidak mendapatkan ilmu tentang tata artistik yang memadai sampai ke unsur terkecil. Seharusnya dibutuhkan kerja sama antara seni rupa dan seni pertunjukan untuk menciptakan satu kesatuan pertunjukan yang kompleks. Namun itu tidak terjadi di Sumatra Barat.

Pemateri selanjutnya, Hanafi Muhammad lebih ke berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang unsur-unsur dasar artistik. Peserta workshop diajak menyaksikan beberapa video berdurasi sekitar 10 menit yang menggambarkan tatanan-tatanan artistik yang telah diwujudkan Hanafi bersama studionya yang bernama Studio Hanafi Jakarta.

Hanafi menerangkan, sebelum jauh ke dalam bahasa tata artistik. Hal yang perlu penata artistik cermati adalah ruang. Penata artistik harus peka terhadap ruang. Pembacaan terhadap ruang tersebutlah yang terkadang terlupakan dalam proses penciptaan artistik. Setelah penata artistik membaca ruang kemudian memahaminya. Barulah kerja yang paling penting dalam tata artistik adalah mengeksekusi ruang.

“Ruang harus bebas bersama rongga-rongganya”, ucap pimpinan dari studio Hanafi Jakarta ini.

Hanafi juga menekankan bahwa seni adalah sesungguh-sungguhnya bukan sebenar-benarnya. Sehingga kita tak perlu mencari kebenaran, namun yang harus kita lakukan adalah bersunggung-sungguh. (isi/pojokseni.com)

Ads