Jangan Bunuh Diri, Mari Merayakan Hidup -->
close
Pojok Seni
23 July 2017, 7/23/2017 10:33:00 PM WIB
Terbaru 2017-07-23T15:33:42Z
Artikel

Jangan Bunuh Diri, Mari Merayakan Hidup

Advertisement


pojokseni.com - Dunia terguncang dengan meninggalnya vokalis Linkin Park, Chester Benington beberapa hari lalu. Kisah kemilau karirnya di dunia, ternyata diduga tidak sebanding dengan kisah hidupnya. Ketergantungan terhadap narkotika dan alkohol menjadi masalah utama, sampai ia akhirnya depresi -yang diduga menjadi penyebab awal bunuh diri.

Chester meninggal ketika Linkin Park, salah satu band rock terlaris abad ini tengah mengeluarkan album lagi, setelah lama tak berkabar. Band ini adalah salah satu band yang berhasil merasuk hingga ke setiap desa, setiap telinga, denyut dan detak jantung lewat hentakan cadasnya. Chester menjadi kunci dan nyawa dari setiap lagu yang dinyanyikan, dengan suaranya yang serak dan powerfull.

Akhirnya, Linkin Park memiliki banyak penggemar, itu pasti. Nama Linkin Park juga masih mendunia, memiliki banyak orang yang menunggu setiap karya barunya. Tentu saja, kabar meninggalnya Chester di pertengahan 2017 ini mengejutkan, seperti petir di siang bolong.

Publik sama terkejutnya seperti ketika vokalis Nirvana, Kurt Cobain meninggal di tahun 1994 silam. Ia meninggal ketika Nirvana sedang berada di puncak karirnya. Lagu-lagunya legendaris dan menjadi ikon grunge era itu.

Juga ketika Chris Cornell dari band Soundgarden dan pernah didaulat menjadi vokalis Audioslave, ditemukan meninggal bunuh diri di kamar hotelnya. Ia bunuh diri sesudah konser, di mana dalam konser tersebut tiket mereka terjual ludes, dan konsernya sukses, menjadi konser terakhir bagi Cornell. Kematian Cornell tahun ini, dianggap menjadi "inspirasi" bagi Chester untuk bunuh diri juga.

Masih ada nama-nama lain seperti Elvis Presley, Whitney Houston, Jimi Hendrix dan Tommy Page yang juga ditemukan meninggal dunia dan diduga bunuh diri.


Mereka ternama, karyanya agung dan dihargai di seluruh dunia, kehidupan mereka juga bergelimang harta, lantas apa yang terjadi? Hal itu mengingatkan kita bahwa bahagia tidak melulu masalah prestasi, apresiasi, prestisi juga harta. Kebahagiaan datang dari hati yang tenang dan nyaman. Deretan artis tersebut dianggap sudah kehilangan hal itu.

Namun, sayang sekali bila hidup harus diakhiri dengan bunuh diri. Hidup adalah hal yang langka, Anda cuma dapat kesempatan satu kali di dunia ini untuk hidup. Oleh karena itu, jangan bunuh diri, mari merayakan hidup. Seorang bapak berjualan kerupuk kemplang di sudut kota kecil di tengah pulau Sumatera, menjalani hidupnya dengan berani meski anaknya terancam putus sekolah.

Seorang lelaki yang telah bercerai dari istrinya, harus menerima kenyataan hidup sendiri, dan istrinya menikah lagi. Namun, tetap dengan gagah ia menantang kehidupan. Bunuh diri tentu bukan solusi, meski dianggap oleh yang sudah putus asa sebagai jalan keluar dari semua masalah.

Jangan Bunuh Diri, LSM Untuk Menurunkan Angka Bunuh Diri


Di Indonesia, kejadian bunuh diri juga cukup tinggi. Bahkan, ada yang dengan begitu ekstrim merekam adegannya lewat akun sosial Facebook. Beberapa memilih menyayat tangan, lompat dari ketinggian sedangkan yang lainnya mencoba minum racun.

Berbagai pihak juga mengkhawatirkan kejadian bunuh diri dari para rockstar dengan banyak penggemar tersebut juga akan "mengilhami" para penggemarnya untuk ikut melakukan yang sama apabila terkena masalah yang sama : depresi.

Bila Anda atau saudara, teman terdekat, keluarga dan orang yang Anda kenal terkena masalah depresi, atau masalah mental dan kejiwaan lainnya yang perlu "diselamatkan", Kementerian Kesehatan RI sudah membuat hotline yang bisa dihubungi di nomor 500-454 untuk berbicara tentang masalah tersebut. Atau, hubungi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jangan Bunuh Diri di email janganbunuhdiri@yahoo.com, atau telepon 021 9696 9293.

Sedangkan di luar negeri, Anda bisa melihat rekan-rekan Chester di Linkin Park mengampanyekan pencegahan bunuh diri dengan meletakkan situs lembaga terkait yakni suicide.org untuk dihubungi bila Anda memiliki masalah dan pernah memutuskan untuk bunuh diri. (ai/pojokseni)

Ads